Setiap orang tua Kristen tentu merindukan anaknya memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan. Karena itu, menjawab pertanyaan ini menjadi sangat penting. Namun, setelah mencapai usia tertentu, kita tidak bisa lagi memaksa anak untuk meluangkan waktu bersama Tuhan. Harus ada kerinduan dari dalam dirinya sendiri untuk melakukannya.
Jika Anda melayani di pelayanan remaja, Anda mungkin pernah bertemu dengan gembala muda yang "keren". Ia mungkin tergabung dalam sebuah band rock, membuat banyak video keren (saya tahu ada yang memiliki podcast), memakai kacamata keren, menyeruput latte, dan menggunakan semua kosakata anak muda terbaru seperti sus, stan, atau merch.
Hati-hati dengan Mentalitas Pendeta sebagai Pengamat
Dari Terpisah Menjadi Terintegrasi
Saya dibesarkan di lingkungan yang sangat luas. Wilayah itu setidaknya memiliki tiga danau, hutan untuk dijelajahi, dan lapangan tenis yang terbengkalai tempat kami biasa bermain hoki jalanan. Lima teman sekelas saya tinggal di jalan yang sama dengan saya. Jarang sekali saya sendirian. Jika kami tidak sedang memancing, saya dan teman-teman berlarian di sekitar hutan untuk bermain tangkap bendera.
Saya dibesarkan di lingkungan yang sangat luas. Wilayah itu setidaknya memiliki tiga danau, hutan untuk dijelajahi, dan lapangan tenis yang terbengkalai tempat kami biasa bermain hoki jalanan. Lima teman sekelas saya tinggal di jalan yang sama dengan saya. Jarang sekali saya sendirian. Jika kami tidak sedang memancing, saya dan teman-teman berlarian di sekitar hutan untuk bermain tangkap bendera.
<p style="margin-bottom:1em;">Saya dibesarkan di lingkungan yang sangat luas. Wilayah itu setidaknya memiliki tiga danau, hutan untuk dijelajahi, dan lapangan tenis yang terbengkalai tempat kami biasa bermain hoki jalanan. Lima teman sekelas saya tinggal di jalan yang sama dengan saya. Jarang sekali saya sendirian. Jika kami tidak sedang memancing, saya dan teman-teman berlarian di sekitar hutan untuk bermain tangkap bendera.</p>
Seberapa berkomitmenkah Anda bagi pelayanan pemuda yang bermakna? Dan, mengapa itu penting?
Anda telah melihat statistik dan mendengar cerita-cerita horor. Banyak (apabila bukan kebanyakan) remaja meninggalkan gereja setelah lulus dari sekolah menengah atas. Literasi alkitabiah remaja Kristen menurun sementara hasrat untuk hal-hal duniawi meroket ke atas. Keluarga lebih hancur. Remaja lebih apatis. Pelayanan pemuda menjadi lebih sulit.
American Psychological Association menganggap Generasi Milenial (mereka yang lahir antara akhir 1980-an hingga awal 2000-an) sebagai generasi yang paling stres. Gen Z, mereka yang lahir setelah Generasi Milenial, dicap sebagai orang yang takut terhadap kegagalan dan penilaian publik. Semua orang menyalahkan teknologi dan media sosial atas tekanan yang dihadapi remaja saat ini.
Apakah remaja dalam pelayanan pemuda Anda tahu bahwa mereka diciptakan menurut rupa Allah? Baca terus untuk mengetahui bagaimana Anda dapat membantu kaum muda dengan masalah citra dan harga diri mereka.