Klik x untuk menutup hasil pencarian. Cari di situs Remaja Kristen

"King of Smash" yang Menjadi Inspirasi Indonesia

Submitted by admin on Fri, 04/25/2014 - 14:05

 

Indonesia memiliki orang-orang yang kini menjadi legenda dan inspirasi dunia, salah satunya adalah Liem Swie King, atlet bulu tangkis yang dikenal dengan "King’s Smash"-nya. "King’s Smash" ini sangat fenomenal, sulit dikembalikan. Setiap kali King melompat, penonton mengantisipasi serangan menakjubkan dari King. Banyak lawannya yang ketakutan akan "King’s Smash".
"King of Smash" yang menjadi inspirasi Indonesia dan dunia.

Pada tahun 1983, salah satu stasiun televisi Denmark meneliti dan menayangkan acara khusus untuk membahas "King’s Smash". Mereka menggambarkan gerakan King saat akan melompat. Pergerakan tubuhnya saat melompat lalu menggebuk "shuttlecock". Hingga detail-detail saat mendarat untuk mengantisipasi kalau lawan berhasil mengembalikan "smash" itu. Video "King’s Smash" diulang-ulang dan diputar dalam "slow motion" serta dikaji oleh ahli olahraga setempat. Semua ini untuk mencari cara mengalahkan King serta memotivasi calon-calon atlet bulu tangkis Denmark untuk bisa bermain dengan lebih baik lagi. King telah menorehkan banyak prestasi, baik di Indonesia maupun di berbagai negara lainnya.

Pencapaian Liem Swie King ini bukanlah hasil kerja kebut semalam. Butuh konsistensi dan disiplin dari latihan bertahun-tahun. Ayah King, Witopo, mengerti cara-cara bermain bulu tangkis dengan benar dan melatih anaknya ini dengan disiplin ketat sejak kecil. Setelah dibina oleh sponsornya, King mulai dikhususkan menjadi pemain tipe menyerang. Untuk itu, King harus menguasai dasar-dasarnya dengan baik. Ia harus memiliki servis yang akurat. Oleh karena itu, ia berlatih servis, 50 hingga 100 kali sehari. Persentase servis yang akurat harus terus meningkat setiap hari. King juga selalu menambah porsi latihannya di luar menu latihan yang diatur klub. Kebiasaan latihan tambahan ini terus ia lakukan hingga menjadi profesional.

Saat remaja, King sering berlari mendaki gunung Muria. Ia juga sering menambah latihan lari pada siang hari dari alun-alun kota Kudus ke Tanggulangin, sejauh 10 km pulang-pergi. Setelah menjadi profesional, King menambah porsi latihan dasar, terutama "skipping" dan angkat besi yang ia lakukan tiga kali seminggu. Setiap hari ia berlari 60 kali putaran, yang setara dengan 24 kilometer. Ketika libur, King berlatih sendirian, terutama dengan "sit-up" ratusan kali.

Disiplin latihan ini ia pertahankan hingga akhirnya King memiliki kecepatan dan kekuatan kelas dunia, tidak heran kalau sulit sekali bagi atlet lain untuk meniru "King’s Smash". Dibutuhkan fondasi yang kokoh untuk menopang performanya. Dengan disiplin seperti ini, tidak heran kalau King pernah meraih gelar tidak terkalahkan selama hampir tiga tahun.

Disiplin King dan Bambu China

Bambu China dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 30 meter. Jika kita mencoba untuk menanam dari bibitnya lalu merawatnya dengan baik hingga akhir tahun pertama, kita hanya akan melihat bibit itu tumbuh menjadi tunas kecil. Selama tahun kedua kita berusaha terus menyiram, memberi pupuk, dan melindungi bambu tersebut, tidak ada pertumbuhan yang berarti. Pada tahun ketiga kita masih bersabar untuk menyiram, memupuk, dan melindunginya, kita akan kecewa jika mengharapkan si bambu tumbuh besar. Begitu pula pada tahun keempat, kita terus menyiram, memupuk, dan melindungi bambu namun tanaman ini tidak terlihat tumbuh.

Menginjak tahun kelima, tanaman bambu China ini mulai terlihat tumbuh. Pertumbuhannya sangat cepat. Batang bambu mencapai ketinggian 30 meter hanya dalam waktu enam minggu! Apakah bambu China ini tumbuh hanya dalam enam minggu, dan empat tahun sebelumnya itu tidak ada artinya? Tentu saja tidak, bambu China tumbuh hingga 30 meter dalam waktu lebih dari empat tahun.

Empat tahun pertama difokuskan oleh bambu untuk menumbuhkan akar yang akan menopang batang yang akan mencapai 30 meter. Jika bambu China tidak menyiapkan akarnya dan tergesa-gesa menumbuhkan batang hingga sangat tinggi, gangguan dari luar akan dengan mudahnya menumbangkan si bambu ini.

Begitu pula dengan King, "smash"-nya yang cepat dan bertenaga didukung oleh disiplin latihan setiap hari. Keakuratannya didukung oleh latihan 50-100 kali servis di klubnya, yang ia tambah porsinya dengan latihan mandiri. Ketinggian lompatannya didukung oleh latihan 'skipping" terus menerus. Kekuatan menghantam 'shuttlecock' ditingkatkan dengan latihan angkat beban. Ditambah stamina yang terjaga dengan rutinitas lari. Fondasi-fondasi inilah yang menyokong penampilan King yang prima.

Jika kita menjadi King, pada hari-hari kita menjalani latihan rutin kita akan merasa tidak mendapat apa-apa. Seperti ketika merawat bambu China pada empat tahun pertamanya, kita akan merasa kecewa jika mengharapkan hasil saat itu juga. Namun, dengan konsistensi dan disiplin setiap hari, latihan-latihan dasar ini membentuk karakter dalam diri kita. Begitu karakter dalam diri benar-benar kokoh, prestasi akan mengikuti. Seperti King yang mencapai rekor tidak terkalahkan selama hampir tiga tahun. Seperti bambu China yang tumbuh hingga 30 meter.

Pertumbuhan yang tercipta dari disiplin setiap hari ini menghasilkan kekuatan karakter dan keyakinan dalam diri. Seringkali membangun karakter ini memerlukan usaha yang lebih besar dibandingkan hal-hal yang tampak dari luar. Walau begitu, hasilnya selalu setimpal bagi siapa pun yang mau konsisten melakukannya.

"Winning takes talent, to repeat takes character." (John Wooden)

Diambil dari:

Nama situs : Indonesia Setara
Alamat URL : http://indonesiasetara.org/
Nama penulis : M. Farandy
Judul artikel : "King of Smash" yang Menjadi Inspirasi Indonesia
Tanggal akses : 16/12/2013
 

Member login

Request new password