Home » Review Film » Exodus: Gods and Kings
Klik x untuk menutup hasil pencarian. Cari di situs Remaja Kristen
Exodus: Gods and Kings
Judul Film | : | Exodus: Gods and Kings |
Sutradara | : | Ridley Scott |
Tahun Produksi | : | 2014 |
Film Exodus: Gods and Kings adalah sebuah film yang mengisahkan sosok Musa yang membawa bangsa Israel keluar dari tanah perbudakan di Mesir dan menuju ke tanah Kanaan. Inilah peristiwa Exodus yang diangkat oleh sang sutradara Ridley Scott dan memvisualisasikannya kepada para penonton.
Film ini bermula ketika Musa berada di Kerajaan Firaun. Sebagaimana yang dikisahkan oleh Alkitab dan beberapa buku Biblika Perjanjian Lama, Musa adalah anak angkat putri Firaun. Musa kecil hingga berusia 40 tahun, Musa dididik dalam istana Firaun. Musa belajar dari seni berperang, kebudayaan, politik dan lain-lain. Kecakapan Musa sangat luar biasa, bahkan Musa layak menjadi seorang raja bagi Mesir. Akan tetapi, karena darah yang mengalir dalam tubuh Musa bukanlah darah Mesir, maka tahta kerajaan diberikan kepada Rhamses II.
Dalam film ini dilatarkan bahwa orang Ibrani sudah sekian ratus tahun berada di Mesir. Di sana, mereka dijadikan budak. Mereka dipekerjakan untuk membangun kota Phytom dan Rhamses, mencetak batu bata dan terus bekerja siang dan malam. Orang Mesir memperlakukan orang Ibrani dengan sangat kejam, tidak ada ampun bagi para budak yang melakukan kesalahan. Pada saat itulah, mereka berteriak kepada Allah mereka. Allah yang menyatakan Diri-Nya kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Mereka berteriak supaya mereka dapat bebas dari tempat perbudakan yang sangat menyiksa mereka.
Saat orang-orang Ibrani berteriak, di istana sendiri rupanya keberadaan Musa mulai diguncang. Musa ketahuan membunuh seorang Mesir, dan Rhamses II mengultimatum akan menghukum siapa saja yang telah berlaku tidak setia. Oleh karena itulah, Musa pergi melarikan diri dari istana kerajaan. Musa melarikan diri ke Midian. Di sana ia diterima oleh Yitro dan akhirnya menikah dengan Rehuellah Zipora, putri Yitro. Di Midian inilah, Musa menggembalakan domba. Saat menggembalakan domba, ia menerima penglihatan semak yang mengeluarkan nyala api, tetapi daun dan rantingnya tidak terbakar. Ia melihat Tuhan di gunung itu.
Dalam film ini sang sutradara memvisualisasikan keberadaan Allah Israel dalam seorang anak laki-laki. Seorang anak laki-laki yang memperkenalkan dirinya kepada Musa dengan nama "AKU ADALAH AKU", Ia yang mengutus Musa untuk pergi kepada kaumnya, orang Ibrani, dan Ia yang menunjukkan apa saja yang harus dilakukan Musa. Juga yang menarik bahwa visualisasi Allah ini hanya dapat oleh Musa saja.
Singkat cerita, Musa memenuhi panggilan Tuhan dan ia pergi menghadap Rhamses II supaya ia bersedia membebaskan orang-orang Ibrani. Seperti yang dituliskan dalam Alkitab, Tuhan mengeraskan hati Rhamses II, hingga akhirnya 10 tulah diberikan. Sebelum tulah 10, Tuhan memerintahkan supaya seluruh bangsa Ibrani bersiap untuk pergi keluar dari Mesir. Hal yang menarik bahwa dalam peristiwa Exodus ini sutradara ingin menyatakan bahwa Allah Israel lebih berkuasa dari raja Mesir dan allah-allah mereka. Saat air sungai Nil berubah menjadi darah, Rhamses II memanggil dukun Mesir dan mentahirkan air sungai Nil, tetapi rupanya usaha mereka sia-sia. Nil tetap berubah menjadi darah. Dalam mitologi Mesir, banyak nama-nama dewa di sana antara lain Amon Ra, Apis, Isis, Heqt dan lain-lain. Semua dewa tersebut telah dipukul Allah Israel dengan serangkaian tulah. Allah Israel lebih berjaya.
Segala perbuatan Allah menyatakan kemahakuasaan-Nya. Segala kekuatan bahwa allah tunduk kepada Allah. Karena kuasa itulah, bangsa Israel dapat keluar dari Mesir. Allah sungguh menyatakan kemahakuasaan-Nya kepada Musa dan umat-Nya, dan dengan tangan-Nya sendiri Allah menuntun mereka untuk meninggalkan tempat perbudakan.
Film ini berakhir dengan bangsa Israel yang telah selesai menyeberangi Laut Teberau. Laut Teberau menjadi pemisah bahwa di Mesir ada perbudakan, sementara setelah Laut Teberau ada kebebasan. Tuhan yang membawa dan menuntun mereka hingga mereka dapat keluar dari perbudakan. Allah sungguh Allah yang Mahakuasa. Dan kemahakuasaan itulah yang disajikan dalam film Exodus: Gods and Kings.
Ditulis oleh: Amidya
- Login to post comments