Home » Kepemimpinan » Pemecahan Masalah
Klik x untuk menutup hasil pencarian. Cari di situs Remaja Kristen
Pemecahan Masalah
PEMECAHAN MASALAH :
JANGANLAH BIARKAN BERBAGAI PERSOALAN ANDA MENJADI MASALAH
John C. Maxwell
John Foster Dulles, Mantan Sekretaris Negara
PEDAGANG KOTA KECIL YANG BISA
Pendiri Wal-Mart, yaitu Sam Walton, disebut macam-macam, termasuk musuh dari kota kecil Amerika serta penghancur pedagang Main Street (Jalanan Utama). "Cukup banyak toko kecil yang gulung tikar ketika Wal-Mart berkembang", kata Walton. "Ada orang yang mencoba untuk menjadikannya kontroversi, semacam 'Selamatkanlah Para Pedagang Kota Kecil', seolah-olah ada ikan paus atau penjarah besar atau apa gitu". Sebenarnya, Walton sendiri dulunya adalah pedagang Main Street kota kecil seperti yang disingkirkannya menurut para kritikus. Satu-satunya perbedaannya adalah bahwa ia adalah seorang pemimpin yang sempurna, yang dapat memecahkan masalah-masalah dan berubah ketimbang gulung tikar.
Sam Walton dilahirkan di King Fish, Oklahoma, dan dibesarkan di Colombia, Missouri. Ia memperlihatkan kepemimpinan di sekolah menengahnya ketika ia terpilih menjadi presiden organisasi siswa sekolah, memimpin tim rugbynya ke musim bertanding yang tak terkalahkan dan kejuaraan negara bagian sebagai quaterback (penyerang), lalu mencapai prestasi yang sama dalam basket sebagai pemimpin lapangan setinggi lima kaki sembilan inci.
Setelah lulus dari kampus dan bekerja selama beberapa tahun, Walton masuk militer ketika Perang Dunia II. Setelah ke luar, ia memilih karir dalam bidang perdagangan eceran, bidang yang dicintainya, dan bersama isterinya ia memilih kota kecil Bentroville, Arkansas, di mana mereka tinggal. Disanalah mereka buka Waltlon's Five serta Dime Variety Store.
Bisnis mereka sukses, antara lain karena upaya Walton yang keras, namun juga karena ia memiliki visi untuk menjadikan tokonya swalayan, suatu konsep baru ketika itu. Ia bekerja keras dan terus mengembangkan usahanya. Pada tahun 1960, ia sudah memiliki lima belas toko. Namun ketika itu jugalah pesaingnya, Herb Gibson, memulai toko diskon di sebelah barat laut Arkansas. Mereka bersaing langsung dengan toko kelontong Walton.
"kami benar-benar hanya punya dua pilihan", kata Walton, "tetap dalam bisnis toko kelontong dan dilanda keras oleh gelombang diskon, atau membuka toko diskon. Maka saya mulai menjelajahi seluruh penjuru negara, mempelajari konsepnya … kami buka Wal-Mart yang pertama pada tanggal 2 Juli 1962 di Rogers, Akansas, persis di seberang Bentonville".
Walton segera menambahkan tokonya. Wal-Mart miliknya lebih kecil dibandingkan dengan yang lainnya yang dimulai kira-kira di saat yang sama - Kmart, Target, dan Woolco - namun tokonya semakin kuat. Dan itu membawanya ke persoalan berikutnya. Walton sadar bahwa ia perlu meningkatkan perencanaan serta pendistribusian toko-tokonya. Ia dan orang-orangnya memecahkan persoalan tersebut dengan menciptakan pusat-pusat distribusi. Hal itu, beserta komputerisasi, memungkinkan mereka memesan dalam jumlah banyak, dan mendistribusikannya dengan cepat sereta efisien. Dan ketika pembelian peralatan baru serta gedung-gedung baru untuk pusat distribusi baru menciptakan beban hutang yang berat, itu hanyalah satu lagi persoalan untuk diatasi. Walton mengatasinya dengan menjual sahamnya kepada publik pada tahun 1970.
Ketika ia meninggal pada tahun 1992, perusahaannya mengoperasikan lebih dari 1.700 toko di empat puluh dua negara bagian dan Meksiko. Sam Walton, pemilik toko kelontong kota kecil itu, telah menjadi pengecer nomor satu di Amerika. Dan semenjak kematiannya, perusahaannya terus berkembang, kepemimpinannya masih mengatasi berbagai persoalan yang muncul dan terus memajukan Wal-Mart serta satu lagi outlet mereka, yaitu Sam's Club.
MENGUNGKAPKANNYA
Para pemimpin yang efektif, seperti Sam Walton, selalu bangkit menghadapi tantangan. Itulah salah satu hal yang membedakan pemenang dengan perengek. Sementara pengecer yang lain mengeluh tentang persaingan, Walton bangkit mengatasi berbagai persoalannya dengan kreativitas serta keuletan.
Apa pun bidang yang ditekuni seorang pemimpin, ia pasti akan menghadapi banyak persoalan. Berbagai persoalan itu tak terhindarkan karena tiga alasan. Pertama, kita hidup di dunia yang semakin rumit serta semakin beragam. Kedua, kita berinteraksi dengan orang lain. Dan ketiga, kita tak mungkin mengendalikan semua situasi yang kita hadapi.
Para pemimpin yang memiliki kemampuan dalam memecahkan persoalan memperlihatkan lima kualitas:
-
Mereka Mengantisipasikan Berbagai persoalan
Karena persoalan-persoalan itu tak terhindarkan, para pemimpin yang baik mengantisipasikannya. Siapa pun yang mengharapkan jalan hidup ini mudah akan terus saja mengalami kesulitan. Saya pernah mendengar cerita tentang David Livingstone, misionari bagi Afrika, yang mengilustrasikan sikap yang dibutuhkan para pemimpin. Sebuah organisasi misi ingin mengutus penolong kepada Dr. Livingstone, maka para pemimpinnya menulis, "Sudahkah Anda temukan jalan yang baik menuju di mana Anda berada sekarang? Jika sudah, kami ingin mengutus orang lain menyusul Anda".
Livingstone menjawab, "Jika Anda ingin mengutus orang-orang yang hanya mau datang jika ada jalan yang baik, tidak usah saja. Saya ingin orang-orang yang mau datang sekalipun tak ada jalan sama sekali". Jika Anda tetap memelihara sikap yang positif dan mengantisipasikan yang terburuk, Anda akan memiliki posisi yang baik untuk mengatasi berbagai persoalan yang akan Anda hadapi.
-
Mereka Menerima Kebenaran
Orang menanggapi persoalan begini; menolaknya; menerimanya dan menanggungnya; atau menerimanya dan berusaha menjadikan segalanya lebih baik. Para pemimpin harus selalu memilih respons yang terakhir.
Penyiar Paul Harvey mengatakan, "Di masa-masa seperti ini, sebaiknya kita ingat bahwa selalu ada saja masa-masa seperti ini." Tak ada pemimpin yang dapat berdiam di daratan sambil mengarahkan orang-orangnya melalui perairan yang ganas. Para pemimpin yang efektif akan menghadapi kenyataan dari situasi yang ada.
-
Mereka Melihat Gambaran Besarnya
Para pemimpin harus selalu melihat gambaran besarnya. Mereka tidak boleh dikuasai oleh emosi. Atau membiarkan diri begitu terpuruk dengan detil-detil sehingga melupakan hal yang penting. Penulis Alfred Armand Montapert menulis, "Mayoritas orang melihat hambatannya; hanya sedikit yang melihat tujuannnya; namun sejarah mencatat sukses yang belakangan, sementara yang pertama dilupakan orang".
-
Mereka Tangani Satu Per Satu
Richard Sloma menasehati begini: "Jangan pernah mencoba memecahkan seluruh persoalannya sekaligus - suruhlah mereka antri satu per satu". Pemimpin yang paling sering mengalami masalah adalah mereka yang kewalahan akibat besarnya atau banyaknya persoalan mereka, lalu coba-coba mengatasinya. Jika Anda dihadapkan pada banyak persoalan, pastikanlah Anda benar-benar menuntaskan yang sedang Anda atasi sebelum pindah ke persoalan berikutnya.
-
Mereka Pantang Menyerah
Pemimpin-pemimpin yang efektif memahami prinsip puncak-ke puncak. Mereka mengambil keputusan-keputusan besar ketika sedang mengalami ayunan positif dalam kepemimpinannya, bukan ketika sedang mengalami masa sulit. Seperti yang dikatakan oleh pemain NFL, Bop Christian, "Saya tidak pernah memutuskan apakah sekarang tiba saatnya untuk pensiun ketika sedang latihan". Ia tahu bahwa ia tidak boleh menyerah ketika berada di dalam lembah kekelaman.
MERENUNGKANNYA
Penulis George Matthew Adams menyatakan, "Apa yang Anda pikirkan jauh lebih berarti dari apa pun juga dalam hidup Anda. Lebih dari seberapa besar nafkah yang Anda peroleh, lebih dari di mana Anda tinggal, lebih dari posisi sosial Anda, dan lebih dari apa pun yang dipikirkan orang lain tentang Anda". Setiap persoalan memperkenalkan Anda kepada diri sendiri. Setiap persoalan memperlihatkan bagaimana Anda berpikir dan terbuat dari apa Anda itu.
Jika menghadapi persoalan, bagaimanakah reaksi Anda? Apakah Anda mengabaikannya dan berharap persoalan itu akan hialng dengan sendirinya? Apakah Anda merasa tidak berdaya untuk mengatasinya? Apakah Anda mengalami pengalaman yang sedemikian buruknya ketika berusaha mengatasi berbagai persoalan di masa lalu sehingga Anda menyerah? Atau apakah Anda mengatasinya dengan kemauan? Kemauan untuk mengatasi persoalan dengan efektif tergantung pada pengalaman menghadapi serta mengatasi hambatan. Setiap kali Anda atasi suatu persoalan, Anda menjadi lebih baik dalam prosesnya. Namun jika Anda tidak pernah mencoba, gagal, coba lagi, Anda takkan pernah pandai mengatasi persoalan.
MENERAPKANNYA
Untuk meningkatkan kemampuan Anda memecahkan persoalan, lakukanlah yang berikut:
-
Carilah masalah. Jika selama ini Anda menghindari masalah, carilah sekarang. Anda hanya akan menjadi lebih baik jika mendapatkan pengalaman dalam mengatasinya. Carilah berbagai macam situasi yang perlu dibereskan, pertimbangkanlah berbagai solusi yang mungkin, lalu bawalah kepada seorang pemimpin yang sudah berpengalaman dalam memecahkan masalah. Akan Anda pelajari dari keputusan-keputusannya bagaimana ia berpikir jika sedang mengahadapi kesulitan.
-
Kembangkanlah suatu metode. Ada orang yang sulit memecahkan persoalan karena mereka tidak tahu bagaimana caranya. Cobalah proses TEACH berikut ini:
TIME (waktu) - luangkanlah waktu untuk menemukan inti persoalannya.
EXPOSURE (Pengalaman) - cari tahulah apa yang dilakukan orang lain.
ASSISTANCE (bantuan) - suruhlah tim Anda mempelajarinya dari berbagai sudut.
CREATIVITY (kreativitas) - mintalah berbagai masukan tentang solusi-solusi yang mungkin.
HIT IT (seranglah) - laksanakanlah solusi yang terbaik.
-
Kelilingilah diri Anda dengan orang-orang yang pandai memecahkan masalah. Jika Anda bukan seorang pemecah maslah yang baik, ajaklah pemecah masalah ke dalam tim Anda. Mereka pasti akan melengkapi kelemahan-kelemahan Anda, dan Anda juga akan belajar dari mereka.
MELATIHNYA SETIAP HARI
Petinju Gene Tunney, memenangkan kejuaraan dunia tinju kelas berat dengan mengalahkan Jack Dempsey. Kebanyakan orang tidak tahu bahwa di awal karirnya, pukulan punch Tunney sangat keras. Namun sebelum menjadi petinju profesional, tangannya patah. Dokternya dan menajernya mengatakan bahwa ia takkan menjadi juara dunia karenanya. Namun hal itu tidak menghambatnya.
"Kalau saya tidak bisa jadi juara dalam hal pukulan punch", katanya, "ya jadi juara tinju saja". Ia belajar dan menjadi salah seorang petinju paling terampil yang pernah menjadi juara. Jangan pernah biarkan orang lain menghambat impian Anda.
- Login to post comments