Hati-hati dengan Mentalitas Pendeta sebagai Pengamat
Kadang-kadang para gembala kaum muda (dan gembala-gembala lain, dalam hal ini) mulai menikmati cara para murid atau orang-orang yang berada di bawah bimbingannya memandang mereka sebagai seseorang yang paling ahli dalam segala hal yang berkaitan dengan Alkitab dan teologi. Mereka mulai percaya bahwa gembalanya memiliki semua jawaban — bahwa tidak ada orang lain yang dapat memahami dan mengomunikasikan misteri Alkitab seperti yang bisa mereka lakukan.
Ada banyak bahaya serius dengan pelayanan yang mulai mengarah ke arah ini. Pertama, murid-murid menjadi bergantung pada pemimpin mereka dalam hampir semua hal, termasuk dalam hal membaca, mempelajari, menafsirkan, dan menerapkan Alkitab. Mereka memandang para gembalanya sebagai pengamat — seorang ahli dengan kunci-kunci pengetahuan yang tersembunyi. Ceramah, pesan, dan khotbahnya hanya mendorong ide ini semakin kuat karena para pendengarnya pulang dengan berpikir betapa bijaksana dan pintarnya dia, bukannya betapa dalam — dan juga mudah dipahami — Alkitab.
Hal ini kemudian mengarah pada hasil kedua yang bahkan lebih berbahaya: para murid tidak pernah benar-benar percaya bahwa mereka dapat membuat kemajuan untuk menggunakan Firman Tuhan dengan kompeten dan percaya diri — dan bahkan mengajarkannya dengan kuat dan jelas. Tugas mengajar dan berkhotbah — dan terkadang, yang menyedihkan, bahkan pelayanan itu sendiri — dipandang sebagai suatu spesialisasi yang hanya dapat dilakukan oleh para pendeta dengan cara yang bermakna.

Melihat beberapa tahun ke depan, hasil berbahaya yang ketiga adalah jemaat gereja yang penuh dengan orang-orang (yang menjalani pelayanan pemuda dengan pemahaman seperti ini) yang mengharapkan pendeta mereka untuk melakukan pelayanan bagi mereka! Mereka membayar para pendeta, menurut mereka, untuk melakukan pelayanan Firman dan Injil sehingga mereka tidak perlu melakukannya. Dan, karena mereka tidak pernah benar-benar melihat model pelatihan pastoral, ini adalah kesimpulan yang logis. Sayangnya, banyak gereja seperti ini saat ini, dan kata-kata Paulus dalam Efesus 4 sama sekali tidak dipedulikan.
Sekarang, meskipun Anda bersemangat untuk memperkenalkan elemen pelatihan dalam pelayanan kaum muda Anda, Anda mungkin masih belum memiliki gambaran seperti apa bentuknya! Tujuan dari bagian selanjutnya ini adalah untuk memberikan sebuah sketsa untuk sebuah pelayanan kaum muda yang benar-benar digerakkan oleh pelatihan dalam semangat Efesus 4. Jadi, seperti apakah pelayanan dengan pelatihan Injil sebagai titik fokusnya?
Pelatihan Firman Tuhan
Pertama dan terutama, keyakinan saya adalah bahwa pelatihan bagi umat Allah haruslah pelatihan firman Tuhan secara eksplisit. Prioritas pertama bagi para murid adalah meningkatkan kemampuan mereka untuk membaca, mempelajari, memahami, dan menerapkan firman Tuhan secara kompeten. Pada dasarnya, saya percaya hal ini karena bagian yang dinyatakan oleh Alkitab. Dengarkanlah kata-kata Paulus yang sangat terkenal kepada Timotius tentang Alkitab:
[Kitab Suci] yang sanggup memberimu hikmat kepada keselamatan melalui iman dalam Yesus Kristus. Semua Kitab Suci dinapasi oleh Allah dan bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik dalam kebenaran. Dengan demikian, manusia milik Allah akan cakap dan diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. (2 Timotius 3:15b-17, AYT)
Apa yang dapat dicapai oleh firman Tuhan dalam kehidupan orang percaya melalui iman kepada Yesus Kristus? Firman Tuhan dapat membuat orang tersebut "berhikmat untuk memperoleh keselamatan." Firman Tuhan dapat, jika ditangani dengan baik, mengajar, menegur, memperbaiki, dan bahkan melatih orang untuk hidup benar! Firman Tuhan yang bekerja dapat membuat orang Kristen menjadi kompeten dan diperlengkapi dengan baik untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan baik dalam ketaatan dan pelayanan.
Teman-teman, jika firman Tuhan begitu berkuasa dan efektif ketika firman Tuhan diterapkan dengan benar dalam kehidupan orang-orang percaya, urutan pertama kita dalam melatih dan memperlengkapi kaum muda haruslah berurusan dengan kompetensi mereka dalam memakai firman Tuhan! Semakin baik kemampuan mereka dalam menafsirkan, menggunakan, dan bahkan mengajar firman Tuhan, semakin kita akan melihat dampak firman Tuhan dalam kehidupan mereka.
Pelatihan Pemuridan
Kategori berikutnya untuk pelatihan dalam konteks pelayanan pemuda tentu saja berhubungan dengan pelatihan Firman, tetapi lebih fokus dan spesifik; ini adalah pelatihan bagi seorang murid untuk benar-benar memuridkan seorang murid yang lebih muda dan menolong mereka untuk bertumbuh dalam hubungan dengan Kristus Yesus.
Para mahasiswa tidak boleh hanya "dibuang" dan disuruh untuk membimbing mahasiswa yang lebih muda; mereka harus diperlihatkan cara agar benar-benar berjalan dengan seseorang dalam hubungan pemuridan yang berpusat pada Injil, digerakkan oleh Firman, dan diberdayakan oleh doa. Gembala kaum muda melakukan hal ini, pertama, dengan mencontohkan hubungan semacam ini kepada para pemimpin pemuridan mereka. Para pendeta menunjukkan kepada para pemimpin pemuridan seperti apa pemuridan itu dengan memuridkan dan membimbing mereka secara pribadi. Kemudian, dengan fondasi tersebut, gembala pemuda dapat menjelaskan kepada para pemimpin kaum muda mengenai alasan mereka melakukan suatu tindakan tertentu, motivasi mereka, dan cara murid tersebut dapat menerapkan prinsip-prinsip pemuridan yang sama dalam hubungan dengan murid yang lebih muda.
Pelatihan Penginjilan
Mungkin saja seorang murid memiliki pelatihan yang baik dalam menggunakan Firman, pendekatan yang sangat baik untuk pemuridan Kristen yang sejati, namun masih sangat lemah dalam kemampuannya untuk membagikan Injil dengan jelas dan memenangkan hati seseorang yang belum mengenal Yesus Kristus. Di situlah kategori pelatihan berikutnya ini.
Para gembala dan pemimpin kaum muda harus melatih murid-murid mereka untuk membagikan Injil alkitabiah secara lengkap, jelas, setia, dan relevan kepada orang-orang yang belum percaya — bahkan kepada orang-orang yang belum percaya yang tidak memiliki latar belakang iman Kristen. Malu bagi kita jika kita berkhotbah kepada mereka berulang kali, "Bagikan Injil kepada teman-temanmu," tetapi tidak pernah memperlengkapi mereka untuk melakukan hal ini dengan baik!
Sebenarnya, seperti apa pelatihan ini? Pertama, ini berarti bahwa kita memberikan materi kepada mereka; kita melatih dan memperlengkapi mereka untuk membagikan Injil Alkitab secara utuh. Pada intinya, hal ini biasanya melibatkan rangkuman kisah Alkitab — mulai dari penciptaan hingga kejatuhan, penebusan hingga pengharapan akan kemuliaan dan pemulihan di masa depan. Ada banyak hal yang perlu dibagikan, tetapi sangat mungkin untuk membagikannya dengan jelas dan ringkas! Kedua, ini berarti bahwa mereka harus benar-benar berlatih membagikan Injil — pertama-tama di tempat yang aman dalam pelayanan kaum muda, dan kemudian di "ladang". Mereka harus mulai benar-benar melakukan percakapan dengan orang-orang yang bukan bagian dari gereja. Satu-satunya cara untuk menjadi lebih baik dalam melakukan percakapan yang nyata dengan orang-orang tentang Kabar Baik akan keselamatan kekal dari Allah melalui Yesus Kristus adalah dengan benar-benar mulai melakukannya — lagi dan lagi dan lagi.
Melihat ke Depan
Anda bisa melakukan ini.
Anda mungkin seorang gembala kaum muda yang belum pernah mengikuti seminari; Anda merasa kurang siap untuk terlibat dalam pelatihan Firman dengan murid-murid Anda. Izinkan saya mengatakannya sekali lagi, Anda dapat melakukannya.
Kuncinya adalah Anda berkomitmen untuk membuat kemajuan dalam pekerjaan Firman, pendekatan pemuridan, dan kemampuan penginjilan Anda. Ketika Anda bertumbuh, murid-murid Anda akan bertumbuh bersama Anda, selama Anda dengan sengaja berkomitmen untuk membawa mereka bersama.
(t/Jing-jing)
|
Diambil dari: |
||
|
Nama situs |
: |
Crossway |
|
Alamat situs |
: |
https://www.crossway.org/articles/how-to-train-your-youth-group-for-real-ministry/ |
|
Judul asli artikel |
: |
How to Train Your Youth Group for Real Ministry |
|
Penulis artikel |
: |
Jon Nielson |
|
Tanggal akses |
: |
5 Maret 2024 |