Klik x untuk menutup hasil pencarian. Cari di situs Remaja Kristen
Apa yang Harus Diketahui Jika Anda Khawatir Tentang Hubungan yang Toksik
Cara mengenali tanda-tanda peringatan dari hubungan yang toksik.
Hubungan yang toksik adalah hubungan yang membuat Anda merasa tidak didukung, disalahpahami, direndahkan, atau diserang. Sebuah hubungan dikatakan toksik jika kesejahteraan Anda terancam dengan cara tertentu -- baik secara emosional, psikologis, bahkan fisik.
Pada dasarnya, hubungan apa pun yang membuat Anda merasa lebih buruk dapat menjadi toksik dari waktu ke waktu. Hubungan yang toksik dapat terjadi pada hampir semua konteks, mulai dari taman bermain, ruang rapat, hingga kamar tidur. Anda bahkan mungkin berurusan dengan hubungan toksik di antara anggota keluarga Anda.
Orang dengan penyakit mental, seperti gangguan bipolar, depresi berat, atau bahkan kecenderungan depresi, mungkin sangat rentan terhadap hubungan yang toksik karena mereka sudah sensitif terhadap emosi negatif.
Sebagai contoh, seseorang dengan gangguan bipolar yang berada di tengah-tengah episode campuran atau depresi mungkin memiliki cengkeraman yang lebih lemah terhadap stabilitas emosi daripada orang lain, dan hal tersebut dapat membuat orang tersebut menjadi target yang lebih mudah bagi orang-orang toksik. Akan tetapi, orang toksik dapat memengaruhi siapa saja.
Inilah yang perlu Anda ketahui tentang hubungan yang toksik, termasuk apa yang membuat sebuah hubungan menjadi toksik dan bagaimana menentukan apakah Anda berada di dalamnya. Anda juga akan menemukan kiat-kiat cara efektif untuk mengelola jenis hubungan ini, seperti mengikuti terapi online atau konseling pasangan online.
Tanda-tanda Hubungan yang toksik
Hanya Anda yang mengetahui apakah lebih banyak hal yang negatif daripada hal yang positif dalam hubungan Anda. Namun, jika seseorang secara konsisten mengancam kesejahteraan Anda dengan apa yang mereka katakan, lakukan, atau tidak lakukan, kemungkinan besar itu adalah hubungan yang toksik.
Hubungan yang melibatkan kekerasan fisik atau verbal jelas diklasifikasikan sebagai hubungan yang toksik. Namun, ada tanda-tanda lain yang lebih halus dari hubungan yang toksik, termasuk:
- Anda memberi lebih banyak daripada yang Anda terima, yang membuat Anda merasa direndahkan dan terkuras.
- Anda selalu merasa tidak dihargai atau kebutuhan Anda tidak terpenuhi.
- Anda merasa harga diri Anda menurun dari waktu ke waktu.
- Anda merasa tidak didukung, disalahpahami, direndahkan, atau diserang.
- Anda merasa tertekan, marah, atau lelah setelah berbicara atau bersama orang lain.
- Anda saling mengeluarkan sisi terburuk satu sama lain. Misalnya, teman Anda yang kompetitif memunculkan sifat kompetitif berbasis kedengkian yang tidak menyenangkan bagi Anda.
- Anda tidak menjadi diri Anda yang terbaik di sekitar orang tersebut. Misalnya, mereka memunculkan sisi gosip dari diri Anda, atau mereka tampaknya menunjukkan sifat kejam yang biasanya tidak Anda miliki.
- Anda merasa seperti harus sangat berhati-hati agar tidak menyinggung atau membuat marah orang ini agar tidak menjadi targetnya.
- Anda menghabiskan banyak waktu dan kekuatan emosional untuk mencoba menghibur mereka.
- Anda selalu disalahkan. Mereka membalikkan fakta sehingga hal-hal yang Anda kira kesalahan mereka menjadi kesalahan Anda.
Hubungan yang toksik vs Hubungan yang Melecehkan
Tidak semua hubungan toksik bersifat melecehkan; tetapi, semua hubungan yang melecehkan dapat dianggap toksik.
Dalam hubungan yang toksik, biasanya ada kurangnya rasa hormat dan pelanggaran batasan. Terkadang, perilaku ini terjadi tanpa disadari oleh orang yang bersangkutan. Namun, jika perilaku seperti ini secara konsisten diulangi dengan niat aktif untuk menyakiti orang lain, hubungan tersebut dapat dianggap sebagai pelecehan. Pelecehan dapat terjadi dalam berbagai bentuk -- seperti pelecehan psikologis, emosional, dan fisik. Hubungan yang penuh kekerasan juga cenderung mengikuti siklus kekerasan. Sebagai contoh, tahapan siklus pelecehan biasanya melibatkan:
- Ketegangan mulai meningkat.
- Terjadi tindakan pelecehan.
- Orang yang melakukan tindakan tersebut meminta maaf, menyalahkan korban, atau meminimalkan pelecehan.
- Ada periode waktu ketika tidak ada pelecehan yang terjadi; tetapi , siklus tersebut akhirnya berulang.
Selain itu, hubungan yang toksik mungkin lebih subjektif daripada hubungan yang melecehkan. Misalnya, jika Anda memiliki riwayat pernah dibohongi, Anda mungkin menganggap siapa pun yang berbohong sebagai orang yang toksik; orang lain mungkin lebih bersedia untuk membiarkannya dan memberi orang yang berbohong kesempatan kedua.
Perilaku toksik vs Perilaku Sehat
Saat menentukan apakah suatu hubungan menciptakan toksisitas, penting untuk melihat perilaku mana yang paling sering muncul dalam hubungan tersebut. Dengan kata lain, jika salah satu atau keduanya secara konsisten bersikap egois, negatif, dan tidak sopan, Anda mungkin menciptakan toksisitas dalam hubungan. Namun, jika Anda lebih sering memberi semangat, penuh kasih sayang, dan saling menghormati, mungkin hanya ada beberapa masalah tertentu yang menciptakan toksisitas yang perlu diatasi.
Penting untuk mengenali tanda-tanda toksisitas -- entah itu pada diri Anda atau orang lain. Berikut adalah beberapa tanda dari perilaku toksik dan perilaku sehat.
Perilaku Toksik | Perilaku Sehat |
---|---|
|
|
Jenis-jenis Hubungan toksik
Penting untuk dicatat bahwa hubungan yang toksik tidak terbatas pada hubungan romantis. Hubungan ini juga ada dalam keluarga, di tempat kerja, dan di antara kelompok pertemanan -- dan bisa sangat membuat stres, terutama jika toksisitasnya tidak dikelola dengan baik.
Beberapa contoh perilaku toksik dalam hubungan:
- Ketika ada perilaku negatif:
Beberapa orang yang terus-menerus mengeluh, berkomentar kritis, dan secara keseluruhan bersikap negatif menciptakan lingkungan yang toksik. Sifat-sifat toksik lainnya mungkin termasuk perfeksionisme, daya saing yang tidak sehat, dan sering berbohong. Seseorang juga dapat membiarkan rasa tidak aman mereka mengeluarkan hal terburuk dalam diri mereka.
- Ketika salah satu (atau kedua pihak) tidak memiliki kesadaran diri:
Terkadang orang tidak menyadari efek negatif mereka terhadap orang lain. Mereka juga mungkin tidak mengetahui cara-cara yang lebih sehat untuk berkomunikasi. Kemungkinan mereka tidak tahu cara membaca isyarat sosial dengan cukup baik untuk mengetahui kapan mereka membuat orang lain frustrasi atau membuat mereka merasa dikritik atau diabaikan.
- Ketika seseorang dengan sengaja menyakiti orang lain:
Beberapa orang dengan sengaja bersikap kasar dan menyakitkan. Dalam situasi ini, Anda mungkin merasa dikucilkan dan menjadi sasaran melalui kata-kata dan tindakan mereka yang kejam. Seseorang mungkin juga mencoba mengendalikan atau memanipulasi Anda, yang merupakan perilaku toksik.
- Ketika pasangan terus-menerus berselingkuh:
Jika pasangan Anda berbohong dan berselingkuh tanpa berusaha mengubah perilakunya, hal ini akan menambah unsur toksik dalam hubungan.
- Ketika seseorang melakukan pelecehan:
Ketika seseorang berulang kali dan dengan sengaja menyakiti Anda, perilaku mereka dapat dianggap sebagai pelecehan. Apakah mereka terus-menerus menggosipkan Anda, atau menyakiti Anda secara fisik dengan cara apa pun, pelecehan tidak seharusnya ditolerir!
Hubungan toksik dan Kecanduan Narkoba
Seseorang yang menyalahgunakan alkohol atau obat-obatan mungkin terlibat dalam perilaku toksik. Menerima perawatan dapat membantu mereka memperbaiki sifat-sifat toksik mereka; tetapi, hubungan yang rusak akibat kecanduan mereka mungkin tidak dapat diperbaiki sepenuhnya.
Narsisis dan Sosiopat
Beberapa orang, terutama narsisis dan sosiopat, cenderung mencari perhatian dan kekaguman orang lain. Orang narsisis merasa perlu untuk mengungguli orang lain dan membuat mereka merasa "kurang" dalam upaya untuk menjadi superior.
Mereka mungkin dengan sengaja merendahkan Anda dengan cara yang halus atau melontarkan penghinaan kecil kepada Anda jika Anda berbagi prestasi yang Anda banggakan. Mereka juga dapat membuat Anda menebak-nebak apakah mereka akan bersikap baik atau tidak kepada Anda dari hari ke hari. Atau, mereka mungkin terlibat dalam 'gaslighting' secara konsisten.
Orang narsis terkenal tidak mengakui kesalahan karena mereka benar-benar percaya bahwa mereka tidak pernah melakukan kesalahan. Bahkan, mereka merasa terancam secara pribadi jika melihat diri mereka kurang sempurna.
Ketika berhadapan dengan orang yang toksik dan narsis, kita tidak selalu dapat memastikan apakah mereka menyadari apa yang mereka lakukan. Namun, jika perilaku mereka secara konsisten membuat Anda merasa buruk tentang diri Anda sendiri, Anda harus menjauhkan diri dari orang ini, atau setidaknya tetap waspada jika orang tersebut harus berada dalam hidup Anda.
Perubahan perilaku Anda ini tidak akan mengubah mereka, tetapi dapat membantu meminimalkan stres saat berurusan dengan mereka. Yang penting adalah Anda melindungi diri Anda dari pelecehan emosional yang Anda terima saat berinteraksi dengan mereka:
- Ingatkan diri Anda bahwa Anda tidak akan mengubah mereka, dan menghadapi mereka hanya akan memunculkan lebih banyak kemarahan tanpa menyelesaikan apa pun.
- Beri jarak antara Anda dan mereka.
- Tetaplah waspada jika orang tersebut harus ada dalam hidup Anda.
Rekan Kerja
Jika orang tersebut adalah rekan kerja Anda dan masalahnya adalah jarak, pertimbangkan untuk memikirkan alasan yang tepat untuk memindahkan meja kerja Anda. Sebagai contoh: "Saya berada tepat di bawah ventilasi udara yang mengganggu saya" atau "Saya dapat menyelesaikan lebih banyak pekerjaan jika saya tidak berada di dekat printer."
Jika orang tersebut mencari Anda untuk menyampaikan keluhan, Anda dapat mencoba merujuknya kepada supervisor, lalu dengan tenang melakukan pekerjaan Anda. Anda mungkin harus mengulanginya berkali-kali sebelum mereka mengerti.
Keluarga dan Teman
Dengan anggota keluarga dan teman, mungkin akan lebih sulit, karena mungkin tidak ada cara yang mudah untuk menyingkirkan orang yang toksik itu dari hidup Anda.
Jika Anda memiliki teman yang sangat toksik, Anda mungkin perlu mengurangi waktu yang Anda habiskan bersama mereka. Jika Anda khawatir akan menyinggung perasaan mereka, kurangi kunjungan Anda selama beberapa bulan sehingga tidak terlalu mencolok (meskipun mereka mungkin masih menyadarinya).
Jika orang yang toksik adalah anggota keluarga atau teman dekat, bisa juga untuk mendorong orang tersebut untuk mengikuti terapi, yang sering kali diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang mendasari di balik toksisitas.
Mengatasi Hubungan yang toksik
Meskipun tidak semua hubungan toksik dapat dihindari, terutama di antara rekan kerja atau anggota keluarga, hubungan tersebut dapat dikelola dengan batasan yang sehat, perawatan diri, dan kesadaran.
Jika Anda menemukan diri Anda berada dalam hubungan yang toksik di mana Anda mengeluarkan sisi terburuk satu sama lain (atau gagal mengeluarkan sisi terbaik), Anda mungkin ingin memperbaiki hubungan tersebut dan mengubah dinamikanya -- terutama jika ada manfaat lain dari hubungan tersebut.
Komunikasi yang tegas dan batasan yang lebih sehat sering kali menjadi kunci untuk mengeluarkan yang terbaik dari satu sama lain -- terutama jika Anda berdua bersedia melakukan perubahan.
Berikut adalah beberapa langkah untuk mengatasi hubungan yang toksik:
- Bicaralah dengan orang lain tentang apa yang Anda saksikan. Bersikaplah tegas mengenai kebutuhan dan perasaan Anda, serta bertanggung jawab atas peran Anda dalam situasi tersebut.
- Diskusikan apa yang Anda anggap sebagai masalah dan putuskan bersama apakah Anda ingin mengubah dinamika untuk memastikan bahwa Anda berdua dapat memenuhi kebutuhan Anda.
- Evaluasi kembali hubungan Anda dan tanyakan pada diri Anda sendiri: Apakah orang ini menyebabkan kerusakan nyata pada harga diri dan kesehatan mental saya secara keseluruhan?
- Batasi waktu yang Anda habiskan dengan orang-orang yang membuat Anda frustrasi atau tidak bahagia dalam hidup Anda. Jika orang ini adalah orang yang perlu Anda ajak berinteraksi, seperti anggota keluarga atau rekan kerja, Anda mungkin perlu membatasi interaksi.
- Jika Anda memutuskan untuk membicarakan masalah Anda, gunakan pernyataan "Saya merasa" ketika menjelaskan perasaan dan emosi Anda. Hal ini akan membantu menjaga agar mereka tidak merasa defensif.
- Sadarilah bahwa beberapa orang yang toksik tidak mau berubah -- terutama mereka yang tidak memiliki kesadaran diri atau keterampilan sosial.
- Cobalah untuk membela diri Anda secara non-konfrontatif ketika situasinya mengharuskan.
Cara Meninggalkan Hubungan yang toksik
Jika Anda telah mencoba menetapkan batasan dan orang lain menolak untuk menghormatinya, mungkin ini saatnya untuk mengakhiri hubungan. Meskipun mungkin sulit untuk melakukannya, ingatlah bahwa yang terpenting adalah memprioritaskan diri sendiri, kebutuhan, dan kesehatan Anda.
Bagaimana Anda memilih untuk mengakhiri hubungan tergantung pada situasi Anda dan seberapa aman Anda merasa. Anda bisa:
- Memberitahukan secara langsung kepada orang tersebut bahwa Anda memilih untuk mengakhiri hubungan dan sebutkan alasan Anda.
- Membiarkan hubungan memudar seiring berjalannya waktu, perlahan-lahan kurangi komunikasi dengan orang tersebut.
- Segera hentikan komunikasi (terutama jika suatu hubungan mengancam keselamatan Anda).
Jika Anda memilih untuk berkomunikasi dengan orang tersebut secara langsung, Anda dapat mempertanggungjawabkan perasaan Anda dan mencoba untuk tidak menyalahkan mereka atau bersikap defensif. Pada akhirnya, Anda tidak dapat mengontrol bagaimana mereka bereaksi, tetapi Anda dapat mencoba menggunakan strategi untuk menghindari eskalasi diskusi.
Jika Anda meninggalkan hubungan romantis, Anda mungkin perlu mengembangkan jaringan pendukung agar dapat pergi dengan aman. Misalnya, jika Anda khawatir tentang bagaimana orang tersebut akan bereaksi, Anda dapat memilih untuk berbicara dengannya di tempat umum. Beri tahu orang yang dipercaya kapan hal ini akan dilakukan dan di mana Anda akan berada, sehingga Anda dapat merencanakan untuk bertemu dengannya setelahnya.
Anda mungkin perlu tinggal bersama anggota keluarga atau teman sampai Anda menemukan situasi kehidupan yang baru, jauh dari pasangan Anda.
Ketika berhadapan dengan semua jenis hubungan toksik, penting untuk tetap fokus pada kesehatan dan kesejahteraan Anda. Oleh karena itu, jika Anda berurusan dengan seseorang yang menguras energi dan kebahagiaan Anda, pertimbangkan untuk menjauhkan mereka dari kehidupan Anda, atau setidaknya membatasi waktu yang Anda habiskan bersama mereka. Dan, jika Anda mengalami kekerasan emosional atau fisik, segeralah mencari bantuan. (t/Jing-jing)
Diambil dari: | ||
Nama situs | : | Verywellmind |
Alamat artikel | : | https://www.verywellmind.com/toxic-relationships-4174665 |
Judul asli artikel | : | What to Know If You're Concerned About a Toxic Relationship |
Penulis artikel | : | Elizabeth Scott, PhD |
- Login to post comments