Home » Kepemimpinan » Disiplin
Klik x untuk menutup hasil pencarian. Cari di situs Remaja Kristen
Disiplin
Diterjemahkan dan dirangkum oleh: Dian Pradana
Telah diakui bahwa masa depan berada di tangan orang-orang yang disiplin. Karakter disiplin ditempatkan pada urutan pertama di daftar berisikan sejumlah karakter. Karena tanpanya, talenta-talenta yang lain, betapa pun dahsyatnya itu, tidak akan pernah menyadari potensi maksimal yang ada di dalamnya. Hanya orang-orang yang disiplin yang akan menjadi orang-orang yang paling berkuasa. Dia mampu memimpin karena dia telah menaklukkan dirinya sendiri melalui pendisiplinan. Lalu, apakah arti pendisiplinan itu? Pendisiplinan adalah pelatihan yang membenarkan, membentuk, atau menyempurnakan; bisa melibatkan suatu hukuman dalam menegur. Terdapat dua elemen dalam pendisiplinan -- yang keduanya ada dalam firman Allah, yaitu:
1. teguran yang berfungsi untuk menyatakan kesalahan, dan
2. pembenaran yang berfungsi untuk mengatakan/menunjukkan bagaimana mengubah kesalahan itu.
Seorang pemimpin adalah seseorang yang telah bersedia menerima dan belajar menaati disiplin yang dipaksakan oleh orang lain, dan kemudian membebankan disiplin yang jauh lebih keras, yang berasal dari dirinya sendiri. Orang-orang yang menentang peraturan dan memandang rendah kedisiplinan diri jarang menjadi seorang pemimpin yang sukses. Mereka melalaikan kekerasan dan pengorbanan yang dibutuhkan dalam kedisiplinan dan menolak pelajaran-pelajaran ilahi yang ada di dalam kedisiplinan. Kebanyakan orang yang menyerah dalam tugas-tugas misi melakukan hal seperti itu bukan karena mereka tidak cukup bertalenta, tetapi karena ada banyak bidang dalam hidup mereka yang tidak dikendalikan oleh Roh Kudus. Kemalasan dan ketidakdisiplinan tidak akan pernah menghasilkan sebuah kepemimpinan yang sejati.
Banyak orang yang mengikuti kursus kepemimpinan dengan harapan dapat menjadi pemimpin, justru gagal karena mereka tidak pernah belajar untuk taat. Mereka seperti sekumpulan bocah lelaki yang bermain perang-perangan di jalan. Ketika seseorang yang lewat di jalan itu bertanya mengapa mereka diam dan tidak melakukan apa-apa, salah satu bocah lelaki menjawab, Kami semua adalah jenderal. Kami tidak dapat memerintah salah satu dari kami untuk maju berperang."
Dr. Donald Barnhouse mengejutkan banyak orang dengan fakta bahwa umur rata-rata di 40.000 biografi di buku American Who`s Who -- 40.000 biografi orang-orang yang benar-benar berpengaruh bagi Amerika -- adalah di bawah 28 tahun. Hal itu menyiratkan fakta penting bahwa disiplin pada usia muda yang disiapkan untuk berkorban dalam rangka mendapat persiapan yang cukup dalam menghadapi hidup, akan beranjak menuju prestasi yang luar biasa.
Seorang negarawan besar merancang pidato yang menyelesaikan masalah nasional. "Bolehkah saya tahu berapa lama Anda menyiapkan pidato itu?", tanya seseorang yang mengaguminya. "Sepanjang hidup saya adalah persiapan untuk apa yang telah saya katakan pada pidato saya hari ini", jawabnya.
Seorang pemimpin muda handal akan bekerja selagi orang lain membuang-buang waktu, dia akan belajar saat yang lain tertidur pulas, dan berdoa ketika orang lain bermain. Tidak ada sikap santai dan teledor yang tersirat dalam perkataan, pikiran, tingkah laku, dan penampilannya. Dia akan menjalani disiplin seperti tentara dalam makanan dan tingkah lakunya sehingga dia dapat berperang. Dia akan tanpa enggan melakukan tugas tidak menyenangkan yang mungkin dihindari oleh orang lain atau tugas di balik layar yang orang lain hindari karena tidak akan ada penghargaan yang akan didapat dengan melakukan tugas itu. Seorang pemimpin yang bersemangat tidak akan ciut menghadapi situasi dan orang-orang yang menyulitkan, atau mengkritik jika memang itu diperlukan. Dia akan dengan ramah dan tegas memarahi jika memang perlu. Lihat saja pemimpin agung kita, Yesus. Sebagai seorang guru dan pemimpin, Dia selalu menegur seseorang yang tingkah lakunya membuat-Nya kecewa. Teguran itu dapat kita lihat saat Petrus dipengaruhi oleh Iblis (Mat. 16:22-23), saat murid-murid-Nya tidak percaya (Mrk. 4:40), dan saat seorang pria tidak mau sepenuhnya percaya kepada-Nya (Mrk. 10:17-22).
Seorang pemimpin juga akan menerapkan peraturan lain, jika memang itu diperlukan, demi terlaksananya pekerjaan Tuhan. Dia tidak akan menunda-nunda menulis surat-surat yang berhubungan dengan situasi yang sulit. Keranjang sampahnya tidak akan mengungkapkan bukti-bukti kegagalannya dalam menghadapi situasi yang sulit dan mendesak.
Doa seorang pemimpin yang disiplin akan seperti ini.
Tuhan, kuatkan aku melawan diriku sendiri,
Pengecut dengan suara meratap
Yang mendambakan kemudahan, kemalasan, dan kenyamanan.
Diriku, adalah musuh utamaku,
Temanku yang paling palsu,
Musuhku yang paling mematikan,
Penghalangku, kemanapun aku pergi.
(Amy Wilson Carmichael)
Pemimpin adalah orang yang sangat berdisiplin diri, orang lain merasakan hal itu dan biasanya akan mengikuti kedisiplinan yang pemimpin itu terapkan.
Ada hal lain dalam disiplin yang patut diperhatikan. Hal itu adalah kedisplinan untuk bersedia menerima dari orang lain, seperti halnya memberi orang lain. Ada beberapa orang yang dengan senang hati mengorbankan diri untuk orang lain, yang tidak cukup bersedia mengizinkan orang lain untuk membalasnya. Mereka tidak bersedia menempatkan diri mereka di bawah kehendak orang lain. Padahal itulah cara terbaik dalam melatih kepemimpinan. Mengabaikan hal itu berarti merugikan diri sendiri dan orang lain.
Pada akhir hidupnya, Uskup Westcott mengatakan bahwa dia telah membuat satu kesalahan besar. Meskipun dia selalu bersedia melakukan sesuatu untuk orang lain semampu mungkin, dia tidak pernah mengizinkan orang lain melakukan sesuatu untuknya, dan hasilnya adalah hilangnya beberapa elemen kebaikan dan kesempurnaan. Dia tidak mendisiplinkan dirinya untuk menerima banyak kebaikan yang takkan pernah berbalas.
Diterjemahkan dan dirangkum dari:
Richest in Christ. Tanpa Tahun. God`s Discipline, dalam http://www.richesinchrist.com/id90.htm.
Sanders, J. Oswald. 1980. "Spiritual Leadership". Chicago: Moody Press.