Home » Persahabatan » Persahabatan, Pengaruh Termanis
Klik x untuk menutup hasil pencarian. Cari di situs Remaja Kristen
Persahabatan, Pengaruh Termanis
Pada tahun 2004, saya dan beberapa teman pindah ke sebuah rumah besar di dekat kampus Southern Seminary. Rumah itu dekat dengan kelas-kelas kami dan memiliki teras besar yang dengan cepat menjadi pusat sosial. Orang-orang di rumah itu berdoa bersama setiap Minggu malam. Kami mengadakan pesta tahunan dengan nama-nama seperti "Back to School Bash" dan "World's Greatest Super Bowl Party," dan kami mengadakan makan malam Senin malam dengan para anggota fakultas yang meliputi menyanyikan lagu pujian, makan makanan yang lezat, dan berdiskusi panjang lebar mengenai teologi, budaya, dan kejadian-kejadian terkini. Pada suatu waktu, kami memelihara seekor bebek dan angsa, dan terinspirasi oleh nama pub tempat berkumpulnya Inklings, 'Eagle and Child', kami menamai rumah seminari kami dengan sebutan 'Duck and Goose'.
Tradisi, doa, dan percakapan di rumah kami membentuk persahabatan yang mendalam dan berlangsung lama setelah pendidikan di seminari. Meskipun para anggota Duck and Goose sekarang tinggal di berbagai tempat di seluruh negeri, kami masih berbicara setiap minggu dan berkumpul setiap tahun. Selama 15 tahun pelayanan pastoral saya, tidak ada sumber dorongan, koreksi, dan kebijaksanaan yang lebih besar daripada teman-teman sekamar saya.
Persahabatan membutuhkan pengorbanan dan waktu. C.S. Lewis dengan terkenal menulis bahwa "persahabatan itu tidak penting ... tidak memiliki nilai kelangsungan hidup," sehingga mudah untuk ditinggalkan. Lewis melanjutkan dengan mengatakan, " ...tetapi, persahabatan adalah salah satu hal yang memberikan nilai untuk bertahan hidup." Saya telah menemukan bahwa untuk bertahan hidup dalam pelayanan Kristen, persahabatan itu penting. Persahabatan lama ini telah memberi saya setidaknya tiga manfaat.
1. Saya dikenal oleh orang-orang yang mengerti.
Tuhan telah berbaik hati memberikan saya banyak persahabatan yang berarti, tetapi persahabatan saya dengan orang-orang dari seminari sangat penting karena mereka memahami tekanan pelayanan pastoral. Sungguh menyegarkan untuk memiliki sekelompok orang yang melakukan hal yang sama seperti yang saya lakukan. Kami bisa saling jujur dan bersandar satu sama lain. Pengertian yang langsung muncul ketika saya bercerita tentang pergumulan pastoral adalah anugerah dari Allah.
2. Saya bermimpi untuk memiliki orang-orang yang memiliki kesatuan tentang apa yang paling penting.
Kadang-kadang, sulit untuk membangun persahabatan dengan para pendeta di kota yang sama. Perbedaan filosofi atau teologi dapat terjadi di antara gereja-gereja yang berdekatan, dan bahkan bisa jadi ada rasa persaingan. Hal ini membuat saya semakin bersyukur untuk sekelompok teman lama yang, meskipun kami memiliki perbedaan, kami memiliki visi yang sama untuk gereja.
Tentu saja, hal ini dapat terjadi di setiap denominasi atau jaringan gereja, tetapi sifat informal dari hubungan saya dengan teman-teman lama ini memberikan kami banyak sekali kebebasan. Dalam jaringan formal, mungkin ada tekanan institusional untuk memiliki kesesuaian dalam isu-isu sekunder. Orang-orang dalam lingkaran Duck and Goose kami berbeda dalam gaya penyembahan yang mereka sukai, pemikiran mereka tentang berapa banyak pertemuan penyembahan yang seharusnya dilakukan oleh sebuah gereja, dan jumlah uang yang mereka yakini harus diberikan oleh sebuah gereja untuk misi. Namun, tidak ada tekanan bagi kelompok kami untuk menyelaraskan diri dalam isu-isu tersebut karena kelompok kami adalah persahabatan antara saudara-saudara yang memiliki komitmen yang sama terhadap Injil, gereja lokal, dan memajukan kerajaan Kristus.
3. Saya dikuatkan selama musim-musim yang menyakitkan.
Pelayanan itu panjang dan sulit. Menggembalakan umat Allah sering kali menyegarkan. Di lain waktu, hal itu bisa mengecewakan dan menyakitkan. Mungkin karunia terbesar dari persahabatan Duck and Goose saya adalah kemampuan untuk saling menyemangati satu sama lain selama musim-musim yang menyakitkan. Ketika salah satu dari kami berurusan dengan masalah dosa di gereja, menghadapi pertentangan yang sulit, atau sekadar menavigasi tekanan pelayanan yang biasa, kami saling mendorong, mendoakan, dan membangkitkan satu sama lain dalam iman dan kesalehan.
Saya lulus dari seminari pada tahun 2007, tetapi Duck and Goose tetap menjadi sebuah institusi dengan pesta dan tradisi yang sama seperti yang kami mulai bertahun-tahun yang lalu. Lebih dari 120 siswa seminari telah tinggal di sana dan sekarang melayani Tuhan di gereja-gereja, kamp-kamp, dan konteks misionaris di seluruh dunia. Sedangkan untuk para pria yang tinggal di sana bersama saya, saya tidak akan bertahan dalam pelayanan tanpa pertemuan Zoom rutin, panggilan telepon, dan pertemuan tahunan dengan teman-teman tersebut. (t/Jing-jing)
Diambil dari: | ||
Nama situs | : | Crossway |
Alamat situs | : | https://www.thegospelcoalition.org/article/friendship-sweet/ |
Judul asli artikel | : | Friendship, the Sweetest Influence |
Penulis artikel | : | Jason Dees |
Tanggal akses | : | 5 Maret 2024 |
- Login to post comments