Home » Bahan Pembina » Paskah, Kematian Kristus, dan Penebusan Dosa
Klik x untuk menutup hasil pencarian. Cari di situs Remaja Kristen
Paskah, Kematian Kristus, dan Penebusan Dosa
Ditulis oleh: Amidya
A. Dasar Alkitab
B. Tujuan
- Mengetahui sejarah Paskah dalam Alkitab.
- Mengenal dan memahami Paskah dalam Perjanjian Baru adalah Kristus yang telah menderita dan mati.
- Memahami arti Paskah adalah untuk pengampunan dan penebusan dosa.
C. Penjelasan Materi
Paskah berasal dari bahasa Ibrani Pesakh yang artinya adalah "melewati". Menjelang perayaan Paskah, ketika bangsa Israel berada dalam perbudakan di tanah Mesir, Allah memberikan penjelasan kepada bangsa Israel mengenai apa yang harus dilakukan bangsa Israel pada saat itu. Allah menyatakan bahwa Ia akan menghukum bangsa Mesir dengan membunuh seluruh anak sulung dari bangsa Mesir termasuk juga binatang. Menjelang paskah pertama, umat Israel harus menyembelih anak domba Paskah. Darah dari domba yang disembelih itu harus dioleskan di ujung pintu rumah-rumah orang Israel. Sebab, itu akan menjadi tanda bagi Allah (Keluaran 12:1-28). Dalam bahasa Yunani, Paskah diterjemahkan menjadi kata Pascha yang artinya adalah makan roti kurban Paskah atau anak domba Paskah. Khusus dalam Perjanjian Baru, Paskah diartikan sebagai peringatan atas kebangkitan Tuhan Yesus Kristus atas maut. William Dyrness dalam bukunya yang berjudul Tema-Tema dalam Teologi Perjanjian Lama menjelaskan, "Paskah adalah hari raya bagi umat Israel. Paskah sama dengan hari raya roti tidak beragi. Pada hari raya Paskah, selama tujuh hari lamanya bangsa Israel harus memakan roti tidak beragi. Pada hari pertama perayaan Paskah, mereka tidak diperbolehkan melakukan pekerjaan yang berat dan harus mempersembahkan kurban bagi Tuhan. Selama perayaan Paskah, mereka kembali mengingat masa perbudakan di tanah Mesir dan bagaimana Tuhan membawa mereka dari Mesir. Perayaan itu terwujud dalam ibadah keluarga yang dilakukan sebagai sebuah upacara peringatan sesuai yang dituliskan dalam Keluaran 12:26-27. Dengan cara demikian, mereka saling menyatakan karunia penyelamatan yang telah Allah lakukan dan meneguhkan kembali iman mereka kepada Allah." (2008:97)
Paskah dalam Perjanjian Baru bagi umat Kristen merupakan momen besar untuk mengingat kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus di kayu salib. Perjanjian Baru dengan tegas mengajarkan bahwa hari raya Yahudi merupakan "bayangan tentang hal-hal yang akan datang" (Kolose 2:16-17; Ibrani 10:1, AYT), yaitu penebusan melalui darah Yesus Kristus. Rasul Yohanes dan Paulus mengaitkan kematian Yesus sebagai penggenapan Paskah Perjanjian Lama (Yesus wafat bersamaan dengan domba-domba Paskah Yahudi dikurbankan di Bait Allah, menjelang hari Paskah). Kematian dan kebangkitan Yesus inilah yang kemudian diasosiasikan dengan istilah Paskah dalam kekristenan.
Salib tidak bisa dipisahkan dari kematian Yesus. Alkitab dengan jelas menuliskan bahwa Tuhan Yesus disalib, itu artinya bahwa Yesus dibunuh dan mati. Dalam kebudayaan Yunani dan Romawi, salib adalah alat untuk menghukum dan mengeksekusi seseorang yang dinyatakan bersalah. Apabila seseorang mendengar kata "salib", pemikiran yang akan timbul adalah "hukuman mati" khususnya bagi para budak, pemberontak, dan orang-orang yang melakukan pelanggaran yang berat. Seseorang dinyatakan melakukan kejahatan maka ia akan dihukum mati dengan cara menyalibkannya dengan tujuan untuk mempermalukannya di depan umum atas perbuatannya yang jahat. Kematian Yesus adalah kematian sebagai tebusan bagi umat manusia berdosa.
Yesus mati untuk menebus dosa manusia. Kata penebusan dalam bahasa Yunani menggunakan kata apolutrosis. Kata apolutrosis dalam Strong No. 629 memiliki beberapa pengertian, antara lain:
- Penebusan/pembebasan.
- Melepaskan tawanan karena telah membayar uang tebusan.
- Pembebasan yang diperoleh setelah uang tebusan lunas dibayar.
Kata apolutrosis digunakan Paulus untuk menjelaskan bahwa dosa-dosa manusia sudah ditebus, kita diselamatkan karena Tuhan Yesus yang telah menebus kita dan membayar dosa dan pelanggaran kita dengan darah-Nya. Seperti yang dituliskan dalam Efesus 1:7, "Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya" (Kolose 1:14; Ibrani 9:12; 1 Korintus 6:20; Wahyu 5:9). Injil Markus juga menuliskan sebuah perumpamaan tentang penebusan, yang dituliskan dengan memakai kata lutron yang merujuk kepada harga yang telah Yesus bayar untuk membeli keselamatan kita (Markus 10:45). Dalam konteks ini berbicara bahwa kebebasan yang kita terima terlepas dari ketertawanan oleh dosa, melalui harga yang dibayar oleh Kristus.
D. Diskusi
- Apa arti kata Paskah dalam bahasa Ibrani dan Yunani?
- Apa itu domba Paskah? Sebutkan syarat-syarat khusus domba Paskah!
- Mengapa Yesus harus menderita, sengsara, dan mati di kayu salib?
- Jelaskan arti kata apolutrosis!
- Ceritakan kesaksian Anda dalam satu paragraf tentang pengampunan dosa yang sudah Kristus anugerahkan dalam hidup Anda.
E. Kesimpulan
Kematian Kristus di atas kayu salib menghasilkan satu umat yang baru, di mana domba-domba non-Yahudi beroleh anugerah keselamatan dan disatukan dalam Kristus. Paulus mengatakan bahwa terjadi perubahan yang dihasilkan oleh kematian Kristus di kayu salib yaitu, "Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka." (2 Korintus 5:15). Hal inilah yang harus dipahami oleh setiap orang Kristen dari pengajaran Alkitab, bahwa seseorang harus percaya kepada Yesus Kristus untuk kemudian menjadi umat yang baru, yang berkomitmen untuk menyerahkan hidup sepenuhnya kepada kehendak dan otoritas Kristus.
Sumber referensi:
|
- Login to post comments