Skip to main content
Submitted by admin on
"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu." (Yohanes 15:9)

Guru pengganti tersebut sangat bersukacita. Pada saat itu, ia sedang membantu merawat sekelompok kecil anak-anak di suatu sekolah yang khusus menangani murid-murid dengan cacat tubuh yang parah. Pada saat ia duduk bersama seorang anak laki-laki yang tampak sangat gelisah, ia membungkuk ke arah anak tersebut dan berbisik di telinganya, "Yesus mengasihimu." Dengan segera, kegelisahan anak itu mereda dan ia mulai tertawa serta mengeluarkan suara-suara ceria.

Gambar: Yesus mengasihimu

Pernahkah Anda memikirkan pentingnya kata-kata "Yesus mengasihimu"? Adakah kata-kata lain yang lebih sederhana, tetapi memiliki arti yang lebih dalam?

Pikirkan apa artinya bila Sang Pencipta dari segala sesuatu mengenal nama Anda. Pikirkan penghiburan yang dapat Anda peroleh bila mengetahui bahwa sang Tabib Agung sangat memperhatikan kepentingan Anda. Renungkan rasa aman yang akan Anda nikmati saat mengetahui bahwa Gembala yang Baik menjaga Anda. Renungkan apa artinya bila sang Juru Selamat sangat memedulikan Anda sehingga Dia rela mati bagi Anda.

Renungkan pula apa yang Paulus katakan. Ia bertanya, "Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?" (Roma 8:35). Jawabnya: Tak ada satu ciptaan pun "akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita" (ayat 39).

Apa artinya bila Pribadi seperti itu mengasihi Anda? Artinya, Anda akan mendapatkan kehidupan dan kedamaian dan pengharapan dan sukacita.

Yesus mengasihi Anda. Apa lagi yang Anda butuhkan? -- JDB

Somebody whispered that Jesus loves me,
Jesus who died upon Calvary's tree,
Said He would save me, from sin set me free,
Somebody whispered that Jesus loves me.
-- Lawrence

ALLAH MENGASIHI SETIAP ORANG SEAKAN-AKAN TIDAK ADA YANG LAIN
Diambil dari:
Nama situs : Alkitab SABDA
Alamat situs : http://alkitab.sabda.org/illustration.php?id=2437
Judul asli renungan : Yesus Mengasihimu
Penulis renungan : JDB
Tanggal akses : 23 Oktober 2017