Home » Kiat Pembina » Rumput Tetangga Tidak Selalu Lebih Hijau
Klik x untuk menutup hasil pencarian. Cari di situs Remaja Kristen
Rumput Tetangga Tidak Selalu Lebih Hijau
Kita semua pernah mengalami masa-masa yang tidak bahagia dan penuh tekanan dalam kehidupan kita. Namun, masalah sebenarnya datang ketika masa-masa itu mulai lebih sering muncul.
Terkadang, pangkal penyebabnya adalah masalah rasa puas. Mungkin hal itu terlihat seperti ini:
Mungkin, ketika dulu berada di sekolah menengah atas, Anda berkata, "Saya akan lebih senang saat saya akhirnya lulus." Lalu, ketika hari kelulusan akhirnya tiba dan berlalu, Anda berkata, "Saya akan senang bila saya sudah selesai kuliah." Setelah itu, Anda lulus kuliah, tetapi kembali ke rumah orang tua Anda dan menyadari bahwa Anda hanya akan dapat merasa senang ketika Anda akhirnya keluar dari sana.
Anda mendapat sebuah pekerjaan dan tinggal sendiri, tetapi Anda belum banyak menghasilkan. Saat itulah Anda menyadari bahwa Anda akan merasa senang jika mendapatkan sedikit tambahan uang. Lalu, Anda mendapat kenaikan gaji, dan semua tampak berjalan baik-baik saja, sampai Anda menyadari bahwa Anda sendirian, dan seandainya ada seorang pria sempurna atau seorang perempuan istimewa yang mau tinggal bersama, Anda akhirnya akan bahagia.
Pernah merasakan semua itu? Kita semua pernah merasakannya. Akan tetapi, untuk sebagian orang, rumput tetangga selalu tampak lebih hijau.
Akarnya adalah masalah rasa puas. Ketika Anda tidak merasa puas, Anda menghabiskan seluruh hidup Anda untuk melompat dari satu hal ke hal lainnya, selalu berharap bahwa hal berikutnya akan menjadi satu hal besar yang akan membuat hidup Anda bahagia. Dan, jika itu adalah pendekatan Anda, hal itu tidak akan pernah terjadi.
Anda mungkin menyadari, bahwa pada akhirnya, Anda memiliki bertahun-tahun pengalaman dan kebijaksanaan di dalam pemikiran Anda. Akan tetapi, bagaimana dengan putra dan putri Anda? Apakah mereka akan dituntun turun ke jalan ketidakpuasan?
Jika demikian, bagaimana Anda menghadapinya?
Jawabannya adalah dengan menolong anak-anak remaja Anda memahami bagaimana cara mendefinisikan diri mereka sendiri berdasarkan siapa mereka, bukan dari apa yang mereka miliki atau lakukan pada saat tertentu. Mudah untuk berpikir: Oh, mereka akan berhenti menginginkan banyak hal saat mereka semakin bertambah dewasa. Namun, tidaklah demikian.
Keinginan tersebut malah akan semakin kuat ketika mereka bertambah dewasa karena mereka akan memiliki lebih banyak uang dan kesempatan untuk membuat keputusan-keputusan yang buruk. Jenis hal yang mereka inginkan akan berubah, tetapi keinginan mereka akan tetap ada.
Anda melihatnya setiap saat di perhentian lampu merah. Seorang pria mungkin sedang menatap serius kepada keadaannya yang tengah berutang, dan tidak tahu bagaimana ia akan membayar cicilan kredit rumahnya, tetapi pada akhirnya ia tetap mengendarai mobil Lexus-nya.
Kita memahaminya dengan bingung, bukan? Dunia mungkin mencoba dan mendefinisikan kita dengan apa yang kita miliki, tetapi Alkitab tidak. Alkitab berkata, "Di mana ada hartamu, di situ hatimu berada."
Jadi, pertanyaannya adalah, di mana harta Anda? Bagi anak-anak remaja Anda, berapa besar waktu yang mereka habiskan dalam mengejar satu hal dan hal-hal besar selanjutnya?
Kebenarannya adalah, rasa puas mendapat sebuah pukulan yang buruk di dunia kita saat ini. Banyak orang berpikir itu adalah suatu kemalasan atau sikap apatis. Akan tetapi, itu bukanlah rasa puas.
Dunia kita kecanduan dengan "Lebih besar, lebih baik", dan mentalitas "Selanjutnya apa lagi?". Jadi, ide untuk memperlambat dan menikmati apa yang Anda miliki di hadapan Anda sebelum melangkah ke hal selanjutnya adalah asing bagi beberapa orang.
Sebagai orang tua, Anda memiliki kesempatan untuk berbicara ke dalam kehidupan anak remaja Anda dan membantu mereka untuk melihat siapa diri mereka di dalam Allah, bukan siapa mereka berdasarkan tas apa yang mereka miliki, celana jeans apa yang mereka kenakan, atau mobil apa yang mereka kendarai.
Alkitab mengatakan bahwa Ia mengenal kita dengan amat baik, seperti dalam Mazmur 139:13 dan Lukas 12:7. Itu adalah hal yang dalam.
Ia tidak mencintai kita karena sepatu Tory Burch atau tas Louis Vuitton yang kita miliki. Ia mencintai kita karena Ia yang menciptakan kita. Kita adalah hasil ciptaan-Nya yang pertama, yang Ia katakan, "Sangat baik!"
Jadi, bantulah anak remaja Anda memahami bahwa Allah tidak peduli apa yang keren saat ini atau besok. Ia sedang menatap keseluruhan hidup mereka, di masa lalu, sekarang, dan di masa depan. Dan, Ia rindu agar mereka menghasilkan hidup yang berarti, yang telah Ia berikan kepada mereka.
Rasa puas adalah hal yang sangat berpengaruh. Ketika Anda benar-benar menyadari siapa diri Anda di dalam Kristus, Anda dapat memiliki sesuatu tanpa terbebani olehnya, dan Anda akhirnya dapat menaklukkan cobaan "Saya hanya akan senang, apabila ...."
Diterjemahkan dari:
Nama situs | : | Cross Walk |
Alamat URL | : | http://www.crosswalk.com/ |
Judul asli artikel | : | The Grass Isn’t Always Greener |
Penulis artikel | : | Rachel Cruze |
Tanggal askes | : | 2 April 2014 |
- Login to post comments