Ketika beranjak dewasa, anak-anak bergulat dengan orangtuanya terhadap kendali atas kegiatan santainya. Anak-anak ingin santai dengan acara TV, memuaskan rasa ingin tahunya dengan menonton film, mendengar musik yang tengah populer, menjelajah internet dan bermain videogame. Bagi seorang anak, semua itu sangat menyenangkan dan adakalanya mengagumkan. Anak melakukan apa yang dilakukan temannya, tetap sibuk, mencari tahu segala sesuatu dan menghindari situasi yang membuat stres. Anak tidak selalu berpikir tentang nilai yang dapat diambil dari apa yang dikejarnya. Anak hanya ingin menghabiskan waktu, melibatkan diri dengan sesuatu yang menarik dan bersenang-senang.
Orangtua memikirkan hal lain. Mereka tahu, bahwa waktu yang dihabiskan di depan TV atau bermain videogame terbuang percuma dibanding pekerjaan sekolah, kegiatan fisik, bersosialisasi, membaca dan hobi yang kreatif. Ketakutan lain, gambar kekerasan, seks, kata-kata kotor, alkohol, narkoba, dan nilai amoral yang ditayangkan televisi misalnya, akan berdampak buruk terhadap anak.