Klik x untuk menutup hasil pencarian. Cari di situs Remaja Kristen
Seharusnya Menjadi Pengajar
Ketika pertama kali mengenal Kristus, saya didorong oleh pembimbing rohani saya untuk mengikuti kelas pemuridan supaya saya dapat dibina dan bertumbuh kokoh sebagai murid Kristus. Tujuannya, suatu saat nanti, saya juga dapat menolong dan mengajar orang lain untuk bertumbuh sebagai murid Kristus.
Menyimak bagaimana kehidupan jemaat di Ibrani, penulis kitab ini memiliki kegelisahan yang besar seputar bagaimana orang-orang di Ibrani menjalani kehidupan iman mereka. Kegelisahan berubah menjadi peringatan keras. Apabila dilihat dari sisi lamanya mereka telah percaya dan bertumbuh dalam Kristus, semestinya mereka telah ada di tahapan sebagai pengajar (Ibrani 5:12). Kenyataannya, mereka malah diumpamakan seperti bayi yang belum mampu mengecap makanan-makanan keras. Maksudnya, mereka lebih senang diajar daripada bertanggung jawab mengajar; mereka senang dibimbing, tetapi enggan membimbing orang lain; mereka senang dengan makanan rohani yang lunak tanpa ada usaha menyelidiki kebenaran di dalam kitab suci. Akibatnya, mereka tak bisa mengenali kebenaran dengan baik.
Bagaimana kondisi pertumbuhan rohani kita saat ini? Berapa usia kehidupan rohani kita? Kita perlu berdoa lebih sungguh-sungguh, apakah pertumbuhan rohani kita saat ini sejalan dengan tanggung jawab kita di dalam tubuh Kristus? Apakah kita berfungsi sebagaimana mestinya sebagai orang yang dewasa rohani: mengajar, memuridkan, membimbing orang lain, dan sebagainya?
MELAINKAN PERKEMBANGAN WAJAR DALAM HIDUP SETIAP ORANG PERCAYA.
Diambil dari: | ||
Nama situs | : | Alkitabku.com |
Alamat situs | : | https://alkitabku.com/renungan-harian/seharusnya-menjadi-pengajar/2413 |
Judul asli renungan | : | Seharusnya Menjadi Pengajar |
Penulis renungan | : | Go Hok Jin |
Tanggal akses | : | 17 Februari 2017 |
- Login to post comments