Home » Kiat Pembina » Tips Penginjilan
Klik x untuk menutup hasil pencarian. Cari di situs Remaja Kristen
Tips Penginjilan
Penginjilan adalah Amanat Agung dari Kristus sendiri bagi orang-orang percaya. Namun, mengapa sampai sekarang sebagian besar orang percaya masih tidak melakukan penginjilan?
Mungkin beberapa alasan yang dimiliki adalah takut ditolak, bingung, tidak pandai berbicara, tidak menguasai materi, malas, dan lain sebagainya. Hal-hal inilah yang menghambat orang percaya dalam melakukan penginjilan.
Dasar dari semangat penginjilan yang harus kita miliki adalah keyakinan bahwa Kristus adalah SATU-SATUNYA jalan keselamatan. Dengan keyakinan ini, diharapkan kita memiliki keprihatinan dan keterbebanan lebih terhadap jiwa-jiwa yang belum mengenal Kristus. Jika kita masih berpikir bahwa "banyak jalan menuju surga", bisa dipastikan kita tidak akan memiliki kerinduan untuk menginjili orang lain.
Penginjilan dapat dibagi menjadi dua, yaitu verbal dan nonverbal. Sebagian orang berkata, "Tidak perlu memberitakan Injil lewat mulutmu, tetapi beritakanlah melalui hidupmu. Hidupmu itulah penginjilanmu." Hal ini tidak sepenuhnya benar. Memang cara hidup kita merupakan landasan dari kita dapat menginjili. Seseorang yang tidak menjaga kekudusan hidup tidak berkompeten untuk melakukan penginjilan dan tentunya akan menjadi batu sandungan bagi orang yang diinjili. Namun, jika kita hanya melakukan penginjilan nonverbal saja, orang hanya sampai pada melihat kebaikan kita. Padahal, firman Tuhan berkata, "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:16) Supaya orang dapat memuliakan Bapa di surga, tentu Anda harus membuka mulut untuk menyatakan Injil. Dengan demikian, penginjilan verbal dan nonverbal harus dilakukan kedua-duanya.
Ketika Anda takut untuk memulai penginjilan dengan alasan tidak pandai berbicara dan tidak mampu menjelaskan, cara yang paling mudah adalah dengan meninggalkan traktat di tempat yang kira-kira orang tertarik untuk membacanya. Tentu lebih baik jika kita menyerahkan traktat itu sendiri kepada orang yang kita ingin ia mengenal Injil, sambil menjelaskan tentang isi traktat tersebut. Cara semudah ini pun dapat dipakai Roh Kudus untuk mengubahkan hati seseorang yang memang dikehendaki-Nya. Cara lain yang dapat digunakan adalah dengan mengenalkan orang yang ingin kita injili kepada orang-orang yang memang sudah berkompeten dalam penginjilan seperti pendeta, evangelis, pengerja, ataupun kakak rohani.
Ketika Anda takut untuk memulai penginjilan dengan alasan takut ditolak, salah satu tip praktis adalah jangan berpikir "takut ditolak", tetapi berpikirlah "paling-paling ditolak, tidak apa-apa". Dengan begitu, kita akan menganggap ditolak sebagai hal yang biasa sehingga kita tidak lagi takut ditolak saat melakukan penginjilan. Semakin banyak yang kita injili memang semakin banyak yang menolak, tetapi semakin banyak juga kesempatan orang untuk menerima Injil.
Penginjilan dapat dilakukan dalam banyak cara dengan sekreatif mungkin. Bahkan, gereja juga perlu mengadakan sekolah atau kursus penginjilan mengingat Amanat Agung ini semakin lama semakin terabaikan. Yang terpenting adalah bahwa penginjilan yang kita lakukan haruslah tulus dan berfokus pada kemuliaan Allah. Penginjilan adalah tugas kita, tetapi pertobatan adalah karya Roh Kudus.
Selamat menginjili. Soli Deo gloria!
Diambil dari: | ||
Nama situs | : | teddysie.wordpress.com |
Alamat URL | : | http://teddysie.wordpress.com |
Penulis | : | Tidak dicantumkan |
Tanggal akses | : | 26 Februari 2013 |
- Login to post comments