http://www.gracedepth.com/aku-kata-paling-egois-di-dunia-ini/

“Aku,” mungkin ini adalah salah satu kata paling egois di dunia ini. Hidup kita seringkali berporos pada aku. Aku seharusnya diperlakukan seperti ini, aku seharusnya tidak diperlakukan seperti itu, aku layak mendapatkan ini, dan aku seharusnya tidak mendapatkan tu, aku… aku… aku…

Berapa banyak pernikahan yang berakhir karena si suami atau si istri merasa, “aku tidak menerima apa yang aku harapkan darinya!”

Berapa banyak masyarakat yang menghina-hina negaranya karena merasa, “aku tidak menerima apa yang aku inginkan dari negara ini!”

Dan berapa banyak orang yang meninggalkan Tuhan karena merasa, “aku tidak menerima apa yang aku inginkan dari Tuhan!”

Ketika kita meletakkan aku sebagai pusat dari hidup kita, kita hanya akan berakhir dalam lubang frustasi. Contohnya:

Kita memiliki keinginan untuk diberikan sebuah pemberian oleh kerabat kita, tetapi kerabat kita belom tentu akan memberikan pemberian yang kamu inginkan.
Kita memiliki keinginan untuk dihormati oleh orang lain, tetapi orang lain belom tentu akan menghormatimu.
Kita memiliki keinginan untuk dicintai oleh orang-orang di sekitar kita, tetapi orang-orang di sekitarmu belom tentu akan mencintaimu.

Jika tujuan dari hidup kita adalah untuk dilayani, dihormati, dan dicintai; saya tidak yakin tujuan hidupmu itu akan tercapai. Kamu hanya akan berakhir dengan kesedihan karena kamu tidak mendapatkan apa yang kamu inginkan.

Tetapi jika tujuan dari hidupmu adalah untuk melayani, menghormati, dan mencintai; siapakah yang dapat menghentikanmu? Kamu memiliki kendali untuk mencapai tujuanmu itu!

Ubahlah mindset “apa yang dapat kamu lakukan untuk-ku,” menjadi “apa yang dapat aku lakukan untuk-mu.” Berhentilah datang ke Tuhan untuk meminta, meminta, dan meminta untuk dirimu sendiri. Tetapi datanglah ke Tuhan dengan mengatakan, “Tuhan, aku mencintaimu! Apa yang dapat aku lakukan untukmu?”

Janganlah bertanya, “apa yang Tuhan dapat lakukan untukku?” Tetapi bertanyalah, “apa yang dapat aku lakukan untuk Tuhan?” Kekristenan adalah tentang kita yang hidup melayani untuk Tuhan dan orang-orang di sekitar kita, bukan tentang dilayani Tuhan dan orang-orang di sekitar kita.

“Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih” (Galatia 5:13).