Home » Aktivitas Kelas » Indonesiaku
Klik x untuk menutup hasil pencarian. Cari di situs Remaja Kristen
Indonesiaku
A. Landasan Alkitab
B. Tujuan
- Membuka cakrawala kekristenan di bumi Indonesia.
- Menaati perintah Tuhan untuk memberitakan Injil.
- Bertekad untuk mendoakan sejumlah orang tertentu dalam rangka penginjilan.
C. Pendahuluan
Untuk mengungkapkan bahwa Allah adalah Pencipta langit dan bumi, dan Dia berdaulat mutlak atas seluruh alam semesta beserta segala isinya, maka secara luas Alkitab memakai istilah Kerajaan Allah (Mazmur 93:1). Sebelum kejatuhan manusia ke dalam dosa, seluruh tatanan semesta ini ada di bawah pemerintahan-Nya dan semua makhluk dengan sukacita tunduk pada perintah-Nya. Akan tetapi, keadaan menjadi berubah total ketika dosa sudah mulai mewarnai semesta. Mulai terjadi pertentangan antara kehendak Allah dan manusia. Dosa jugalah yang membuat manusia secara otomatis tidak mengakui kemutlakan pemerintahan Allah atas dunia dan segala isinya. Terpisahlah sudah antara Kerajaan Allah dan kerajaan dunia.
Setelah peristiwa kejatuhan manusia ke dalam dosa, Allah tidak hanya duduk sambil menyesali apa yang terjadi, tetapi Dia langsung berinisiatif untuk menegakkan kembali kerajaan-Nya di bumi (Kejadian 3:15). Orang-orang yang dipanggil untuk masuk dalam kerajaan-Nya ini adalah orang-orang yang menerima anugerah. Anugerah ini mengandung pengampunan dosa, hasrat untuk hidup menurut kehendak Allah, dan janji untuk memperoleh hidup yang kekal. Semua ini diberikan untuk memperlengkapi orang-orang yang menerima anugerah itu supaya dapat melayani Allah secara sempurna.
Inisiatif Allah untuk mendirikan Kerajaan-Nya di bumi dapat terwujud apabila Dia sendiri yang turun ke dalam dunia manusia berdosa dan meninggalkan kemuliaan surgawi-Nya. Sungguh luar biasa, Dia melakukannya! Karena itu, tidak heran jika dalam pengajaran Yesus kepada murid-murid-Nya, Dia banyak menyinggung tentang Kerajaan Allah. Bahkan, sampai pada saat Dia akan naik ke surga, Yesus berbicara kepada murid-murid-Nya tentang Kerajaan Allah (Kisah Para Rasul 1:3).
Menjadi Saksi-Nya sampai ke Ujung Bumi
Pernyataan Tuhan Yesus ini perlu dicermati baik-baik! Perluasan berita Injil itu tidak dibatasi pada wilayah, golongan atau kelompok tertentu. Di sini, Yesus ingin menegaskan bahwa Injil itu harus disebarkan seluas-luasnya. Bermula dari Yerusalem, kemudian ke Yudea dan Samaria, dan akhirnya sampai ke ujung bumi. Hal ini berarti bahwa berita Injil itu harus didengar juga oleh orang-orang yang bukan Yahudi. Setiap orang berhak untuk mendengar dan menerima berita keselamatan itu!
Mengawali pemberitaan sesuai dengan yang diamanatkan oleh Tuhan sendiri, pada kenyataannya tidak terlalu mudah untuk dilaksanakan. Banyak orang yang rela memberikan diri seutuhnya untuk menjadi alat Tuhan. Pengorbanan bukan hanya sampai pada harta, tetapi darah dan nyawa. Orang-orang yang menjadi martir abad pertama sampai keempat adalah orang-orang yang tangguh untuk memperjuangkan iman Kristen di tengah-tengah penderitaan dan penganiayaan. Melalui mereka jugalah, Injil tersebar sampai ke seluruh dunia. Berita Injil itu telah menembus hampir ke seluruh belahan dunia. Indonesia adalah salah satu belahan dunia yang telah mendengar dan sebagian menerima kabar kesukaan itu.
Jika kita pikirkan dan bandingkan dengan diri kita sendiri, apa yang telah kita lakukan berkaitan dengan Amanat Agung Allah itu? Kita ada di satu negara yang besar dan secara kasat mata kita dapat melihat bahwa terjangkau oleh Injil. Sementara kita melihat dan merasakan hal ini, apa tindakan kita? Sampai saat ini, masih banyak suku di Indonesia yang belum pernah mendengar tentang berita Injil keselamatan. Melihat kenyataan ini, apabila umat Tuhan yang ada di Indonesia tidak punya perhatian dan keprihatinan terhadap kondisi ini, dan semangat serta tekad penginjilan tidak ada di dalam diri kita, maka kita adalah orang paling malang karena tidak pernah merasakan bagaimana dahsyatnya pekerjaan Roh Kudus di dalam diri setiap orang sehingga mereka mau menerima dan percaya kepada Yesus.
Dalam lingkup yang luas, kita melihat Indonesia sebagai bangsa yang perlu didoakan dan digumulkan. Namun, dalam lingkup yang lebih kecil, marilah kita melihat orang-orang di sekeliling kita: satu RT, satu RW, satu wilayah, bahkan satu kota -- apakah mereka telah mendengar berita Injil itu? Jika belum, hal itu adalah tugas kita untuk mendoakan dan melakukan sesuatu bagi mereka. Yang harus diingat dan disadari adalah kita sebagai orang percaya merupakan lentera bagi jalan mereka untuk menuju kepada Yesus.
D. Rencana Pelajaran
1. Jelajah
Bahan yang diperlukan: 1 lembar kertas "Pergilah ke Segala Penjuru Nusantara".
Aktivitas: Tanyakan kepada setiap anggota beberapa nama murid Yesus yang mereka ingat. Mintalah salah seorang saja untuk dengan sukarela menyebutkan sebanyak mungkin nama ke-12 murid Yesus. Berikanlah respons positif atas kerelaannya berapa pun jumlah nama yang ia ingat. Kemudian, bahaslah semua pertanyaan pada lembar "Pergilah ke Segala Penjuru Nusantara", khususnya kedua nomor terakhir. Doronglah siswa untuk berani bersaksi bagi Kristus.
2. Tip
Bahan: 1 lembar kertas "Tuhan, Selamatkanlah Mereka Juga".
Aktivitas: Bukalah lembar "Tuhan, Selamatkanlah Mereka Juga". Sebelum meminta setiap anggota menuliskan sejumlah nama di dalam kotak yang tersedia, katakan: "Firman Tuhan menjelaskan bahwa dari satu orang Tuhan menjadikan semua bangsa dan Tuhan sendiri menempatkan mereka masing-masing di tempat-tempat tertentu agar mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menemukan-Nya" (Kisah Para Rasul 17:26-27). Berdasarkan firman Tuhan ini, pasti Tuhan tidak salah menempatkan kami di Indonesia, di kota tertentu, dan di keluarga serta lingkungan tertentu agar kita mencari dan menemukan Dia, Tuhan yang benar yang telah mengutus Anak-Nya, Yesus Kristus. Apakah kamu sudah menerima Dia? Jika ya, bagaimana dengan orang-orang yang kamu kenal? Jika masih ada yang belum menemukan Yesus, tuliskanlah maksimal 4 nama dan 1 provinsi dari orang-orang yang kamu rindu agar mereka tidak hilang, tetapi bertemu dengan sang Juru Selamat, Yesus Kristus Tuhan.
3. Penutup
"Doakanlah mereka dengan sungguh-sungguh sampai kamu melihat hasilnya." Berikanlah waktu sejenak kepada setiap anggota untuk menuliskan sekian nama dan 1 provinsi berikut doa yang singkat bagi mereka. Lalu, berikan kesempatan kepada salah seorang siswa untuk menceritakan tentang apa yang ditulisnya. Terakhir, tutuplah pertemuan dengan doa bersama atau doa rantai.
Diambil dan disunting seperlunya dari: | ||
Judul buku | : | Bintang Seri PA Kelompok Kecil Remaja |
Judul artikel | : | Indonesiaku |
Penulis | : | Tim Penyusun Bintang |
Penerbit | : | Visi Pressindo, Bandung 2002 |
Halaman | : | 15 -- 20 |
- Login to post comments