Home » Bahan Pembina » Bertumbuh dalam Persekutuan
Klik x untuk menutup hasil pencarian. Cari di situs Remaja Kristen
Bertumbuh dalam Persekutuan
A. DASAR AYAT
B. TUJUAN
Remaja mengerti pentingnya beribadah bersama orang-orang percaya.
C. INSPIRASI
Dapatkah kita menjadi seorang Kristen tanpa pergi ke gereja (tanpa menjadi anggota gereja atau persekutuan orang percaya)? Seseorang menyamakan orang Kristen yang tanpa pergi ke gereja itu dengan:
- Seorang pelajar yang tidak mau pergi ke sekolah,
- Seorang anak tanpa keluarga,
- Seorang prajurit tanpa pasukan,
- Seorang pemain bola tanpa tim,
- Seorang penulis tanpa pembaca,
- Seorang salesman tanpa pelanggan,
- Seorang penabuh drum tanpa band,
- Seorang pelaut tanpa kapal,
- Seorang peneliti tanpa pusat komando,
- Seorang pengusaha di sebuah pulau tanpa penghuni,
- Seekor burung tanpa sarang.
Jangan tinggalkan gereja karena engkau menemukan banyak kemunafikan/orang munafik di dalamnya. Sebab, di dalam gereja selalu ada tempat untuk satu orang lagi. Gereja tidak terdiri dari orang-orang yang lebih baik daripada yang lainnya, tetapi terdiri dari orang-orang yang ingin menjadi lebih baik (berkenan kepada Allah) daripada keadaan mereka sekarang.
D. REFLEKSI
- Berikan pendapatmu tentang pernyataan dalam "inspirasi" tersebut di atas. Setujukah kamu? Mengapa? Berikan alasan!
- Pernahkah kamu mempunyai pengalaman pribadi atau mendengar ada teman yang malas ke gereja dengan alasan banyak orang munafik di gereja? Atau, adakah alasan yang lain, misalnya: masih terikat dengan tradisi, dilarang orang tua, dll.? Bagaimana pendapatmu tentang masalah ini?
E. DISKUSI
- Dapatkah ibadah privat (ibadah di rumah/saat teduh pribadi) dijadikan alasan untuk menggantikan ibadah bersama? Mengapa?
- "Bergereja bagi saya sudah menjadi rutinitas, untuk itu saya 'harus' ke gereja," kata Demas. Lain lagi dengan Tomas, "Saya 'kan orang Kristen, tidak baik kalau nanti dibilang teman/tetangga bahwa saya tidak ke gereja pada hari Minggu." Lain Tomas, lain Yudas. "Saya ke gereja karena ingin cari pacar," kata Yudas. Bagaimana pendapat kamu tentang motivasi Demas, Tomas, dan Yudas tersebut? Pernahkah kamu berpikir/mempunyai motivasi ke gereja seperti salah satu dari mereka?
- Menurut kamu, apa yang seharusnya menjadi motivasi kita dalam beribadah? Berikan contoh-contoh motivasi yang benar dalam beribadah!
- Mengapa kita harus ke gereja/bersekutu bersama orang percaya lainnya?
- - Kel. 20:8: ....
- - Ibr. 10:25: ....
- - 1Kor. 1:9: ....
- - 1Kor. 12:12, 27: ....
- - 1Yoh. 1:3: ....
- - Ef. 2:19: ....
- Apa kata Alkitab tentang tujuan persekutuan bersama sesama orang percaya?
- - Kis. 2:42: ....
- - Ibr. 10:24-25: ....
- - 1Kor. 12:7: ....
- - 1Tes. 4:18: ....
- - Tes. 5:11: ....
- - Yak. 5:16: ....
- - 1Ptr. 4:10: ....
F. APLIKASI
- Keanggotaan gereja menunjukkan kita adalah orang-orang yang percaya. Kata "saling" yang dicatat lebih dari 50 kali dalam Perjanjian Baru dalam kaitannya dengan gereja/persekutuan orang percaya menegaskan bahwa kekristenan bukanlah pengasingan diri. Akan tetapi, sebagai anggota tubuh Kristus, kita saling membutuhkan dan saling melengkapi satu sama lain.
- Keanggotaan gereja membantu kita mengembangkan otot-otot rohani; kita tidak akan bertumbuh maksimal secara rohani kalau hanya menjadi 'penonton' atau anggota gereja yang pasif.
- Seorang Kristen yang hanya berhubungan dengan dirinya sendiri dapat dengan mudah membenarkan kelakuan atau sikapnya yang penuh dosa. Hubungan yang teratur dengan orang Kristen lainnya dapat menjaga hidup kita tetap lurus. Kita diberi tanggung jawab sebagai pribadi untuk saling menjaga (Ibrani 3:13).
G. AKSI
- Setia beribadah di gereja lokal masing-masing.
- Beribadah/ke gereja dengan motivasi yang benar.
H. KONFIRMASI
"Kerohanian kita akan mulai bertumbuh hanya bila kita mulai hidup beribadah kepada-Nya." (Calvin Coolidge, Presiden Amerika Serikat ke-30)
Diambil dan disunting dari: | ||
Judul buku | : | Growing Up! -- 12 Bahan KTB Remaja |
Judul asli artikel | : | Bertumbuh dalam Persekutuan |
Penulis | : | Ayub Wahyono |
Penerbit | : | Visi Anugerah Indonesia, Bandung 2011 |
Halaman | : | 30 -- 34 |
- Login to post comments