Pada tahun 1882, Panin, seorang imigran muda dari Rusia menamatkan studinya di Harvard. Dia mengalami perubahan yang signifikan dalam pengenalannya akan Kristus, setelah sekian lama berkelana sebagai seorang agnostik! Sebagai seorang sarjana Matematika yang brilian dan ahli berbagai bahasa dan sastra, Panin mulai mempelajari Alkitab sebagai seorang Kristen. Dengan pengetahuan bahasa Ibrani, Aram, dan Yunani, dia mulai mempelajari Alkitab dalam bahasa aslinya. Kedua bahasa ini, Ibrani dan Yunani, amat unik, sebab tidak memiliki sistem angka. Jadi, mereka tidak memakai simbol-simbol khusus untuk angka (seperti nomor 1,2,3, dst.).