Home » Bahan Pembina » Diajar untuk Mengajar
Klik x untuk menutup hasil pencarian. Cari di situs Remaja Kristen
Diajar untuk Mengajar
Ditulis oleh: Doni K.
I. LANDASAN ALKITAB: Kejadian 12-22
Referensi: | ||
- Keluaran 3-4 | ||
- Kejadian 49-50 |
II. TUJUAN
Mendorong pemuda dan remaja untuk memahami pentingnya sebuah pendidikan iman dan melibatkan diri dalam pelayanan, dengan menyampaikan/meneruskan pengajaran iman yang telah mereka terima kepada keluarga, anak-anak mereka kelak dan kepada orang lain.
III. INSPIRASI
Tuhan telah memanggil Abraham, Ishak, dan Yakub sebagai imam dan guru bagi keluarganya dan seluruh umat Israel. Sebagai guru dan imam, mereka tidak henti-hentinya mengajarkan tentang perbuatan Allah yang mulia dan ajaib, serta janji-janji Tuhan yang penuh dengan berkat bagi umat Israel. Tujuan Tuhan memanggil bapa-bapa umat Israel adalah demi keselamatan umat manusia. Oleh karena itu, Tuhan membutuhkan seorang pengajar yang akan mengajarkan kebenaran Allah kepada umat-Nya supaya bimbingan Allah menjadi jelas dan akan ditaati oleh umat Israel secara turun-temurun.
Seiring dengan berjalannya waktu, Ishak yang telah mendapatkan pengajaran dari Abraham meneruskan pengajaran itu kepada anaknya, Yakub. Demikian juga, Yakub meneruskan pengajaran itu kepada anak-anaknya, salah satunya Yusuf. Sebagai seorang anak yang telah menerima pengajaran dari ayahnya, Yusuf menyimpan pengajaran itu dengan sangat baik, tanpa memedulikan di mana ia berada ataupun bagaimana keadaannya. Dengan demikian, melalui Yusuf, pengajaran tentang perbuatan Tuhan dan janji-janji-Nya dapat terpelihara dengan baik bagi umat Israel.
Tuhan mau memakai bangsa Israel menjadi alat-Nya untuk menyelamatkan umat manusia. Itulah sebabnya, Tuhan memasuki kehidupan umat Israel. Tuhan memerintahkan keinsafan dipupuk dan diperdalam oleh umat Israel, yaitu melalui pengajaran yang diberikan oleh bapa-bapa/imam-imam Israel kepada seluruh umat dan angkatan muda.
Tuhan juga telah memilih Nabi Musa untuk membebaskan umat Israel dari penindasan Bangsa Mesir. Tuhan mengangkat Musa menjadi panglima dan sekaligus pemimpin umat. Selain itu, tugas istimewa lain yang diemban Musa adalah sebagai guru dan pemberi hukum kepada umat Israel. Fungsi Musa sebagai guru dan pemberi hukum merupakan tugas yang paling penting. Musa mendidik seluruh umat Israel di padang belantara dan mengatur pendidikan itu dengan jitu dan tepat, supaya pengajaran agama yang menjadi dasar seluruh kehidupan umat Tuhan itu akan dilanjutkan oleh pengganti-penggantinya di kemudian hari.
IV. REFLEKSI
Abraham, Ishak, Yakub, dan Musa adalah orang-orang luar biasa. Mereka bukan hanya sekadar orang yang dipercaya Tuhan untuk menjadi pemimpin keluarga dan bangsa, melainkan juga orang yang dengan setia meneruskan pengajaran yang telah mereka terima dari Tuhan kepada seluruh keturunan mereka dan umat Israel. Berkat ketekunan mereka untuk meneruskan pengajaran iman itulah, seluruh umat Israel tetap berpegang teguh pada janji Tuhan dan percaya kepada-Nya. Mereka mampu melakukannya karena mereka adalah orang-orang yang menyadari begitu pentingnya pendidikan iman bagi umat Tuhan. Sebagai pemuda dan remaja Kristen, apakah Anda sudah mengerti akan pentingnya sebuah pendidikan bagi umat Tuhan? Apakah Anda juga sudah memiliki kesadaran akan kewajiban Anda untuk meneruskan pengajaran tersebut kepada orang lain?
V. DISKUSI
1. Mengapa Allah memanggil Abraham? (Kejadian 12:1-9)
2. Bagaimanakah respons Abraham ketika Allah memanggilnya? (Kejadian 12:1-9)
3. Mengapa Abraham mengajarkan Iman kepada seluruh keturunannya? (Kejadian 21-30)
4. Mengapa Abraham, Ishak, Yakub, dan Musa disebut sebagai pendidik Iman?
5. Mengapa Tuhan memandang pendidikan iman begitu penting?
6. Apakah pendapatmu tentang pendidikan iman? (2 Timotius 3:16-17)
7. Apakah Tuhan juga memanggil kamu supaya kamu mengajarkan iman kepada keluargamu dan orang-orang di sekitarmu? (Matius 28:19-20)
8. Bagaimanakah kamu mengajarkan iman kepada keluargamu dan orang-orang di sekitarmu?
VI. APLIKASI
1. Tuhan adalah Pendidik pertama yang mengajarkan kebenaran-Nya kepada umat manusia, termasuk kita. Maka, kita harus hidup sesuai dengan didikan-Nya sehingga hidup kita menjadi benar di hadapan-Nya.
2. Tuhan ingin kita mau menjadi alat-Nya, yaitu mengajarkan kebenaran-kebenaran yang telah kita terima kepada keturunan kita dan kepada orang-orang lain yang belum percaya kepada-Nya.
VII. AKSI
1. Bertekad untuk terus belajar kebenaran firman-Nya, dan dengan sungguh-sungguh melakukan setiap perintah Tuhan dalam hidup kita.
2. Berani menyampaikan kebenaran firman Tuhan kepada orang yang belum percaya, dan mengajarkannya kepada keturunan kita kelak dan keluarga mereka.
Sumber bacaan: | ||
|