Home » Bahan Pembina » Berani Menjadi Daniel
Klik x untuk menutup hasil pencarian. Cari di situs Remaja Kristen
Berani Menjadi Daniel
Berani Menjadi Daniel
Ditulis oleh: Amidya
A. LANDASAN ALKITAB
B. PELAJARAN
- Latar belakang Daniel:
Daniel adalah seorang pemuda Ibrani yang dibawa dari Yehuda menuju ke pembuangan di kerajaan Babilonia. Daniel tidak dibawa ke Babel seorang diri, melainkan bersama-sama dengan Misael, Hananya, dan Azarya, juga sejumlah besar penduduk negeri Yehuda (Daniel 1:6). Nama Daniel berarti "Allah adalah Hakimku", ketika tiba di Babel, namanya diubah menjadi Beltsazar (Daniel 1:6-7). Sekalipun menjadi seorang tawanan, dia justru terpilih menjadi pejabat kerajaan Babel dan Media. Sepanjang hidupnya, Daniel senantiasa menjadi sosok yang takut akan Tuhan.
Daniel adalah sosok yang berintegritas. Sekalipun dia tinggal di negeri asing dan bersama-sama dengan orang yang tidak mengenal Allah, tetapi Daniel tidak mengikuti cara hidup dan keyakinan orang Kasdim (orang-orang Babel) dengan tidak menajiskan dirinya dengan makanan ataupun kepercayaan orang Kasdim yang menyembah patung. Tiga kali dalam sehari, Daniel berlutut, berdoa, dan memuji Allah dengan pandangan yang diarahkan ke Yerusalem (Daniel 6:10-11). Sepanjang hidupnya, Daniel telah berhasil memegang teguh imannya di tengah bangsa yang tidak mengenal Tuhan.
- Apa saja penyertaan Tuhan dalam hidup Daniel?
1. Tuhan memelihara hidup Daniel di negeri asing.
Hidup sebagai seorang tawanan di negeri asing tentu tidak mudah. Rasa rindu untuk kembali ke tanah air, rindu dengan situasi dan lingkungan daerah asal, rindu untuk beribadah kepada Tuhan di Bait Suci, tentu semuanya itu dirasakan oleh Daniel dan ketiga sahabatnya, yaitu Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, serta rakyat Yehuda. Jika bukan Tuhan yang memelihara dan menempatkan Daniel dan sahabatnya di negeri asing, seorang tawanan, yang adalah budak bagi kerajaan Babel, tidak mungkin dipimpin dan dibentuk menjadi pejabat istana kerajaan Babel dan Media.
2. Tuhan memberikan hikmat kepada Daniel.
Hikmat yang Tuhan berikan kepada Daniel adalah hikmat untuk menafsirkan mimpi (Daniel 2), menafsirkan tulisan di dinding yang berbunyi "Mene, mene, tekel, ufarsin" (Daniel 5), dan mendapat penglihatan mengenai masa yang akan datang (Daniel 7-12). Dalam hal hikmat kecerdasan, dituliskan dalam Daniel 1:20 bahwa Daniel, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego sepuluh kali lebih cerdas dari semua orang berilmu dan ahli jampi di seluruh kerajaan Babel.
3. Tuhan memberikan pertolongan ketika Daniel dalam situasi mencekam.
Dalam kitab Daniel pasal 6 dituliskan mengenai Daniel yang berada di dalam gua singa. Setelah Babel ditaklukkan oleh Media, daerah kekuasaan Babel menjadi milik Media sebagai kerajaan baru yang berkuasa. Darius, orang Media, diangkat menjadi raja dan mengangkat 120 wakil raja di seluruh wilayah kekuasaan Media dan mengangkat pula tiga orang pejabat tinggi, salah satu dari tiga pejabat tinggi itu adalah Daniel. Akan tetapi, pejabat tinggi yang lain mencari dakwaan atas Daniel dan mengadukannya kepada raja, hingga akhirnya Daniel dimasukkan ke dalam gua singa.
Di gua singa, Tuhan mengirimkan malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu sehingga semua singa di dalam gua itu tidak mengapa-apakan Daniel. Itulah kasih setia dan perlindungan Tuhan Allah yang sungguh dahsyat dan ajaib dalam kehidupan Daniel.
C. DISKUSI
- Ceritakan kembali siapa itu Daniel dan bagaimana sikap Daniel sebagai pengikut Tuhan!
- Dalam sehari, Daniel tiga kali berlutut, berdoa, dan memuji Tuhan. Dalam sehari berapa kali kita berdoa dan memuji Tuhan? Sudahkah kita melakukannya?
- Tuhan adalah Allah yang memelihara hidup kita. Ceritakan kebaikan dan kasih setia Tuhan dalam hidup kita masing-masing!
- Dari tokoh Daniel, pelajaran apa yang kita dapatkan dan dapat diteladani?
D. APLIKASI
Sebagai remaja Kristen, kita seharusnya memiliki integritas dalam hidup dan mampu mempertahankan iman kita di tengah situasi yang sulit sekalipun. Sama seperti Daniel yang memiliki integritas untuk setia menyembah Allah dan menjaga kekudusan hidupnya. Dengan menjaga kekudusan hidup, kita sudah memancarkan salib Kristus yang ada dalam diri kita dan kita mampu menjadi terang di mana pun kita berada. Mari kita belajar untuk tidak berkompromi dengan ketidakbenaran, tetapi beranilah menjadi Daniel!
Sumber bacaan:
Jeane Ch., Obaja. 2012. "Survei Ringkas Perjanjian Lama". Surabaya: Momentum.
"Daniel". Dalam http://alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=DANIEL
- Login to post comments