Home » Kiat Pembina » Bagaimana Terhubung dengan Anak-Anak Muda dalam Media Sosial
Klik x untuk menutup hasil pencarian. Cari di situs Remaja Kristen
Bagaimana Terhubung dengan Anak-Anak Muda dalam Media Sosial
Anda mungkin pernah mendengar istilah "Remaja TikTok" dalam berita, daring, atau, jika Anda orang tua, dari anak-anak Anda. Apa sebenarnya Remaja TikTok itu? Mereka adalah anak-anak muda yang sangat terlibat dengan platform sosial daring (terutama aplikasi video TikTok, seperti namanya). Anak-anak muda ini sebagian besar adalah Generasi Z, umumnya didefinisikan sebagai mereka yang lahir pada tahun 1997 atau setelahnya. Tidak seperti kebanyakan millenial dan generasi sebelumnya, mereka tumbuh besar dengan internet, dengan peluncuran Facebook pada tahun 2004 ketika Generasi Z tertua baru berusia tujuh tahun.
Pada titik ini, Anda mungkin bertanya kepada saya, "Jika Generasi Z begitu terhubung dengan web, mengapa saya tidak dapat mengajak mereka terlibat di gereja saya secara daring?" Pemasaran media sosial untuk generasi muda selalu berbeda -- mereka tidak menggunakan platform media sosial dengan cara yang sama seperti yang dilakukan Generasi Milennial, Generasi X, atau Baby Boomer. Jika Anda ingin melibatkan lebih banyak anak-anak muda dengan kehadiran media sosial gereja Anda, berikut adalah empat tips yang bermanfaat:
Pertimbangkan platform Anda
Facebook adalah platform media sosial baru yang keren bagi Generasi Milenial (setelah Myspace, tentu saja). Daya pikat Facebook awalnya sebagai platform pribadi untuk mahasiswa saja, tetapi segera berkembang dan sekarang menyediakan tempat bagi siapa saja dengan alamat email yang valid untuk membaca, menulis, dan mengikuti. Facebook cenderung menjadi platform yang paling terkait dengan audiens yang lebih tua -- orang tua, kakek-nenek, bibi, dan paman semuanya memiliki profil Facebook. Facebook tidak diragukan lagi merupakan alat yang berguna -- menurut statistik tahun 2018, ada 244 juta pengguna aktif di Amerika Serikat dan Kanada. Akan tetapi, jika Anda ingin menangkap Generasi Z yang sulit dipahami, Anda mungkin perlu melihat selain Facebook. Sebuah penelitian Pew Center 2019 melaporkan bahwa 67% responden berusia 18-29 tahun menggunakan Instagram, dan 62% menggunakan Snapchat. Jika Anda ingin melibatkan lebih banyak anak-anak muda, Anda harus pergi ke tempat di mana mereka sudah ada. Pikirkan keuntungan menambahkan platform lain (item yang perlu dipikirkan termasuk siapa yang akan menjalankannya dan berapa banyak waktu tambahan yang dibutuhkan), atau pertimbangkan untuk melihat strategi media sosial Anda dan tentukan efektivitasnya.
Pertimbangkan kapan harus memposting
Anda perlu mempertimbangkan di mana harus mem-posting, tetapi Anda juga perlu mempertimbangkan kapan untuk mem-posting. Banyak strategi media sosial memenuhi jadwal rata-rata orang dewasa yang bekerja. Mungkin postingan pada jam 8 pagi atau lebih awal untuk menangkap seseorang yang sedang menggulir sebelum mereka pergi bekerja, postingan lain sekitar tengah hari atau jam 1 siang untuk istirahat makan siang mereka, dan postingan terakhir di penghujung hari. Sementara, beberapa Generasi Z bekerja dengan jam kerja reguler, banyak mahasiswa atau yang bekerja di industri yang tidak mengikuti jadwal kerja jam 9 pagi-5 sore. Manfaatkan fitur analitik di platform Anda. Facebook, Twitter, dan Instagram semuanya memiliki analitik yang mudah diakses yang dapat membantu Anda mempelajari jam berapa postingan Anda menerima tanggapan terbaik. Anda juga dapat memanfaatkan penjadwalan untuk memposting di luar jam kerja biasa. Facebook dan Twitter memungkinkan Anda untuk menjadwalkan langsung di platform mereka, dan Anda dapat menggunakan alat gratis seperti Later untuk menjadwalkan di Instagram.
Mem-posting apa yang mereka sukai
Di mana anak-anak muda di komunitas Anda terlibat? Cari tahu dan sesuaikan postingan Anda dengan subjek tersebut! Sebuah tren di kalangan generasi terbaru adalah peduli tentang masalah keadilan sosial dan terlibat dengan berita dan politik. Mungkin gereja Anda mencoba untuk menjadi lebih kekinian? Postinglah tentang inisiatif Anda secara daring, dorong mereka memberikan komentar dan ide, serta izinkan anak-anak muda di jemaat Anda untuk membantu dalam merencanakan inisiatif terbaru ini.
Anda juga dapat membuat Advisory Board media sosial dan memasukkan beragam pemikiran, termasuk Generasi Z. Sebuah tim bisa seformal atau seinformal seperti yang Anda inginkan, dengan tujuan menjadi kesempatan bagi beberapa pandangan berbeda untuk melihat konten Anda sebelum diposting. Anak-anak muda yang terlibat dengan media sosial dapat membantu Anda menentukan apa yang akan diposting, di mana memposting, dan kapan memposting.
Tetaplah mengikuti tren terbaru (tetapi tentukan ke mana untuk menginvestasikan waktu Anda)
Tren media sosial sangat populer, dan mereka sudah berpengaruh sejak awal. Dari Ice Bucket Challenge untuk mempromosikan kesadaran ALS hingga duet TikTok, orang-orang senang menjadi pusat aksi. Pikirkan tentang bagaimana gereja Anda dapat memanfaatkan tren ini. Lihat hashtag apa yang sedang tren di Twitter dan coba posting konten yang relevan dengan topik tersebut. Periksa fitur-fitur baru yang diperkenalkan oleh platform media sosial. Video pendek yang disetel ke musik menjadi viral, dengan Instagram yang baru saja merilis fitur "Reels". Cari tahu cara memasukkan meme atau gif populer ke dalam postingan Anda. Humor selalu menjadi tren, jadi, jika ada, tambahkan ke strategi media sosial Anda.
Namun, satu peringatan: pikirkan di mana Anda menginvestasikan waktu Anda dan bagaimana Anda ingin karakter Anda dipersepsikan. Beberapa platform media sosial yang lebih baru ini tidak bertahan lama (selamat tinggal Vine), dan beberapa tren internet menurun dengan cepat. Apakah bermanfaat membuat akun TikTok, atau lebih baik menjelajahi Instagram Reels? Di mana Anda ingin orang menemukan gereja Anda, dan seperti apa tampilan kualitas/karakter Anda?
Setiap generasi membawa sesuatu yang unik ke media sosial -- tetapi mungkin sulit untuk mengetahui cara berinteraksi dengan mereka. Saya harap ide dan tips ini akan membantu Anda membuat platform media sosial yang dapat diakses oleh semua orang! (t/Jing-Jing)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Church Juice |
Alamat situs | : | https://churchjuice.com/blog/how-to-engage-with-young-people-on-social-media |
Judul asli artikel | : | How to Engage With Young People on Social Media |
Penulis artikel | : | Rachel Syens |
- Login to post comments