Klik x untuk menutup hasil pencarian. Cari di situs Remaja Kristen

Bagaimana Menjadi Lebih Lemah Lembut

Submitted by admin on Fri, 06/10/2022 - 07:20

Rencana lima langkah untuk menumbuhkan buah kelemahlembutan dalam hidup Anda.

Pernahkah Anda berada di dekat bayi yang baru lahir? Jika demikian, Anda tahu betapa pentingnya bersikap lemah lembut kepada mereka.

Ketika putra bungsu saya lahir, anak kami yang berusia empat tahun ingin bermain dengan adik laki-lakinya dengan cara yang sama seperti dia bermain dengan kakak laki-lakinya -- kasar dan main pukul-pukulan. Saya dan istri saya sering harus mengingatkan dia bahwa dia perlu bersikap lemah lembut dengan adik bayinya. Saat memeluk, dia tidak boleh meremasnya. Alih-alih mencolek-colek, dia perlu memberikan sentuhan yang lemah lembut.

Sama seperti anak saya harus belajar memperlakukan orang lain dengan cara yang lemah lembut, kita perlu belajar keinginan Allah bagi kita untuk menjadi orang yang lemah lembut.

Apa Kata Alkitab tentang Kelemahlembutan?

media sosial

Saat kita merenungkan pandangan alkitabiah tentang kelemahlembutan, kita melihat contoh utama dalam kehidupan dan pelayanan Yesus. Begitu sering Yesus menunjukkan kelemahlembutan kepada orang-orang yang paling kecil ini -- orang-orang yang sering terbuang atau orang luar. Wanita di sumur (Yoh. 4:1-26), wanita yang tertangkap basah berzina (Yoh. 8:1-11), dan penyembuhan orang buta (Yoh. 9:1-12) hanyalah beberapa contoh di mana Yesus menunjukkan kelemahlembutan melalui kasih sayang kepada orang lain.

Salah satu cerita favorit saya dalam Alkitab ditemukan dalam Injil Lukas, pasal 7:11-17. Dalam perikop ini, Yesus menghidupkan anak seorang janda. Beginilah ceritanya:

[11] Pada keesokan harinya, Yesus pergi ke sebuah kota bernama Nain bersama para murid-Nya dan rombongan orang banyak yang mengikuti Dia. [12] Ketika Dia mendekati pintu gerbang kota, ada mayat seorang laki-laki yang diusung keluar. Orang yang mati itu adalah anak tunggal dari ibunya yang sudah janda. Dan, ada banyak orang dari kota itu yang bersama-sama perempuan itu. [13] Ketika Tuhan melihat perempuan itu, Tuhan berbelaskasihan kepadanya dan berkata, "Jangan menangis."

[14] Kemudian, Dia mendekat dan menyentuh tandu jenazah itu. Orang-orang yang mengusung tandu itupun berhenti. Lalu, Yesus berkata, "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" [15] Kemudian, orang yang tadinya mati itu duduk dan mulai berbicara. Dan, Yesus mengembalikannya kepada ibunya.

[16] Semua orang yang melihat hal itu dipenuhi rasa takut lalu mulai memuji Allah dan berkata, "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita!" dan "Allah telah melawat umat-Nya." [17] Dan, berita tentang Dia menyebar ke seluruh Yudea dan ke semua tempat lain di sekitarnya. (AYT)

Perhatikan, Yesus berbelaskasihan kepadanya, dan Dia menyuruhnya agar jangan menangis. Hati kita harus seperti hati Yesus, yang meluangkan waktu untuk menjadi lemah lembut dan berbelas kasih kepada janda ini pada saat dia membutuhkan.

Dalam seluruh Alkitab, kita diperintahkan untuk bersikap lemah lembut. Dalam suratnya kepada jemaat Galatia, Paulus memberitahu kita bahwa ketika kita melihat seseorang terperangkap dalam dosa, kita harus "mengembalikan orang seperti itu dengan roh kelemahlembutan" (Gal. 6:1, AYT). Paulus kemudian memberitahu kita bahwa kita harus "saling menanggung beban" (Gal. 6:2, AYT). Dalam surat lain, Paulus memberi tahu murid mudanya, Timotius, untuk mengoreksi mereka yang menentang kebenaran dengan cara yang lemah lembut (2Tim. 2:25). Demikian pula, Petrus memberi tahu orang Kristen yang dianiaya untuk "siap sedialah untuk memberi jawaban kepada siapa pun yang menuntutmu"; namun, mereka harus melakukannya dengan "lemah lembut dan rasa hormat" (1Ptr. 3:15, AYT).

Bagaimana cara melakukannya?

Setelah melihat Firman Allah, berikut adalah beberapa langkah praktis yang dapat membantu kita untuk menjalani kehidupan yang penuh kelemahlembutan:

Dalam seluruh Alkitab, kita diperintahkan untuk bersikap lemah lembut.
  1. Facebook
  2. Twitter
  3. WhatsApp
  4. Telegram

Langkah 1: Bacalah beberapa cerita tentang interaksi Yesus dengan orang-orang, seperti wanita di sumur (Yoh. 4:1-26), wanita yang kedapatan berzina (Yoh. 8:1-11), penyembuhan orang buta (Yoh. 9:1-12), atau janda Nain (Luk. 7:11-17), dan berfokuslah pada bagaimana Yesus memperlakukan orang-orang dalam interaksi-Nya sehari-hari.

Langkah 2: Renungkan saat-saat ketika orang memperlakukan Anda dengan kasar, dan kemudian renungkan saat-saat ketika orang memperlakukan Anda dengan lemah lembut. Tuliskan bagaimana perasaan Anda berdasarkan pengalaman itu.

Langkah 3: Pikirkan saat-saat ketika Anda memiliki kesempatan untuk menanggapi orang lain dengan cara yang lemah lembut tetapi tidak melakukannya. Mungkin kepada teman sekelas, teman di gereja, atau saudara kandung. Jika Anda belum melakukannya, mintalah Allah untuk mengampuni Anda atas kejadian-kejadian itu dalam hidup Anda.

Langkah 4: Buatlah rencana tindakan tentang bagaimana menunjukkan kelemahlembutan dalam hidup Anda. Buatlah daftar cara-cara yang spesifik.

Langkah 5: Berdoa dan mintalah Roh Allah untuk menuntun Anda ke cara yang lebih lemah lembut dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan teman sekolah Anda. (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Fervr
Alamat situs : https://fervr.net/bible/gentleness-its-not-just-for-babies
Judul asli artikel : How to Become More Gentle
Penulis artikel : Ronnie Campbell

 

Member login

Request new password