Home » Bahan Pembina » Orang Tua
Klik x untuk menutup hasil pencarian. Cari di situs Remaja Kristen
Orang Tua
A. Orang Tua -- Siapakah Mereka?
Orang yang selalu berada untuk kita sehingga tidak jarang kita dengan mudah menyepelekan mereka (kecuali kita kehilangan orang tua karena penyakit atau kecelakaan, atau mengalami perpisahan yang menyakitkan karena perceraian). Bahkan jika hubungan kita dengan orang tua sangat baik, kita tidak selalu menganggap mereka kita sebagai individu, sebagai manusia. Kita seringkali menganggap mereka dalam hubungannya dengan diri kita sendiri, sebagai ibu dan ayah.
Cobalah ambil beberapa menit untuk memikirkan orang tua kita. Siapakah mereka selain orang tua kita? Apakah kepribadian mereka: ramah? pemalu? lucu? pendiam? tegas? seorang pemikir? Apakah kegemaran mereka? Apa yang membuat mereka tersenyum? Apa hewan peliharaan yang membuat mereka kesal? Seperti apa mereka saat seumuran dengan Anda? Apakah mereka pernah merasakan kekecewaan terhadap hidup yang berat? Apakah kekuatan terbesar mereka?
Cobalah melihat melampaui masalahmu dengan orang tuamu. Mungkin kamu merasa ibu terlalu banyak mengomel atau ayah terlalu tegas. Mungkin kamu sakit hati dengan kedua orang tuamu karena mereka bercerai. Masalah-masalah ini adalah masalah-masalah nyata dan memengaruhi tidak hanya hubunganmu tetapi persepsimu tentang mereka. Cobalah bayangkan dirimu berada diposisi mereka. Apakah mereka bahagia atau tidak? Apakah pekerjaan mereka memenatkan atau menantang? Apa kepedulian terbesar mereka?
Hubungan kita dengan orang tua kita tidak hanya tergantung pada kita -- juga tidak hanya tergantung pada mereka. Seperti hubungan lainnya, hubungan ini adalah hubungan dua arah. Untuk membangun hubungan Kristen dengan orang tua kita adalah dengan mengerti peranan dan tanggung jawab mereka sebagai orang tua dan belajar mengenal mereka sebagai pribadi-pribadi unik.
B. Apa Kata Alkitab tentang Hubungan Anak kepada Orang Tua Mereka?
1. Peranan Orang Tua.
Mengapa kita perlu memelajari peranan orang tua dari pandangan Alkitab? Bukankah kita cukup mengajarkan, "Anak-anak taatilah orang tuamu"? Pengajaran ini tentu saja merupakan pengajaran yang penting dan Alkitabiah. Akan tetapi, saat kita bertumbuh menuju kedewasaan, kita mencoba menalar dunia, mencoba mengerti mengapa hal-hal terjadi, dan mencoba menginternalisasi hubungan dan sikap dan nilai yang sampai saat ini kita terima tanpa kita pertanyakan. Masa-masa remaja bukanlah masa yang paling mudah baik bagi orang tua maupun remaja. Jika kita melihat peranan orang tua dari pandangan Alkitab, hal ini akan membantu kita menerima perspektif mengenai hubungan kita dan orang tua.
Ketika kita bertanya, "Apa yang dilakukan orang tua?" Jawaban yang paling mudah terpikirkan adalah memenuhi kebutuhan fisik kita. Orang tua bekerja dan menghasilkan uang untuk membeli barang-barang yang kita perlukan. Cara orang tua kita peduli terhadap kita melebihi hal-hal fisik: belaian pada malam hari ketika kita masih kecil, masakan lezat, antar jemput, dll..
Orang tua kita menyatakan kasih sayang dan cinta mereka dengan cara-cara yang berbeda. Beberapa orang memberikan pelukan yang hangat dan mengatakan, "Aku mencintaimu." Yang lain terlihat bangga atau melakukan beberapa hal istimewa agar kita tahu bahwa mereka memikirkan kita. Tetap saja, orang yang lain mungkin tidak menunjukkan perasaan mereka dengan terbuka, tetapi menunjukkan kasih mereka dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita. Sebagian besar kita tahu bahwa sebenarnya mereka mencintai kita, bahkan ketika kita menganggap mereka tidak mengerti kita atau tidak adil.
Sulit bagi kita untuk menganggap mereka mencintai kita saat kita dikoreksi atau dihukum. Bukankah sebenarnya kasih itu adalah rasa yang hangat dan indah kepada orang lain? Kita tentu saja tidak merasa dicintai atau mencintai jika kita dilarang menonton TV sampai nilai kita naik, atau ketika kita di hukum karena tidak pulang ke rumah tepat waktu. Pada saat-saat itu, kita mungkin merasa orang tua kita tidak mau banyak bekerja, atau kita tidak bisa melakukan apa yang kita inginkan karena mereka akan marah.
Kita kesulitan untuk melihat bahwa kewajiban-kewajiban keluarga itu bermanfaat bagi kebaikan kita sendiri. Akan tetapi, ini adalah fungsi utama dari mengasuh anak. Koreksi juga merupakan ekspresi cinta kasih orang tua kita yang mendalam. Dalam kaitannya dengan hal ini, penulis Ibrani dalam Ibrani 12:6-11 menuliskan mengapa Allah Bapa membenarkan dan mendisiplinkan anak-anak-Nya: orang tua yang mengasihi anaknya melakukan apa yang baik untuk mereka, bahkan jika hal itu tidak menyenangkan.
Akan tetapi, mungkin peranan terpenting orang tua, adalah peranan sebagai guru. Dahulu peranan itu terlihat lebih nyata. Pada masa Alkitab, sebagian besar orang tidak bisa membaca. Jadi orang tua perlu mengarahkan anak-anak mereka dengan kata-kata, bukan hanya hal-hal sehari-hari, tetapi kebenaran dan jalan Allah. Hari raya adalah waktu-waktu penting untuk mengingat peristiwa-peristiwa historis dan religius. Salah satu tujuan utama mereka, pengetahuan ini diwariskan dari generasi ke generasi. Sebelum revolusi Industri, banyak perdagangan yang diwariskan lewat pelatihan dalam keluarga. Para ayah akan mengajarkan anak-anak mereka bertani dan bertukang. Ibu-ibu mengajarkan anak-anak perempuan merajut, mewarnai pakaian dan mengawetkan makanan.
Dalam masyarakat yang dijejali oleh hiburan televisi serta nilai-nilai yang luas dari masyarakat pluralistis -- orang tua memegang peranan penting sebagai guru. Kita membentuk kepercayaan dasar kita tentang Allah, pemahaman dasar kita untuk berhubungan dengan orang lain dan prioritas dan nilai hidup lewat pengaruh dan teladan orang tua kita.
2. Perintah kepada Anak-anak.
Sering kali kita cenderung menghiraukan orang tua kita. Kita mengira, "Mereka sangat mudah ditebak," atau "Mereka selalu mengatakannya," atau "Apa yang mereka tahu-- mereak sudah bukan remaja lagi selama 20 tahun." Kita terkadang merasa seolah-olah orang tua kita menghalang-halangi kita untuk bersenang-senang. Akan tetapi, ada kewajiban alkitabiah bagi anak-anak. Anak-anak perlu memunyai roh yang mau diajar. Penulis Amsal mengatakan lagi dan lagi, "Salah satu indikasi utama hikmat adalah mendengarkan nasihat orang tua."
Ada tiga fase agar kita memunyai roh yang dapat diajar. Yang pertama adalah mendengar. Mulailah dengan asumsi bahwa kita memunyai banyak hal yang perlu dipelajari. Yang kedua adalah menaati. Kita menghormati tanggung jawab orang tua kita untuk kesejahteraan kita dan bekerja sama dengan peraturan-peraturan keluarga. Dan ketiga, menerima koreksi. Kita bersedia mendapatkan konsekuensi atas tindakan atau perbuatan yang salah, dan belajar dari kesalahan-kesalahan kita.
Ada satu lagi petunjuk bagi anak-anak: menghormati orang tua kita. Ketika kita mendengarkan, menaati dan menerima disiplin dari orang tua kita, kita menghormati mereka dengan menerima peran mereka untuk membimbing dan mengajar kita. Saat kita beranjak dewasa kita menghormati mereka dengan cara yang berbeda. Ketika kita meninggalkan rumah dan tinggal di rumah kita sendiri, kita perlu menyatakan rasa terima kasih kita kepada orang tua, mengunjungi dan menulis surat, memerhatikan kebutuhan dan keinginan mereka dan belajar dari pengalaman mereka. Kita berbicara kepada mereka dan membicarakan mereka dengan hormat, menghormati pendapat dan gaya hidup mereka, bahkan jika itu berbeda dengan kita sendiri.
Terkadang kita merasa lebih mudah melihat kembali ke masa lalu dan mensyukuri cara orang tua kita mendidik kita, saat kita merasakan kebaikan-kebaikan dari pengalaman kita itu. Jika kita memunyai anak nantinya, kita akan lebih mengerti perspektif orang tua kita. Akan tetapi, orang tua kita menerima hadiah yang begitu luar biasa saat kita bisa mengekspresikan rasa syukur kita kepada mereka saat kita tinggal dengan mereka. Kita tidak perlu menunggu waktu untuk menghormati orang tua kita. Kita bisa memulainya sekarang. (t/Uly)
Diterjemahkan dan diringkas dari: | ||
Judul asli buku | : | Building Christian Relationships |
Judul asli artikel | : | Parents |
Penulis | : | Neta Jackson |
Penerbit | : | Bethany House Publishers, Minnesota, 1984 |
Halaman | : | 43 -- 44 |
- Login to post comments