Setiap orang tua Kristen tentu merindukan anaknya memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan. Karena itu, menjawab pertanyaan ini menjadi sangat penting. Namun, setelah mencapai usia tertentu, kita tidak bisa lagi memaksa anak untuk meluangkan waktu bersama Tuhan. Harus ada kerinduan dari dalam dirinya sendiri untuk melakukannya.
Seperti kata pepatah lama: "Kita bisa menuntun kuda ke tepi air, tapi tidak bisa memaksanya untuk minum." Kita mungkin bisa menyuruh anak masuk ke kamarnya, tapi kita tidak bisa memaksa hatinya untuk sungguh-sungguh bersekutu dengan Tuhan, bukan?
Namun, jika anak Anda sudah memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan, Anda bisa memintanya untuk masuk ke kamar atau mencari tempat yang tenang, lalu mengajaknya mendengarkan suara Tuhan dalam menghadapi suatu persoalan. Percayalah, Tuhan akan berbicara kepadanya. Cobalah tanyakan apa yang dia dengar dari Tuhan -- jawabannya bisa menjadi berkat bagi Anda!

Karena itu, mulailah sejak dini. Sejak usia kecil, ajarkan anak Anda cara bersekutu dengan Tuhan. Berikan Alkitab bergambar yang sesuai usia, Alkitab pelajaran, bahan pendalaman Alkitab, atau renungan harian, dan tunjukkan cara menggunakannya. Bimbing dia untuk menyediakan waktu secara rutin setiap hari. Putra kami, misalnya, lebih suka membaca firman Tuhan di pagi hari, sedangkan putri kami lebih senang melakukannya di malam hari.
Saat anak-anak kami masih kecil dan mereka bertengkar, keras hati untuk berdamai, atau enggan bertobat dan mengampuni, saya (Christine) akan mendoakan mereka, memohon agar Tuhan menyatakan diri-Nya di dalam hati mereka. Setelah itu, saya meminta mereka masuk ke kamar untuk membaca Alkitab dan/atau menulis di jurnal mereka. Tuhan selalu setia berbicara kepada hati mereka.
Membiasakan hal ini sejak dini menjadi latihan penting yang membentuk mereka untuk masa depan.
Sering kali, orang tua baru mulai serius membangun hubungan anaknya dengan Kristus ketika masalah mulai muncul. Sayangnya, itu sering kali sudah terlambat. Waktu terbaik untuk menanamkan hubungan dengan Kristus justru dimulai bahkan sebelum anak itu lahir.
Namun, jika Anda merasa terlambat memulainya, jangan berkecil hati. Tuhan menyediakan kasih karunia bahkan untuk situasi seperti ini (lihat penjelasan di bawah).
Sebagai orang tua, kita harus terlebih dahulu serius dalam membina hubungan pribadi kita sendiri dengan Tuhan. Anak-anak memperhatikan semua yang kita lakukan. Mereka belajar melalui keteladanan kita -- lewat apa yang kita ajarkan, cara kita melatih mereka, dan yang terpenting: melalui kehidupan doa kita. Apakah mereka melihat kita membaca Alkitab dan berdoa?
Ulangan 6:1-10 memberi contoh yang sangat praktis: bicarakanlah tentang Tuhan di rumah, saat sedang di perjalanan, di pagi hari maupun di malam hari -- biarkan firman-Nya meresap dalam kehidupan sehari-hari. Tidak perlu dibuat-buat atau terdengar terlalu rohani; biarlah semuanya mengalir secara alami. Di rumah kami, berbicara tentang kebaikan Tuhan adalah sesuatu yang wajar dan menjadi bagian dari keseharian.
Setelah meneladankan hubungan yang akrab dengan Tuhan, hal penting berikutnya adalah membangun hubungan yang kuat dengan anak Anda.
Seiring waktu, akan tiba masanya ketika anak Anda secara alami mulai menarik diri dari Anda dan memulai perjalanannya sendiri bersama Tuhan. Doa kami sebagai orang tua adalah agar dia sungguh-sungguh berjalan bersama Tuhan secara pribadi.
Masa ini bisa terasa menegangkan bagi banyak orang tua. Namun, jika Anda telah membangun hubungan yang kuat dengan anak Anda, kebutuhannya untuk memiliki "ruang" tidak harus dianggap sebagai sesuatu yang negatif. Justru ini bisa menjadi proses yang sangat positif -- hanya saja bentuknya akan berbeda dari sebelumnya.
Jangan takut akan masa transisi ini. Ketakutan sering kali membuat kita ingin menggenggam mereka lebih erat, dan semakin erat kita menggenggam, semakin besar kemungkinan mereka akan menjauh. Kuncinya adalah: hubungan, hubungan, hubungan!
Baiklah, semua itu terdengar ideal… tetapi bagaimana dengan orang tua yang memulainya terlambat? Bagaimana jika anak saya belum juga berbalik kepada Tuhan -- atau bahkan berpaling dari-Nya?
- Berdoalah, dan teruslah berdoa. Jangan hanya sekadar berniat berdoa… luangkan waktu sungguh-sungguh untuk melakukannya. Berdoalah bersama orang-orang yang mengasihi Anda. Berdoalah dengan sungguh-sungguh! (Sudah saya katakan: berdoalah, bukan?) Kisah Anak yang Hilang (Lukas 15) menceritakan bahwa sang ayah melihat anaknya pulang ketika dia masih "jauh". Saya yakin itu bukan karena kebetulan sang ayah sedang melihat ke arah jalan -- kemungkinan besar, sang ayah setiap hari duduk di beranda, menunggu, mengawasi, dan mendoakan kembalinya sang anak. Sudah sejak lama.
- Tetaplah setia menjalin hubungan dengan anak Anda: Sekalipun anak Anda mulai menjauh, jangan pernah mundur dari kehidupan mereka. Libatkan diri sepenuhnya. Nikmati hal-hal yang mereka sukai, hadir dalam setiap momen penting, dan jadilah pendukung utama mereka -- meskipun itu bukan aktivitas yang Anda sukai. Fokuslah pada hal-hal baik dalam dirinya dan berilah semangat. Jangan terjebak dalam hal-hal kecil yang bisa merenggangkan hubungan. Tetap terhubung.
- Berpeganglah pada janji-janji Allah: Hafalkan dan pegang teguh ayat-ayat firman yang menguatkan -- misalnya Amsal 22:6 (AYT): "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya, dia tidak akan menyimpang dari jalan itu." Renungkan dan ingatkan diri Anda akan kebenaran ini sesering mungkin.
- Andalkan kasih karunia Tuhan: Mengasuh anak bukanlah tugas yang mudah. Setiap hari kita membutuhkan kasih karunia Tuhan -- dan Dia setia menyediakannya.
- Jangan pernah menyerah!: Ingatlah: Allah itu setia, dan kasih-Nya kepada anak Anda jauh melebihi kasih Anda sendiri. Dia tidak pernah berhenti bekerja di balik layar -- teruslah percaya dan berharap kepada-Nya.
(t/Jing-jing)
|
Diambil dari: |
||
|
Nama situs |
: |
New Life Church |
|
Alamat artikel |
: |
https://newlifedenton.org/2015/02/turning-teenagers-hearts-toward-god/ |
|
Judul asli artikel |
: |
Turning Teenagers' Hearts toward God |
|
Penulis artikel |
: |
Christine & Jim Mann |