Home » Kepemimpinan » Motivasi dan Kekuatan untuk Pantang Menyerah
Klik x untuk menutup hasil pencarian. Cari di situs Remaja Kristen
Motivasi dan Kekuatan untuk Pantang Menyerah
Apakah Anda pernah menetapkan tujuan bagi diri sendiri, seperti menjaga kesehatan, mendapat banyak penghargaan, atau dipilih untuk menjadi anggota sebuah tim? Seperti kebanyakan orang, mungkin Anda memulainya dengan bagus, tetapi kemudian kehilangan semangat dan kesulitan untuk kembali termotivasi. Anda tidak sendirian!
Semua orang berjuang untuk tetap termotivasi dan mencapai tujuan mereka. Lihatlah berapa banyak orang yang menjalankan program diet, mengurangi berat badan, lalu mendapati tubuh mereka menjadi gemuk kembali!
Kenyataannya adalah bahwa untuk kembali fokus, mengubah, atau memulai sesuatu kembali, meski itu adalah suatu hal yang kecil, adalah sesuatu yang sangat sulit. Namun, bukannya mustahil. Dengan pendekatan yang tepat, Anda pasti bisa melakukannya.
Jadi, bagaimana Anda tetap termotivasi dan tetap pada jalur menuju tujuan Anda? Semua tergantung pada perencanaan yang baik, harapan yang realistis, dan kegigihan. Inilah yang perlu Anda lakukan:
Pertama, kenali tujuan Anda. Mulailah dengan menuliskan tujuan utama Anda. Tujuan utama Anda adalah hal terakhir yang ingin Anda lihat terjadi. Misalnya, "saya mau tetap sehat agar bisa masuk ke tim lintas alam," atau "saya mau ikut olimpiade". Semua itu adalah tujuan utama sebab hal-hal tersebut adalah hal terakhir yang ingin dilihat terjadi oleh si penetap tujuan (tentunya, beberapa tujuan memakan waktu yang lebih lama dan membutuhkan tenaga yang lebih daripada yang lain). Tidak ada yang salah memiliki mimpi setinggi langit. Itu adalah cara orang mencapai sesuatu. Anda hanya perlu mengingat, bahwa semakin besar tujuan Anda, semakin besar usaha yang dibutuhkan untuk mencapainya.
Tetapkan tujuan yang spesifik. Lebih mudah merencanakan dan mengusahakan sebuah tujuan yang spesifik daripada yang tidak jelas. Sebut saja tujuan Anda adalah menjadi seorang pemimpin. Tujuan seperti itu tidak jelas. Buatlah tujuan itu lebih spesifik dengan mendefinisikan apa yang ingin Anda capai, mengapa Anda ingin menjadi pemimpin, dan kapan Anda akan melakukannya. Hal itu akan membantu Anda membuat rencana untuk mencapai tujuan.
Tetapkan tujuan yang realistis. Banyak orang sering kali meninggalkan tujuan mereka karena harapan mereka tidak masuk akal. Mungkin mereka berharap menjadi pemimpin dalam hitungan hari.
Katakan saja Anda hendak berlari maraton. Jika esok hari Anda mencoba untuk lari 42.156 km tanpa latihan, Anda tidak akan berhasil. Dibutuhkan rata-rata empat bulan pelatihan untuk dapat berlari sejauh itu! Namun, risiko yang lebih besar adalah Anda akan menjadi depresi sehingga Anda akhirnya menyerah.
Agar tetap termotivasi, Anda harus realistis tentang apa yang ingin Anda capai dalam kurun waktu yang telah Anda rencanakan. Menjadi pemimpin dalam tim pelayanan untuk daerah kumuh adalah tujuan yang masuk akal jika memang Anda setidaknya sudah memiliki pengalaman dalam pelayanan di daerah kumuh.
Tulislah tujuan spesifik Anda. Lalu ditulis lagi. Dan lagi. Penelitian menunjukkan bahwa menuliskan tujuan merupakan bagian dari proses mental dalam mencapainya. Tulislah tujuan Anda setiap hari untuk membuat Anda tetap fokus dan mengingatkan Anda seberapa besar Anda menginginkannya.
Pecah-pecahlah. Membuat perubahan membutuhkan disiplin diri. Anda perlu memberi perhatian secara khusus supaya Anda tidak menyimpang dari jalur. Satu cara untuk memermudah hal ini adalah dengan memecah-mecah tujuan besar Anda menjadi beberapa bagian atau beberapa tahap. Sebagai contoh, sebut saja Anda ingin mengikuti lari maraton. Jika sekarang Februari dan lomba maraton diselenggarakan bulan Agustus, maka ada cukup waktu untuk bersiap-siap. Mulailah dengan merencanakan latihan lari sejauh 3.218 km dan tingkatkan jarak yang Anda tempuh dalam berlari itu secara bertahap.
Kemudian susunlah jadwal harian yang spesifik, seperti mengonsumsi lima porsi buah dan sayur dan berlari sejauh jarak tertentu dalam satu hari. Tulis semua itu di kalender atau buku agenda supaya Anda dapat mencentangi hal-hal yang sudah dilakukan. Bertanyalah kepada seorang pelatih untuk membantu Anda menyusun tujuan-tujuan kecil untuk menambah jarak lari dan latihan-latihan untuk meningkatkan kemampuan Anda dalam berlari, seperti latihan membangun kekuatan dan stamina supaya tetap termotivasi untuk berlari lebih jauh.
Mencapai tujuan-tujuan kecil adalah hal yang patut dirayakan. Itu memberi Anda keyakinan, keberanian, dan motivasi untuk tetap berlari -- atau melakukan apa pun yang menjadi tujuan Anda. Jadi hadiahi diri Anda sendiri!
Periksalah tujuan Anda. Setelah Anda memecah-mecah tujuan Anda menjadi kumpulan tujuan-tujuan kecil dan tugas sehari-hari, periksalah tujuan-tujuan tersebut setiap hari.
Akan sangat membantu jika Anda menuliskan tujuan-tujuan kecil itu seperti saat Anda menuliskan tujuan utama. Dengan cara itu, Anda dapat melihat apa yang perlu Anda lakukan, mencentangi tugas-tugas yang sudah Anda selesaikan, dan menikmati saat-saat Anda mengetahui bahwa Anda semakin dekat dengan tujuan utama Anda.
Setelah Anda menyelesaikan satu tugas, berilah tanda centang pada daftar Anda. Beritahu diri Anda, "Hey, saya sudah berlari sepuluh mil, saya sudah hampir separuh jalan menuju tujuanku yang utama!" Hadiahi diri sendiri dengan sesuatu yang sudah Anda janjikan pada diri sendiri saat menetapkan tujuan. Merasa berhasil? Memang Anda berhasil! Sekarang berpikirlah ke depan untuk menyelesaikan sisa tujuan utama Anda: "Apa yang harus saya lakukan untuk bisa mencapai 26 mil? Bagaimana caranya saya mengatur waktu untuk latihan?"
Menulis langkah-langkah spesifik mempunyai kelebihan lain: Jika Anda merasa kecil hati, Anda dapat melihat daftar yang telah dibuat untuk membantu Anda tetap terfokus!
Buat komitmen lagi dengan tujuan Anda jika Anda membuat kesalahan. Jika Anda tergelincir, jangan putus asa. Ampuni diri sendiri dan buatlah rencana untuk kembali ke jalur.
Tepuk pundak Anda sendiri untuk semua hal benar yang Anda lakukan. Jangan hukum diri sendiri, berapa pun jauhnya Anda melenceng dari jalur. Banyak orang melakukan kesalahan ketika berusaha membuat perubahan -- itu adalah bagian alami dari proses.
Menulis tugas-tugas rutin dan tujuan-tujuan kecil juga membantu. Dengan memerhatikan semua yang terjadi, Anda akan segera menyadari saat Anda mulai menyimpang dari tujuan, dan memermudah untuk kembali fokus dan berkomitmen pada tujuan Anda. Jadi, daripada merasa kecil hati, Anda bisa mengetahui di titik mana Anda menyimpang dari jalur dan mengapa.
Bagaimana jika Anda terus keluar dari jalur? Tanyalah pada diri sendiri apakah Anda sungguh-sungguh dengan tujuan Anda. Jika iya, coba untuk berkomitmen lagi -- dan tuliskanlah komitmen itu. Proses menulis itu juga dapat membantu Anda menyadari jika Anda tidak sungguh-sungguh berkomitmen untuk mencapai tujuan Anda. Contohnya, mungkin Anda lebih senang membayangkan menjadi seorang bintang olahraga daripada benar-benar menjadi seorang atlit, dan sebenarnya Anda ingin menjadi yang lain atau melakukan yang lain.
Lihat kesalahan-kesalahan sebagai pelajaran dan pengingat mengapa Anda mencoba membuat perubahan. Di saat Anda mengacaukannya, itu bukan sebuah kesalahan -- itu merupakan kesempatan untuk mempelajari hal baru tentang diri sendiri. Sebut saja tujuan Anda adalah untuk mengurangi perselisihan dengan saudara Anda. Anda bisa belajar bahwa akan lebih baik untuk mengatakan, "Saya tidak bisa membicarakannya sekarang." Dan ambil waktu untuk menenangkan diri ketika Anda mulai nik darah.
Tetaplah pada sikap tetap setia. Bayangkan diri Anda mencapai tujuan. Visualisasi diri membantu Anda tetap memertahankan apa yang sedang Anda capai. Hal itu membuat Anda yakin bahwa tujuan itu sangat mungkin terjadi. Anda juga dapat memperkuat mental Anda saat semangat dan motivasi Anda menurun.
Berkata positif pada diri sendiri juga meningkatkan sikap dan motivasi Anda. Katakan pada diri sendiri, "Saya pantas mendapatkannya karena saya sudah bekerja keras." Atau, "Saya merasa hebat saat berenang -- latihan saya berhasil!"
Berbagi dengan teman. Sumber motivasi lain adalah dukungan dari orang-orang di sekitar Anda. Cari orang lain yang memiliki tujuan yang mirip dengan Anda supaya Anda bisa saling mendukung. Memiliki teman dengan tujuan yang sama akan mendorong Anda ketika Anda merasa tidak termotivasi.
Jika Anda tidak mendapatkan dukungan dari seseorang ketika Anda membutuhkannya, Anda mungkin harus mencari orang-orang yang mau membantu Anda berhasil. Sebagai contoh, jika Anda datang ke tempat teman Anda untuk belajar bersama setiap hari Kamis sepulang sekolah, tetapi teman Anda malah menonton TV, mengobrol di telepon, atau sibuk sendiri dengan mengabaikan permohonan Anda untuk kembali bekerja, ini adalah waktunya Anda mencari teman belajar yang lain. Anda tidak bisa fokus terhadap tujuan Anda ketika teman Anda tidak fokus pada tujuan itu -- atau, parahnya lagi, mencoba menahan Anda untuk maju. Carilah orang-orang yang sejalan dengan Anda dan bekerjalah dengan mereka. Jangan menyerah!
Mengakhiri kelakuan yang tidak baik atau menciptakan kelakuan yang baru berbicara mengenai tanggung jawab terhadap hidup kita. Menemukan motivasi untuk melakukannya tidaklah mudah, tetapi selalu mungkin untuk dilakukan. Anda bisa tetap termotivasi dengan cara menuliskan tujuan-tujuan tersebut, tetap menjalankan jadwal yang sudah Anda buat, dan mengingatkan diri Anda sendiri untuk menempatkan pada tempat teratas apa yang menjadi motivasi Anda dalam menetapkan suatu tujuan. Perubahan itu mengasyikkan -- kita semua pasti bosan jika tidak ada perubahan. (t/Hilda)
Semoga berhasil dalam mencapai tujuan-tujuan Anda!
[Sumber: https://lead.sabda.org/motivasi_dan_kekuatan_untuk_pantang_menyerah]