Home » Bahan Pembina » Membangun Disiplin Rohani
Klik x untuk menutup hasil pencarian. Cari di situs Remaja Kristen
Membangun Disiplin Rohani
Ditulis oleh: Adiana
A. TUJUAN
Mendorong dan melatih remaja untuk melakukan disiplin rohani demi pertumbuhan iman mereka.
B. ILUSTRASI
Ada sebuah kisah tentang seorang atlet lari wanita pertama yang berhasil meraih tiga medali emas dalam Olimpiade Roma tahun 1960. Ia adalah Wilma Rudolph. Padahal, ketika kecil, ia terserang penyakit polio yang menyebabkannya lumpuh selama bertahun-tahun. Namun, pada usia sekitar 11 tahun, ia mulai bisa berjalan dan bercita-cita menjadi seorang pelari. Awalnya, orang-orang di lingkungannya tidak percaya. Namun, ibunya terus mendukung cita-cita Wilma. Setelah itu, Wilma terus berlatih dan berlatih, selama bertahun-tahun dengan disiplin. Sampai akhirnya, ia berhasil mewujudkan impiannya menjadi wanita pertama yang merebut tiga medali emas di cabang lari tersebut. Wilma Rudolf membutuhkan banyak tantangan, latihan, dan disiplin tinggi untuk menjadi juara, bukan dengan cara yang instan, tetapi dengan disiplin yang tinggi tanpa mengenal lelah.
C. REFLEKSI
Sebagai seorang remaja Kristen, sudahkah kamu membangun kedisiplinan untuk membangun hubungan yang dekat dengan Allah? Berapa kali kamu berpuasa dalam satu minggu? Bagaimana dengan perpuluhanmu? Saat teduhmu? Persekutuan? Ayat hafalan? Banyak di antara kita mungkin masih memiliki kehidupan rohani yang biasa-biasa saja. Itulah sebabnya, kehidupan kita menjadi tidak ada bedanya dengan remaja-remaja lain yang tidak mengenal Kristus.
Faktanya adalah Allah memanggil setiap anak-Nya untuk membangun hubungan yang intim dengan-Nya. Bagaimana cara kita membangun persekutuan yang intim dengan Allah? Jika kita ingin meninggalkan kehidupan rohani kita yang biasa-biasa saja, kini saatnya kita melatih diri untuk bertumbuh dalam iman dan pengenalan akan Tuhan. Sama seperti seorang atlet yang harus rajin berlatih demi meraih kemenangan, begitu juga kita harus terus melatih rohani kita melalui disiplin-disiplin rohani sehingga kita dapat memelihara iman kita dan meraih mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan-Nya kepada kita (2 Timotius 4:7-8).
Disiplin bukanlah hukuman, tetapi wujud kedewasaan seseorang untuk menghargai waktu yang dimilikinya demi mencapai sebuah hasil yang optimal. Oleh karena itu, menjaga agar disiplin rohani kita tidak menjadi sekadar rutinitas merupakan hal yang sangat penting. Jika kita sudah terjebak ke dalam rutinitas, kita tidak akan mengalami pertumbuhan iman yang sesungguhnya. Berikut adalah disiplin-disiplin rohani yang dapat kita terapkan, yang akan menumbuhkan iman kita:
a. Disiplin Doa
Berkomunikasi dengan Allah (termasuk berdoa puasa) secara teratur.
- 1 Tesalonika 5:17 _____________________________________.
- Matius 24:42 ________________________________________.
- Yeremia 33:3 ________________________________________.
b. Disiplin Membaca Firman Tuhan
Membaca, menggali, dan menghafal firman Tuhan secara teratur.
- Mazmur 1:1-3 ________________________________________.
- Roma 15:4 ___________________________________________.
c. Disiplin Persekutuan
Membangun persekutuan dengan saudara seiman secara teratur.
- Kisah para Rasul 2:42-45 ______________________________.
- Ibrani 10:25 __________________________________________.
d. Disiplin Melayani
Terlibat dalam pelayanan tubuh Kristus secara teratur.
- Roma 14:8 ___________________________________________.
D. DISKUSI
- Menurut kamu, mengapa disiplin rohani itu penting?
- Apa yang menyulitkan kamu untuk menerapkan satu dari daftar disiplin rohani di atas?
- Apa yang dapat kamu ubah dalam hidupmu minggu ini agar kamu dapat melatih diri dalam satu disiplin tadi?
E. KESIMPULAN
Disiplin rohani bukanlah tujuan akhir dari semua usaha kita, pertumbuhan imanlah yang menjadi tujuan kita, seperti nasihat Rasul Paulus kepada Timotius, anak rohaninya, "Latihan jasmani terbatas gunanya, tetapi kesalehan berguna dalam segala hal karena mengandung janji untuk kehidupan sekarang dan juga kehidupan yang akan datang." (1 Timotius 4:8, AYT). Jadi, hargailah waktu yang kita miliki untuk melatih kehidupan rohani kita sehingga kita dapat menjadi remaja Kristen yang kedewasaan imannya tampak dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber bacaan: | ||
|
- Login to post comments