Home » Kiat Pembina » Mengajak Remaja Membangun Sebuah Persahabatan
Klik x untuk menutup hasil pencarian. Cari di situs Remaja Kristen
Mengajak Remaja Membangun Sebuah Persahabatan
Ditulis oleh: Amidya
Persahabatan adalah dunianya para remaja. Namun, benarkah membangun dan menjalin sebuah persahabatan itu mudah? Mengapa persahabatan yang sudah dibangun sekian lama masih bisa menimbulkan konflik dan tak jarang persahabatan itu menjadi rusak? Berikut ini cara-cara untuk membangun sebuah persahabatan.
1. Libatkan Tuhan
Penting sekali untuk mengajak remaja memikirkan bahwa Allah pun mementingkan pertemanan. Untuk memilih seorang sahabat dan menjalin sebuah persahabatan yang sehat, jadikanlah firman Tuhan sebagai pegangan utama dalam menjalin persahabatan. Seperti yang tertulis dalam Amsal 17:17, "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi saudara dalam kesukaran". Walau sederhana, ayat tersebut sangatlah bermakna. Sahabat adalah seseorang yang mengasihi sahabatnya setiap waktu dan menolong sahabatnya saat sahabatnya berada dalam masalah.
2. Pilihlah Seorang Sahabat untuk Berbagi
Sahabat ialah teman yang biasa diajak berbagi tanpa membagi. Perhatikanlah cara sekelompok remaja berbagi makanan, katakanlah sepiring rujak. Sesungguhnya, mereka berbagi rujak tanpa pernah membaginya. Mengingat kesenangan mereka bukan terletak pada banyaknya rujak yang dapat disantap oleh setiap orang, tetapi kesenangan justru terletak pada caranya menyantap rujak. Mereka menyantap rujak yang sama, dengan piring yang sama, dan menikmatinya bersama. Akan tetapi, setiap orang tidak peduli pada bagiannya masing-masing, entah lebih banyak atau lebih sedikit. Setiap orang merasa senang melihat temannya senang menyantap dan menikmati rujak. Mereka kelihatannya memang membagi rujak, tetapi setiap orang tidak menghendaki bagian yang sama persis, bahkan masing-masing tidak menghendaki bagian yang lebih dari yang lain. Mereka tidak menghitung jumlah rujak yang disantap oleh setiap orang, tetapi mereka merasa senang karena telah berbagi rujak dalam kebersamaan. Kebersamaan inilah nilai keutamaan yang mereka bangun dalam persahabatan.
3. Jalin Keterbukaan dan Sikap Positif
Sebagaimana yang sudah dituliskan di atas bahwa sahabat adalah berbagi tanpa membagi, maka dalam persahabatan perlu ditanamkan prinsip keterbukaan. Seseorang tentu akan lebih terbuka dengan sahabatnya dibandingkan dengan orang tua atau saudaranya. Oleh sebab itu, keterbukaan sangat diperlukan dalam persahabatan. Melalui keterbukaan, seseorang bisa mendengar dan menguatkan sahabatnya. Bisa menceritakan apa pun tanpa takut hal tersebut akan diceritakan kepada orang lain, itulah persahabatan. Sikap yang positif juga perlu ditekankan dalam persahabatan. Kita bisa senantiasa berpikir positif terhadap setiap permasalahan sahabat kita dan menjauhkan sikap iri hati. Ada kalanya sahabat kita lebih daripada kita. Oleh karena itu, perlu ditanamkan hati untuk mengasihi dengan tulus dan menjauhkan rasa iri.
Sumber bacaan: | ||
1. Simanjuntak, J., Ndraha, R. 2009. "9 Masalah Utama Remaja". Jakarta : YAPKI. | ||
2. Yapp, Kathleen. 2002. "Buku Jawaban bagi Orang Tua dari Anak-anak Remaja". Jakarta : Adonai Publishing. | ||
3. _________. "Persahabatan". Dalam http://ms.wikipedia.org/wiki/Persahabatan |
- Login to post comments