Home » Bahan Pembina » Diciptakan untuk Menjadi Sehat
Klik x untuk menutup hasil pencarian. Cari di situs Remaja Kristen
Diciptakan untuk Menjadi Sehat
Ditulis oleh: Doni K.
I. TUJUAN
Meningkatkan kesadaran pemuda dan remaja untuk menghargai tubuh sebagai karya ciptaan Tuhan.
II. INSPIRASI
Apa yang dikatakan Alkitab tentang hidup sehat?
(1 Korintus 6:19-20) -- TB "Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!"
Alkitab sudah menegaskan bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus. Tentu saja ini menjadi sebuah alasan yang sangat kuat bagi Tuhan untuk "memaksa" supaya kita berjuang menjaga tubuh dari segala kecemaran. Sebagai umat tebusan Tuhan, kita tentunya juga harus menyadari bahwa tubuh kita bukan lagi menjadi tubuh kita sendiri. Kita tidak dapat memperlakukan tubuh kita sesuka kita. Dan, sudah menjadi tanggung jawab kita untuk selalu memuliakan Tuhan melalui tubuh kita.
Satu hal lagi yang harus kita perhatikan, bahwa Tuhan rindu melihat kita dipakai menjadi alat dalam menjalankan misi-Nya di dunia, yaitu menyelamatkan jiwa-jiwa yang terhilang dan terlibat dalam pelayanan lainnya. Jadi, sangat penting bagi kita untuk menjaga tubuh sehingga kita dapat melayani Tuhan dengan tubuh yang sehat dan penuh berkat Tuhan.
(Roma 12:1) -- TB "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati."
Tuhan meminta supaya kita mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang berkenan di hadapan Tuhan, persembahan yang kudus dan hidup. Kita mungkin sering mengatakan dengan mulut kita bahwa kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati, pikiran, jiwa, dan kekuatan kita. Namun, Tuhan menantang kita untuk tidak hanya mengatakannya melalui mulut, tetapi juga melalui penjagaan tubuh jasmani kita sehingga kita benar-benar menjadi alat-Nya yang berkenan.
(Galatia 5:13) -- TB "Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih."
Pengorbanan Kristus di kayu salib telah membawa kita kepada kemerdekaan atas dosa. Karena, kuasa salib-Nya telah menghapuskan dosa kita dan telah menebus kita dari jerat maut sehingga kita menjadi layak memperoleh hidup kekal. Ini tentu menjadi suatu berita sukacita bagi kita. Namun, ini bukan berarti kita kemudian boleh menggunakan kesempatan ini untuk hidup sesuka kita. Sebaliknya, kita justru harus bertanggung jawab atas setiap kemerdekaan yang telah diberikan oleh Tuhan. Untuk melakukannya, kita harus membiarkan roh kita yang memegang kendali atas tubuh kita, bukan sebaliknya karena salah satu buah Roh adalah pengendalian diri. (Galatia 5:22-23 -- "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.")
Jika kita melihat ke sekitar kita, banyak sekali orang yang telah menjadi budak keinginan diri (kedagingan), di mana mereka lebih memilih untuk mengorbankan kesehatan demi kenikmatan segala sesuatu yang dikonsumsi. Tidak peduli apakah itu membahayakan atau tidak. Yang penting, mereka puas dengan apa yang mereka makan dan itulah kenikmatan terbesar mereka.
(1 Korintus 10:23) -- TB "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun."
(1 Korintus 6:12) -- TB "Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun."
Tuhan memang memperbolehkan kita atau dengan kata lain memberikan kehendak bebas kepada kita untuk menikmati ciptaan-Nya. Namun, Tuhan juga menempatkan tanggung jawab untuk kita dapat bertindak dengan bijaksana. Dengan demikian, kita tidak dapat semena-mena menggunakan kebebasan tersebut. Sebagai umat yang hidup pada masa Perjanjian Baru, mungkin kita sedikit beruntung karena hukum-hukum yang ditanggungkan kepada kita lebih sedikit jika dibandingkan dengan umat yang hidup pada masa Perjanjian Lama. Namun, justru tanggung jawab yang kita pikul untuk melakukan yang benar dan yang bijaksana lebih banyak. Dalam hal ini, Tuhan berharap supaya kita dapat menentukan pilihan-pilihan serta keputusan-keputusan yang tepat, sehubungan dengan hal-hal yang dipandang baik oleh Tuhan, bahkan soal makanan sekalipun. Ketika kita mulai diperbudak oleh hawa nafsu tentang kenikmatan makanan yang dapat merusak tubuh kita, yang menjadi masalah sebenarnya adalah pengendalian diri dan tindakan-tindakan negatif. Sebagai orang percaya, kita seharusnya menghindari hal-hal yang demikian dan senantiasa bersikap positif terhadap makanan yang telah disediakan oleh Tuhan.
III. REFLEKSI
Hal apakah yang kamu dapatkan dari renungan tentang kesehatan, sehubungan dengan cara menjaga tubuh tersebut?
IV. DISKUSI
- Bagaimanakah cara kita memperlakukan tubuh kita? Mengingat bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus. (1 Korintus 6:19-20)
- Bagaimanakah caranya supaya kita dapat mempersembahkan tubuh kita kepada Tuhan sehingga menjadi berkenan di hadapan-Nya? (Roma 12:1)
- Bagaimanakah sebaiknya kita menggunakan kemerdekaan kita? (Galatia 5:13)
- Hal-hal apa sajakah yang diperbolehkan untuk dinikmati, namun berguna dan membangun bagi tubuh kita? (1 Korintus 10:23; 1 Korintus 6:12)
V. APLIKASI
- Tubuh kita telah menjadi milik Kristus karena Dia telah membayar hidup kita secara lunas. Oleh sebab itu, perlakukanlah tubuh kita dengan takut akan Tuhan.
- Untuk menjaga kesehatan tubuh dan kekudusannya harus dimulai dengan takut akan Tuhan, dan kesadaran bahwa kita adalah milik Tuhan.
VI. AKSI
- Memiliki tekad untuk menjaga tubuh jasmani, dengan kesadaran bahwa tubuh kita adalah milik Tuhan.
- Berani berpegang pada prinsip alkitabiah dan menjaga diri dari hawa nafsu yang dapat menjatuhkan hidup kita.
Sumber bacaan:
- 1. Subrata, Elizabeth., dr. 2004. "Rahasia Umur Panjang". Jakarta: Adonai Publishing. Hlm. i - iv.
- 2. Wahyono, Ayub. 2011. "Impact". Bandung: PT.Visi Anugerah Indonesia. Hlm. 42
- Login to post comments