Klik x untuk menutup hasil pencarian. Cari di situs Remaja Kristen
Tujuan dari Refleksi Diri
Apakah Anda sedang bergegas dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya? Anda tidak sendirian. Sebagian besar dari kita menghadapi tekanan yang luar biasa. Masalahnya, kita kerap membuat kesalahan ketika sedang berada di bawah tekanan. Dan ketika kita sedang sibuk dan aktif, semakin sulit untuk berhenti sejenak dan melakukan refleksi diri guna melihat kembali kehidupan kita.
"Setiap pagi di Afrika ketika matahari terbit, seekor rusa bangun. Ia tahu bahwa ia harus berlari lebih cepat dari singa tercepat atau ia akan terbunuh. Setiap pagi, seekor singa bangun. Ia tahu bahwa ia harus berlari lebih cepat dari kijang yang paling lambat atau ia akan mati kelaparan. Tidak masalah apakah Anda seekor singa atau kijang. Ketika matahari terbit, Anda sebaiknya berlari." - Pepatah Afrika
Mengapa Refleksi Diri Sangat Sulit
Apakah Anda sedang bergegas dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya? Jika Anda seperti kebanyakan pria, jawabannya adalah, "Ya." Kita memiliki budaya yang membutuhkan lebih banyak energi daripada yang bisa kita berikan.
Kita terus-menerus merasakan tekanan dari segala sisi. Masalahnya, pria yang berada di bawah tekanan cenderung membuat kesalahan. Anda melihat hal itu dalam olahraga, dan tidak diragukan lagi Anda telah melihatnya dalam kehidupan Anda sendiri. Saat dalam tekanan, kita bisa melewatkan sesuatu yang penting atau keluar jalur.
Ketika kita sedang sibuk dan aktif, akan semakin sulit untuk berhenti dan melihat kembali kehidupan kita. Bahkan ketika kita berhenti sibuk dan aktif -- ketika kita akhirnya beristirahat dan merebahkan diri di sofa pada malam hari untuk bersantai, atau ketika sudah di tempat tidur untuk memejamkan mata -- pikiran kita masih terus berjalan.
Kita mendapati diri kita hanya sejauh klik mouse komputer, iklan di TV, atau gulir media sosial untuk menemukan selusin berita terkini, argumen budaya, iklan pemasaran, dan gangguan. Kita jarang sekali, bahkan hampir tidak pernah, melepaskan diri dari pesan-pesan ini cukup lama untuk dapat melakukan refleksi diri yang serius.
Akan tetapi, kesibukan kita bukanlah satu-satunya penghalang untuk berefleksi; kita juga sering kali tertipu. Untuk melihat cerminan diri kita yang lebih jelas, kita harus mengalami kebenaran Allah.
Seperti yang dikatakan Martin Luther, "Tidak ada yang lebih kita cintai selain perasaan, penilaian, tujuan, dan kehendak kita sendiri, terutama jika itu terlihat baik."
Atau seperti yang dikatakan oleh Demosthenes, "Tidak ada yang lebih mudah daripada menipu diri sendiri. Karena apa yang diinginkan oleh setiap orang, dia juga percaya bahwa itu benar."
Kita melihat hal yang sama dalam Yeremia 17:9: "Hati itu licik melebihi segala sesuatu, dan benar-benar parah, siapakah yang dapat memahaminya?"(AYT)
Maka, kita tidak akan pernah bisa memiliki gambaran yang sepenuhnya akurat tentang diri kita sendiri.
Tujuan dari Refleksi Diri
Untuk melihat cerminan diri kita secara jernih, kita dapat -- dan harus -- mengundang Roh Kudus untuk memberikan keyakinan dan kejernihan pada saat-saat refleksi diri.
Dalam Matius 7, Yesus berbicara tentang pentingnya refleksi. Dia berkata, "Hai orang munafik, keluarkan dahulu balok itu dari matamu, dan kemudian kamu akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan serpihan kayu dari mata saudaramu." (AYT)
Tujuan dari menyisihkan waktu ini adalah untuk melihat diri kita sendiri sebagaimana Allah melihat kita, dan meminta hikmat dan arahan-Nya dalam hidup kita. Penipuan diri yang menjangkiti setiap orang akan terungkap pada saat-saat tenang dan penuh doa, karena firman Allah "menilai pikiran dan kehendak hati" (Ibrani 4:12, AYT).
IDE BESAR: Tujuan dari refleksi diri adalah untuk melihat diri kita sendiri sebagaimana Allah melihat kita.
Kapan terakhir kali Anda menyisihkan waktu untuk membungkam kebisingan di sekitar dan di dalam diri Anda? Kapan terakhir kali Anda melakukan pemeriksaan terhadap kehidupan Anda? Jika tidak pernah, apa yang menghalangi Anda dalam melakukan refleksi diri?
Kesempatan untuk Refleksi Pribadi
Ini adalah undangan bagi Anda. Pilihlah hari, waktu, dan tempat yang dapat Anda gunakan minggu ini untuk melakukan refleksi diri. Tulis, catat di kalender Anda, atur alarm di ponsel Anda, atau lakukan apa pun yang perlu dilakukan untuk mengingat hari tersebut.
Selama waktu ini, Anda mungkin merasa Allah mendorong Anda untuk melambat, mengambil jeda, atau mengambil keputusan guna membuat perubahan besar dalam cara Anda menjalani hidup. Putuskan sekarang juga bahwa Anda akan mengundang Dia untuk "menyelidiki Anda" dan memimpin Anda, saat Anda merenungkan ayat-ayat ini:
Selidikilah aku, ya Allah, dan kenali hatiku, ujilah aku dan kenali pikiran-pikiranku. Dan, lihatlah jika ada jalanku yang mendukakan, dan pimpin aku pada jalan kekekalan! Mazmur 139:23-24 (AYT)
Kiranya perkataan mulutku dan renungan hatiku, berkenan di hadapan-Mu, ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku. Mazmur 19:14 (AYT)
Jika ada orang yang menganggap dirinya penting, padahal tidak demikian, ia menipu dirinya sendiri. Marilah setiap orang menguji perbuatannya sendiri. Setelah itu, ia bisa bangga melihat keadaannya sendiri dan bukan karena membandingkannya dengan orang lain. Sebab, setiap orang harus menanggung bebannya sendiri. Galatia 6:3-5 (AYT)
Kami telah menyediakan beberapa pertanyaan untuk membantu memandu Anda saat memulai:
1. Bidang apa dalam hidup Anda yang menjadi sumber frustrasi, ketakutan, atau tekanan terbesar Anda (kesedihan, hubungan dengan pasangan, berurusan dengan masa lajang, pulih dari perceraian, ketidakpuasan dengan pekerjaan, dll.)? Naikkanlah doa singkat kepada Allah untuk mengungkapkan perasaan Anda tentang apa yang terjadi dalam hidup Anda.
2. Bidang apa dalam hidup Anda yang paling membutuhkan perhatian?
3. Pikirkan tentang bidang ini. Jika sepuluh tahun ke depan sama seperti minggu terakhir Anda, bagaimana bidang kehidupan ini Anda akan berubah?
4. Apa satu langkah praktis yang dapat Anda lakukan untuk membuat perubahan yang diperlukan dalam bidang ini? Mintalah kepada Allah untuk menolong Anda menerapkannya.
5. Jika saat ini Anda menghadapi banyak tekanan, dari mana asal tekanan itu?
6. Mintalah Allah untuk menyingkapkan berhala-berhala yang mungkin menghalangi hubungan Anda dengan-Nya, seperti kendali, kesuksesan dalam pekerjaan, kemandirian, dll.
7. Bagaimana hubungan utama Anda akhir-akhir ini? Apakah ada konflik yang perlu Anda selesaikan? Apa saja langkah praktis yang dapat Anda lakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan hubungan yang membutuhkannya?
8. Bagaimana Anda dapat mengalami lebih banyak kebenaran Allah setiap hari?
9. Kapan Anda dapat menyisihkan waktu secara teratur untuk melakukan refleksi diri yang penuh doa?
Apa yang Akan Anda Lakukan Dengan tanda baca "-" Anda?
Dalam berita kematian dan batu nisan, kita melihat tulisan seperti ini di belakang nama seseorang: "1946-2020." Pada akhirnya, kita semua akan mendapatkan tanggal kita sendiri di belakang nama kita, dan ada banyak kebenaran yang dapat kita ambil dari hal tersebut saat kita mempertimbangkan situasi dan keadaan yang berbeda yang Allah hadirkan ke dalam setiap kehidupan kita.
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah tahun kelahiran. Anda dilahirkan; ada Sang Pencipta, dan Anda diciptakan.
Kedua, tanggal menunjukkan bahwa Anda hidup pada titik tertentu dalam sejarah. Anda tidak hidup seratus tahun yang lalu, dan Anda tidak akan hidup seratus tahun dari sekarang. Pencipta Anda telah memilih waktu yang unik dalam sejarah untuk Anda jalani.
Ketiga, ada tanggal kematian yang mengingatkan kita bahwa hidup ini singkat. Suatu hari, Anda akan mati, dan hanya ada sedikit waktu yang tersisa sebelum hal itu terjadi. Tanggal tersebut juga mendorong kita untuk memikirkan tentang kehidupan setelah kematian, yakni kekekalan, dan menyelesaikan masalah di dalam hati kita dengan Allah.
Dan di antara kedua angka tersebut, ada satu garis kecil. Garis itu mewakili hidup Anda. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apa yang akan Anda lakukan dengan tanda baca "-" Anda tersebut? Apa yang akan menjadi isinya?
Ketika kita menjalani hidup kita, ada banyak hal yang dapat kita renungkan. Melambatlah untuk membiarkan Allah membantu Anda memanfaatkannya sebaik-baiknya.(t/Jing-jing)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Man in the Mirror |
Alamat situs | : | https://maninthemirror.org/the-goal-of-self-reflection/ |
Judul asli artikel | : | The Goal of Self-Reflection |
Penulis artikel | : | The Man in the Mirror Team |
- Login to post comments