Klik x untuk menutup hasil pencarian. Cari di situs Remaja Kristen
Bersatu dalam Perbedaan
Dalam kehidupan bersama, perbedaan pendapat merupakan suatu keniscayaan (sesuatu yang tidak bisa dihindari). Seorang fanatik adalah seorang yang memiliki keyakinan sangat kuat bahwa pendapatnya pasti benar dan semua pendapat yang berbeda otomatis merupakan pendapat yang salah. Bila disertai dengan sikap yang tidak toleran, fanatisme bisa berkembang menjadi sikap menyerang -- bahkan membunuh -- orang yang berbeda pendapat dengan dirinya. Dalam kekristenan, sikap fanatisme yang tidak toleran adalah sikap yang harus dihindari. Kita boleh mendiskusikan perbedaan pendapat, tetapi kita tidak boleh menyerang orang yang berbeda pendapat, khususnya dalam masalah-masalah yang kurang penting seperti masalah makanan atau masalah penentuan hari. Bila kita mendiskusikan perbedaan pendapat, kita harus berdiskusi secara sopan dan kita harus menghindari sikap menyerang atau menghina. Ingatlah bahwa kita tidak boleh menganggap orang yang berbeda pendapat dengan kita sebagai musuh.
Perlu disadari bahwa sikap toleran tidak berarti bahwa kita harus mengompromikan pendapat kita, tetapi bahwa kita harus bisa menerima adanya perbedaan tanpa menyerang atau menghina, apalagi memusuhi. Dalam hal keyakinan Kristen yang mendasar -- misalnya keselamatan hanya ada di dalam Yesus Kristus -- kita harus bersikap fanatik serta harus berani mengungkapkan keyakinan kita secara terus terang, tetapi tetap dengan cara yang sopan, tidak memaksa, dan tidak menghina. Dalam hal-hal yang kurang penting, kita boleh mengemukakan perbedaan pendapat, tetapi kita harus berusaha mengungkapkan penerimaan terhadap orang yang berbeda pendapat untuk menjaga kesatuan Kristen.
Diambil dari: | ||
Nama situs | : | Saat Teduh |
Alamat situs | : | https://saatteduh.wordpress.com/2013/02/26/bersatu-dalam-perbedaan/ |
Judul asli artikel | : | Bersatu dalam Perbedaan |
Penulis renungan | : | Tidak Dicantumkan |
Tanggal akses | : | 30 Juni 2017 |
- Login to post comments