Klik x untuk menutup hasil pencarian. Cari di situs Remaja Kristen
Like Father Like Son
Bacaan: 2 Raja-Raja 22:1-20
Kita sering mendengar pepatah yang mengatakan "Like Father Like Son", seperti apa ayahnya demikian juga anaknya. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, artinya sifat, karakter, temperamen, kebiasaan seseorang tak akan jauh beda dari orangtuanya. Jika orangtuanya seorang preman, tak heran kalau anaknya kecil-kecil juga sudah jadi preman. Kalau orangtuanya malas bekerja, maka anaknya kelak juga akan jadi pengangguran sukses. Akan tetapi, sebaliknya, jika orangtuanya memiliki kebiasaan baik, semangat yang kuat dan menjadi orang sukses, maka anaknya juga akan berhasil.
Itu sebabnya, seandainya kita boleh memilih tentu kita akan memilih terlahir dari keluarga yang baik-baik dan memiliki orangtua ideal. Sayangnya, kita tidak bisa menentukan lahir dari rahim siapa. Kita tidak bisa memilih lahir dari keluarga ningrat atau terhormat. Kita tak bisa memilih lahir dari kaum borju dengan gaya hidup yang serba jet-set. Kita tidak bisa memilih lahir dari keluarga pendeta atau rohaniwan. Sebaliknya, mungkin kita terlahir dari keluarga yang sama sekali tidak pernah kita harapkan! Apakah itu berarti nasib kita akan sama persis dengan keluarga kita yang sangat berantakan?
Dalam Alkitab ada contoh yang luar biasa. Seseorang yang berhasil mengubah nasib dan membalikkan fakta! Namanya Yosia. Riwayat orangtuanya dan nenek moyangnya tidak baik untuk diceritakan, bahkan sangat memalukan. Betapa tidak? Ayahnya seorang penyembah berhala dan melakukan hal yang sangat jahat di mata Tuhan. Kakeknya dicatat Alkitab sebagai seseorang yang berbuat keji di hadapan Tuhan, mendirikan mezbah Baal, dan membawa Israel ke dalam penyembahan berhala, bahkan ia juga yang mempersembahkan anaknya sendiri sebagai korban dalam api. Dengan latar belakang keluarga seperti itu, tentu karakter dan kebiasaan Yosia tidak lebih baik dari orangtua atau kakeknya. Namun, ia berhasil membalikkan fakta yang ada. Ia memutuskan rantai kutuk dalam keluarganya dan membawa Kerajaan Yehuda kembali kepada Tuhan! Perubahan yang luar biasa. Apa yang bisa kita petik dari hal ini? Kita selalu punya kesempatan untuk mengubah masa lalu. Masalahnya, apakah kita cukup memiliki keberanian untuk melakukannya ataukah kita lebih suka berdalih bahwa keadaan kita yang buruk adalah akibat keadaan orangtua kita juga buruk. Marilah membuat perubahan dan membalikkan fakta bahwa pepatah "Like Father Like Son" dapat diputuskan dalam kekristenan.
Telusurilah pohon keluarga Anda. Jika ada kecenderungan buruk yang diturunkan dari generasi ke generasi, saatnya Anda memutuskan rantai itu!
Diambil dan disunting dari:
Nama situs | : | Renungan Youth |
Alamat URL | : | http://www.renunganyouth.com/2013/07/like-father-like-son.html |
Penulis renungan | : | Tidak dicantumkan |
Tanggal akses | : | 6 Juli 2015 |
- Login to post comments