Klik x untuk menutup hasil pencarian. Cari di situs Remaja Kristen

Hidup adalah untuk Benar-Benar Hidup

Submitted by admin on Thu, 08/22/2024 - 15:46

"Masa muda," seorang penulis tua mengeluh, "disia-siakan oleh kaum muda." Mengapa menyerahkan rancangan kehidupan terkuat kepada mereka yang paling tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan itu? Mengapa mempercayakan mata yang cerah dan energi yang tak terbatas kepada mereka yang meniup gelembung dan menggulirkan ponsel serta hidup bersama sahabat dengan kesembronoan? Dengan terlalu sedikitnya bekas luka yang bisa dijadikan pelajaran, Anda mungkin tahu betul bahwa masa muda sering kali disia-siakan oleh kaum muda.

Oh, seandainya Anda bisa menaruh kebijakan orang tua kepada anak muda — betapa berbedanya hidup Anda. Berpikirlah, benar-benar berpikir, tentang keputusan yang Anda buat, jalan yang Anda tempuh, hati yang Anda patahkan — seandainya saja Anda telah memahami hal yang Anda ketahui sekarang. Akan tetapi, Anda tidak dapat membaca dan mengedit kehidupan. Masa lalu dipertahankan dengan baik dan tidak bisa merasakan permohonan Anda.

Gambar:gambar

Hidup — diletakkan di atas sepeda sebelum Anda bisa mengendarainya. Anda jatuh berkali-kali, dan orang lain yang menanggung penderitaannya. Anda tidak tahu ke mana harus pergi. Namun sekarang, saat Anda bersepeda ke arah yang benar, bagi Anda, betapa susah payahnya mencapai ujung trotoar. Mengapa kita akhirnya belajar untuk memanfaatkan hari-hari musim panas pada musim gugur yang berangin?

Lantas, di mana kah kitab Pengkhotbah saat itu mengajar Anda, "Ingatlah Penciptamu selama hari-hari kemudaanmu sebelum hari-hari penderitaan datang, dan tahun-tahun mendekat ketika kamu berkata, 'Tidak ada kesenangan bagiku dalamnya'" (Pengkhotbah 12:1, AYT)? Suara kenabiannya berbicara terlalu lembut dan semuanya berlalu begitu cepat. Seandainya saja Anda dapat kembali dan hidup kembali; kali ini semuanya akan berbeda.

Mengajarkan Kita untuk Menilai Hari-hari Kita

Seberapa pentingkah bagi kita untuk berdoa bersama pemazmur?

Ya TUHAN, beritahu aku ajalku

dan batas waktuku;

Biarlah aku tahu betapa fananya aku. (Mazmur 39:4, AYT)

Seberapa pentingkah untuk "mengetahui akhir hidup kita" sebelum kita sampai di sana? Betapa berharganya "menilai hari-hari kita" sebelum kita menghabiskannya? Betapa tak ternilai harganya untuk merasakan kemampuan kita sebelum kapal kita berlayar?

Siapakah yang akan mengajarkan kita untuk menilai hari-hari kita? Manusia menyanjung kita dan menyembunyikan akhir hidup kita dari pandangan kita. Kita bersekongkol, menipu diri sendiri, kita menjadi ilah di tengah-tengah manusia. Setan masih saja merayap, "Kamu tidak akan mati" (Kejadian 3:4). Dunia tidak mengetahui apa-apa di balik tembok-temboknya. Siapakah yang akan mengajarkan kita tentang akhir yang tidak menyenangkan yang ingin kita lupakan? Siapakah yang akan mengatakan kebenaran untuk membuat kita bijaksana?

Ya Tuhan, ajarkanlah kepadaku kesudahanku! Beritahukanlah kepadaku kesudahan segala sesuatu demi kebaikan jiwaku. Dekatkanlah peti matiku, biarlah aku membaca batu nisanku. Biarlah awan-awan pada hari itu menyelimuti aku, tunjukkan kepadaku betapa gelapnya keheningan enam kaki di bawah sana. Di sana, biarkan aku berpikir. Di sana, biarkan aku belajar. Karena "lebih baik pergi ke rumah duka daripada pergi ke rumah pesta, karena itulah akhir semua orang, dan yang hidup akan menaruhnya dalam hati" (Pengkhotbah 7:2, AYT).

Kuburlah aku, Tuhanku — lemparkanlah kotoran pada cita-citaku, mimpiku, hidupku — dan kemudian gali apa yang layak, apa yang benar, apa yang baik, apa yang indah, apa yang berkenan di mata-Mu. Aku hanyalah mimpi, bayangan, sehelai rumput yang tertiup angin. Tunjukkanlah kematian kepadaku untuk mengajariku kehidupan!

Doa Orang Hidup

Ya Tuhan, dalam didikan-Mu, aku belajar menilai keberadaanku — bukan dengan orang lain, tetapi dengan-Mu.

Lihat, Engkau membuat hari-hariku sebesar telapak tangan,

dan umurku tidak berarti di hadapan-Mu.

Sebenarnya, semua orang berdiri sehela napas saja. (Mazmur 39:5, AYT)

Dalam didikan-Mu, aku belajar menimbang kehidupan ini dan kesia-siaan kekayaannya.

Sebenarnya, setiap orang berjalan dalam rupa belaka.

Sebanarnya, mereka menggerutu untuk kesia-siaan,

mereka menimbun kekayaan

dan tidak tahu siapa yang akan mengumpulkannya. (Mazmur 39:6, AYT)

Dalam didikan-Mu, aku belajar untuk menekan semua harapan lainnya.

Dan sekarang, ya Tuhan, apa yang aku nantikan?

[Harapanku ada pada... hubungan, hal-hal, pencapaian ini? Tidak.]

Pengharapanku ada di dalam-Mu. (Mazmur 39:7, AYT)

Engkau mendisiplinku, Engkau mengoreksiku, Engkau menghancurkan fatamorgana yang kuanggap sebagai Sukacita, dan menuntunku kepada kehidupan di dalam Engkau. Oh, ajarkanlah aku dimensi-dimensi kecil dari hari-hariku! Kirimkanlah awan-Mu pada siang hari; pancarkanlah api-Mu pada malam hari. Pimpinlah aku dengan aman melalui tanah yang gelap dan suram ini, kuburan ini. Ajarlah aku untuk hidup selagi aku hidup. Bawalah aku ke akhir hidupku agar aku dapat belajar untuk menjalani hidup ini sementara aku menantikan kehidupan bersama-Mu.

Menghabiskan Waktu dengan Kematian

Kita berdoa kepada Tuhan kita karena Ia harus mengajar kita cara menilai hari-hari yang Ia berikan. Akan tetapi, kita harus menilai hidup kita melalui meditasi doa. Secara praktis, John Bunyan, pemandu wisata iman itu, menasihati kita untuk tinggal lebih dekat dengan kematian kita.

Lebih baik engkau menyimpulkan bahwa kubur adalah rumahmu, dan engkau merapikan tempat tidurmu sekali sehari di dalam kubur. . . . Orang bodoh membuat hari yang jahat jauh, tetapi orang bijak mendekatkannya. Lebih baik aku siap untuk mati tujuh tahun sebelum kematian datang, dari pada menginginkan satu hari, satu jam, satu saat, satu air mata, satu desahan kesedihan karena mengingat kehidupan yang sia-sia yang telah kujalani. (Christ a Complete Saviour, 221)

"Lihatlah Kristus, bersemangatlah dalam Kristus, dan semua hari-harimu yang sia-sia akan ditebus."

Pandanglah Kristus dengan mata yang tajam, dengan jiwa yang penuh dengan Kristus, dan semua hari-hari Anda yang terbuang akan dikembalikan ke dalam pemeliharaan-Nya, dan hari-hari Anda pada masa depan akan dipayungi oleh pemeliharaan-Nya.


Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Masalah kita bukanlah karena kematian datang terlalu cepat, tetapi karena kita terlalu jarang mengunjungi kematian. Pembaca, apakah Anda siap untuk mati? Simpulkanlah sekarang, anak muda, orang tua, orang paruh baya: Kuburan adalah rumah Anda. Upah dosa Anda adalah maut; kepada debu Anda akan kembali. Namun, jangan berhenti di situ karena jiwa Anda tidak berhenti di situ. Kita semua harus membaca bab kematian yang dingin. Apa yang ada di depan mata Anda? Apakah tujuan akhir dari kematian selain penerbangan yang bergejolak? Kehidupan kekal atau kematian yang tak berkesudahan? Apakah kematian adalah keuntungan atau kehancuran total?

Rentang Hari Ini

Biarkan pikiran itu menjadi pemacu untuk berubah. Pikirkanlah jumlah hari yang telah berlalu tanpa terasa, tanpa rasa, tanpa nilai. Hidup telah terjadi pada kita lebih banyak daripada yang dijalani dengan penuh perhatian dan ketakutan oleh kita — berapa banyak yang tersisa? Mungkin tidak banyak. Satu kehidupan yang harus kita jalani di dunia ini — betapa tidak baiknya kita melewatinya di hadapan Sang Pencipta. Masa muda disia-siakan oleh kaum muda, mungkin karena kematian disia-siakan oleh kaum muda. Hidup, betapa berharganya; kita, betapa bodohnya.

Namun, pertimbangkan lebih banyak lagi. Dengan semua hari yang terbuang dan tidak terurus, sadari potensi waktu yang tersisa. Jika Anda masih cukup muda untuk membaca kata-kata ini, Anda masih cukup muda untuk berharap.

Banyak hal yang bisa terjadi dalam sehari. Hari ini, Anda dapat melakukan panggilan telepon kepada orang yang Anda cintai yang sudah bertahun-tahun tidak pernah Anda ajak bicara. Hari ini, Anda dapat memberikan pengampunan, memperbaiki hubungan yang sudah lama rusak, memulihkan pernikahan yang terluka. Hari ini, kita dapat memilih yang benar daripada yang mudah. Hari ini, kita dapat mengakui dosa yang telah kita sembunyikan begitu lama. Pada hari ini, peperangan dapat dihentikan, usaha-usaha besar dimulai, kebangunan rohani menyala, reformasi dimulai, kehidupan berubah.

Hari ini, Yesus Kristus dapat meletakkan tangan-Nya yang penuh luka untuk masa lalu yang tidak mungkin dibereskan dan memperbaikinya, serta memulihkannya kembali. Ia dengan tegas menyelamatkan jiwa-jiwa dalam batas-batas hari ini: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam pemberontakan" (Ibrani 3:7-8, AYT). Ia akan mengambil hidup Anda yang terbuang dan hancur. Ia dapat membuat sesuatu yang indah darinya. Dari tanah yang tandus, bunga-bunga masih dapat tumbuh.

Dalam napas terakhir pada hari ini, Anda dapat mendengar dengan iman, "Aku mengatakan yang sesungguhnya kepadamu, hari ini juga, kamu akan bersama Aku di dalam Firdaus" (Lukas 23:43, AYT). Pada hari ini, Anda dapat menemukan tujuan dari semua hari: Yesus Kristus. Pandanglah Kristus dengan mata yang tajam, dengan jiwa yang penuh dengan Kristus, dan semua hari-hari Anda yang terbuang akan dikembalikan ke dalam pemeliharaan-Nya, dan hari-hari Anda pada masa depan akan dipayungi oleh pemeliharaan-Nya.

Penebus Hari

Seseorang telah mendahului Anda menuju akhir hidup Anda, ke dalam kematian, mencicipi kematian bagi umat-Nya. Ia mengubah kalkulus hari-hari kita. Bahkan, hidup yang busuk ditambah dengan Kristus sama dengan hidup yang kekal. Hiduplah 969 tahun seperti Metusalah (Kejadian 5:27) atau 16 tahun seperti Lady Jane Grey (atau lebih muda, seperti beberapa anak tercinta yang mati dengan memercayai Yesus), jika Kristus adalah milik Anda, kematian adalah keuntungan. Ia berdiri di luar akhir hidup kita; jarak dari-Nya menandai ukuran hari-hari kita. Hidup kita cepat berlalu, ya, tetapi kita cepat berlalu kepada-Nya.

Dengarkanlah cara Kristus dapat dengan indah memetakan keberadaan kita yang singkat ini:

Tuhan, itu bukan milikku untuk dijaga

Entah aku mati atau hidup;

Mengasihi dan melayani Engkau adalah bagianku,

Dan, anugerah-Mu ini pasti Engkau berikan.

Jika hidupku panjang, aku akan senang,

Agar aku bisa lama menaatinya;

Namun, jika singkat, mengapa aku harus sedih

Untuk menyambut hari yang tak ada habisnya?

Kristus menuntunku melewati ruang-ruang yang tidak gelap

Daripada yang Ia alami sebelumnya;

Barangsiapa yang datang kepada Kerajaan Allah

Harus masuk melalui pintu ini.

Datanglah, Tuhan, ketika anugerah telah membuatku bertemu

Wajah-Mu yang penuh berkat untuk dilihat;

Karena jika pekerjaan-Mu di bumi menjadi manis,

Terlebih lagi nanti kemuliaan-Mu!

Pengetahuanku tentang kehidupan itu sangat sedikit,

Mata iman itu redup;

Namun, cukuplah Kristus yang mengetahui segalanya,

Dan, aku akan bersama Dia. (Richard Baxter, -The Covenant and Confidence of Faith-)

Hidup, betapa singkatnya. Hidup bersama Kristus, betapa kekalnya. Hidup, betapa berawan. Hidup bersama Kristus, betapa cerahnya. Hidup, betapa disesalkan. Hidup bersama Kristus, betapa ditebus.

(t/Jing-jing)

Diambil dari:
Nama situs : Desiring God
Alamat artikel : https://www.desiringgod.org/articles/life-is-for-living
Judul asli artikel : Life Is for Living
Penulis artikel : Greg Morse
 

Member login

Request new password