Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.ö (Roma 12:1-2)
Seorang profesional Kristen pernah berkata bahwa kita hidup di dunia yang berdosa. Jadi terlalu naif apabila kita dituntut untuk hidup lurus, kudus seperti yang dituntut dalam Alkitab. Benarkah demikian? Jika demikian, bagaimana kita mengajarkan hal kekudusan yang begitu abstrak bagi anak-anak kita? Mungkinkah anak-anak kita akan mengerti kekudusan jika ditengah-tengah dunia yang berdosa, orang tuanya seakan-akan lumpuh melakukan hal yang kudus seperti yang dituntut oleh Alkitab? Disisi lain, anak-anak yang dipercayakan Tuhan pada kita merupakan rencana Allah yang berkesinambungan dalam kehidupan kita.