Home » Pemuda Kristen » Diciptakan Menurut Rupa Allah: Apa Artinya Itu Bagi Remaja?
Klik x untuk menutup hasil pencarian. Cari di situs Remaja Kristen
Diciptakan Menurut Rupa Allah: Apa Artinya Itu Bagi Remaja?
Apakah remaja dalam pelayanan pemuda Anda tahu bahwa mereka diciptakan menurut rupa Allah? Baca terus untuk mengetahui bagaimana Anda dapat membantu kaum muda dengan masalah citra dan harga diri mereka.
Selama tiga minggu berturut-turut, saya menyaksikan perjuangan seorang remaja SMP bergumul untuk menyelesaikan mata pelajaran pra-syarat sebelum latihan di lintasan lari. Saya tidak tahu mengapa saya tidak menyadari sebelumnya, tetapi pakaiannya tiga kali terlalu besar. Pakaiannya yang longgar memperlambatnya. Setelah berbicara dengannya tentang mengenakan pakaian yang pas dan bahkan menelepon ke rumahnya mengenai hal itu, tidak ada yang berubah.
Suatu hari, saya bertanya kepada anak laki-laki itu mengapa dia masih mengenakan pakaian yang begitu besar. Saya curiga itu bukan karena pilihan mode. Setelah hanya mendapatkan respons mengangkat bahu darinya, saya mengubah taktik. Saya bertanya apakah dia mengenal anak saya. Ya, dia mengangguk.
"Di kelas lima dan enam, anak saya agak gemuk," kata saya. "Meskipun dia kehilangan banyak berat badan di kelas tujuh, dia dahulu selalu mengenakan pakaian yang terlalu besar. Dia ingin menyembunyikan tubuhnya karena berharap tubuhnya berbeda. Katakan jika saya salah, tetapi saya pikir kamu mungkin merasa seperti itu."
Mata remaja SMP itu melebar saat saya menebak tepat sasaran di wilayah yang menyakitkan. "Tapi, putra Anda sangat rajin," katanya, merujuk pada rutinitas latihan fisik anak saya yang berada di kelas dua SMA.
"Biar saya beritahu kamu sesuatu," kata saya. "Dia melakukannya untuk membantunya merasa memiliki kontrol pada penampilan tubuhnya. Butuh waktu sampai tahun ini sebelum dia berhenti mengenakan pakaian longgar. Kamu atletis dan bekerja keras di lintasan. Saya ingin melihatmu berhasil. Dan, meski terdengar konyol, pakaian longgar itu menghambatmu."
Keesokan harinya, anak laki-laki itu mengenakan pakaian yang sama. Satu percakapan tidak akan menghapus citra dirinya yang buruk.
Diciptakan Menurut Rupa Allah, Tetapi Masih Berjuang dengan Harga Diri
Perjuangan saya juga dimulai saat SMP. Tubuh saya berubah, dan mulut penuh kawat gigi merusak senyuman saya. Setiap pagi di depan cermin, saya memerinci secara mental semua hal yang ingin saya ubah dari diri saya. Sayangnya, kebiasaan itu bertahan hingga dewasa.
Saya berusaha keras untuk merahasiakan rasa tidak aman saya. Akan tetapi, putri dan putra saya mulai melakukan hal yang sama. Mereka memberi tahu saya semua yang tidak mereka sukai tentang penampilan mereka dan kemudian berusaha keras untuk menyembunyikannya.
Sayangnya, bintang muda di lintasan yang saya kenal itu tidak sendirian. Citra diri yang buruk merupakan epidemi di kalangan remaja dan orang dewasa. Meskipun kita mungkin menyalahkan berbagai hal sebagai pokok masalah, tapi semuanya dimulai di Taman Eden. Sebelum kita mempelajari hal lain tentang Adam dan Hawa, Kejadian 1:27 mengungkapkan bahwa "Allah menciptakan manusia menurut rupa-Nya."
Kemudian, datanglah kisah penipuan oleh Setan yang terkenal, saat dosa memasuki dunia. Ingat apa yang terjadi segera setelah Adam dan Hawa tahu perbedaan antara yang baik dan yang jahat? "Lalu, mata mereka berdua terbuka sehingga mereka tahu bahwa mereka telanjang. Kemudian, mereka menyemat daun-daun ara dan membuat cawat." (Kej. 3:7, AYT). Kita lupa bahwa Allah menciptakan kita menurut rupa-Nya. Kemudian, dosa itu mengarah pada perasaan malu tentang tubuh kita.
Adam dan Hawa bersembunyi dari Allah karena mereka telanjang dan malu. Meskipun dosa memisahkan kita dari Allah, Anak-Nya, Yesus, datang untuk memulihkan hubungan itu melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Namun, dosa masih ada di bumi. Jadi, kita terus berjuang untuk memahami arti diciptakan menurut rupa Allah.
Bagaimana Membantu Mengatasi Masalah Citra Tubuh
Pertimbangkan empat saran ini untuk mengingatkan remaja bahwa mereka diciptakan menurut rupa Allah:
1. Kenali masalah yang sebenarnya.
Pertempuran yang dimulai di Taman Eden mengganggu kita sampai hari ini. Jelaskan kepada remaja bahwa akar masalahnya adalah karena kita melupakan bahwa kita diciptakan menurut rupa Allah. Budaya kita mendefinisikan kecantikan dan bentuk tubuh yang ideal. Akan tetapi, pandangan itu tidak didasarkan pada Kitab Suci atau pemikiran Allah tentang kita.
Kita bisa menyalahkan media, Photoshop, modeling, Instagram, selebriti, dan operasi plastik. Padahal itu hanyalah gejala penyakit. Jujurlah dengan anak-anak tentang rasa tidak aman Anda sendiri. Anak perempuan dan laki-laki bergumul dengan masalah yang berbeda pada waktu yang berbeda, tetapi baik Adam maupun Hawa, keduanya merasakan malu.
2. Hentikan basa-basi.
Tahan godaan untuk memberi tahu remaja apa yang seharusnya mereka rasakan tentang diri mereka sendiri. Tidak ada gunanya berkata, "Kamu tidak gemuk" kepada anak yang tidak terlihat seperti bintang NFL. Atau "Kamu cantik; jangan dengarkan mereka" kepada gadis yang belum diajak ke pesta dansa.
Diskusikan cara-cara agar remaja dapat merasa lebih menarik. Namun, bahas juga tentang memperbarui pikiran dengan remaja yang Anda layani. Bantu mereka membedakan apakah mereka mendasarkan identitas mereka pada pujian daripada apa yang Yesus katakan. Tunjukkan kepada kaum muda apa yang sebenarnya Yesus pikirkan tentang mereka dan bagaimana menghidupinya.
3. Memerangi kebohongan dengan kebenaran.
Tunjukkan pada mereka bahwa membaca kata-kata Yesus dapat mengisi ruang kosong hati kita dengan apa yang benar dan sejati. (Oleh: Leneita Fix)
Kejahatan bukanlah lawan dari kebaikan; kejahatan adalah tidak adanya kebaikan. Ingatkan remaja bahwa kita bisa melawan hal ini. Ajari mereka bagaimana merujuk pada Kitab Suci, dasar kebenaran. Tunjukkan pada mereka bahwa membaca kata-kata Yesus dapat mengisi ruang kosong hati kita dengan apa yang benar dan sejati.
Iblis adalah musuh yang kuat dan mencari-cari mangsa. Dia mencari orang untuk dikunyah dan dimuntahkan. Dan, dia akan melakukan apa pun untuk membuat kita berfokus pada apa yang sesungguhnya bukan diri kita daripada siapa diri kita sebenarnya. Ajari para remaja bagaimana bersikap jujur dan terbuka terhadap Yesus -- dan bagaimana meminta pertolongan-Nya.
4. Bicarakan hal-hal praktis.
Meskipun Pencipta kita membentuk setiap tubuh secara berbeda, masing-masing tubuh tetap mencerminkan rupa Allah. Akan tetapi, pilihan kita yang tidak sehat dapat membuat kita merasa seperti kotoran. Tujuannya bukan untuk mengubah tubuh kita, tetapi untuk menggunakan apa yang telah Allah berikan kepada kita untuk penatalayanan yang baik.
Jangan takut untuk mengajarkan pola makan sehat dan olahraga. Remaja tidak perlu menjadi atlet ekstrem untuk menjadi aktif dan membuat pilihan makanan yang bijak. Diskusikan tentang perilaku menyimpang dari makan yang berlebihan, membiarkan diri kelaparan, atau bersembunyi di balik makanan. Bersedialah untuk meminta pertanggungjawaban dari para remaja. Teladankan pilihan makan yang bijaksana dan jadilah aktif bersama anak-anak. Itu akan menguntungkan Anda dan mereka.
Terkait masalah identitas dan citra tubuh, tidak ada solusi yang cepat atau mudah. Akan tetapi, mengetahui akar permasalahan adalah permulaan yang baik. Kemudian, lawanlah itu dengan kebenaran sehingga anak-anak tahu bahwa mereka diciptakan menurut rupa Allah. (t/N. Risanti)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Church Leaders |
Alamat situs | : | https://churchleaders.com/youth/424309-made-in-gods-image.html |
Judul asli artikel | : | Made in God's Image: What Does That Mean for Teens? |
Penulis artikel | : | Leneita Fix |
- Login to post comments