Home » Bahan Pembina » Dirancang untuk Suatu Peran yang Unik
Klik x untuk menutup hasil pencarian. Cari di situs Remaja Kristen
Dirancang untuk Suatu Peran yang Unik
Dirancang untuk Suatu Peran yang Unik
Bacaan: Roma 12:1-6a
George H. Reavis pernah menulis buku yang berjudul Sekolah Binatang. Dalam kisah itu (yang berikut ini diringkas dengan beberapa penyesuaian) diceritakan bahwa para binatang merasa perlu meningkatkan "sumber daya" mereka. Mereka lalu memutuskan untuk mendirikan sekolah dan merancang kurikulum yang tepat untuk mencapai tujuan itu. Mereka berharap semua binatang dapat menguasai pelajaran berlari, berenang, memanjat dan terbang agar kemampuan mereka lebih optimal dalam mencari mangsa maupun untuk menghindari pemangsa mereka. Empat siswa pertama di sekolah itu adalah kuda, elang, itik dan kera.
Pada hari yang ditentukan mereka pun mulai belajar secara teori maupun praktik. Mata pelajaran pertama adalah berlari. Di area ini kuda menjadi juara. Kera kemudian berusaha menyusul dengan terengah-engah. Di belakangnya itik terseok-seok berjalan cepat dengan selaput kaki yang kian robek-robek. Elang mendapat teguran karena ia berlari tanpa menginjakkan kaki.
Pelajaran kedua adalah berenang. Itik bisa tersenyum ketika merasakan tubuhnya masuk ke air dan ia langsung meluncur mendahului yang lain. Namun tak lama, ia pun meringis kesakitan karena selaput kakinya masih terluka akibat berlari. Kuda hampir tenggelam kalau saja badannya tidak lebih tinggi untuk menyangga kepalanya supaya tetap menengadah di permukaan air. Sementara kera benar-benar timbul tenggelam dan minum banyak air sampai harus ditarik ke pinggir. Elang di tegur lagi karena hanya ujung kakinya yang menyentuh air.
Dalam pelajaran memanjat, kera sebenarnya bisa unggul. Namun, karena ia sedang mengalami trauma pasca tenggelam, ia tidak bisa tampil prima. Kuda berusaha keras memanjat, tetapi penampilannya hanya seperti memeluk pohon. Itik apalagi, ia hanya seperti memeluk akar pohon. Elang kali ini harus dihukum karena sudah tiga kali tidak menuruti perintah dan sama sekali tidak memperhatikan teori yang diajarkan.
Pelajaran terakhir yang menjadi momok adalah terbang. Elang sebenarnya merasa sangat bergairah ketika mereka mulai digiring ke atas bukit dan diarahkan untuk terbang. Namun, karena ia sudah dikenal sebagai siswa pengacau, ia tidak begitu percaya diri ketika terbang dan hanya mendapatkan nilai biasa-biasa saja. Siswa yang lain pun satu per satu tumbang di arena terbang ini, dan pihak sekolah kemudian memutuskan tidak satu pun siswa binatang bisa diluluskan dari sekolah itu.
Sekolah Binatang itu pada akhirnya ditutup. Karena setelah dievaluasi, bukannya meningkatkan sumber daya para binatang, sekolah itu malah menghancurkan "jati diri" setiap makhluk ciptaan Allah itu. Mengapa? Karena setiap makhluk itu sudah diciptakan Tuhan secara khas, dengan suatu kemampuan khusus (berlari, berenang, memanjat, terbang). Masing-masing memiliki peran unik berdasarkan rancangan Tuhan bagi mereka. Memaksa mereka bertindak atau menjalankan peran yang tidak sesuai dengan rancangan Tuhan bagi mereka hanya akan membuat frustrasi dan tidak membuahkan hasil yang baik.
Firman Tuhan hari ini menasihatkan kita untuk melayani sebagai tanggapan kita atas kemurahan Allah. Melayani bukan dengan memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari yang patut dipikirkan, tetapi dengan menguasai diri sendiri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada masing-masing (Roma 12:3). Ini berarti, kita bisa melayani dengan karunia yang berbeda-beda sesuai kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita (ayat 6a). Kita tak perlu menginginkan peran atau menjadi orang lain yang bukan bagian kita, karena itu hanya akan membuat kita frustrasi dan tidak berhasil baik. Setiap kita sudah dirancang untuk suatu peran unik. Tuhan mau kita hidup dan menjalani peran unik kita bagi kemuliaan Tuhan, bagi pembangunan tubuh Kristus dan bagi kepenuhan hidup kita sendiri.
Perenungan dan Penerapan:
- Apakah kita sering iri melihat kemampuan unik orang lain yang tidak kita miliki? Mengapa?
- Apakah yang berubah pada diri saya setelah saya tahu bahwa setiap orang sudah Tuhan ciptakan secara unik untuk suatu peran yang unik pula untuk dijalankan?
Diambil dari: | ||
Judul buku | : | Berbuah dalam Kristus -- Pemuridan Melalui Waktu Teduh |
Judul bab | : | Profil Pelayanan: Kemampuan |
Judul asli artikel | : | Dirancang untuk Suatu Peran Unik |
Penulis | : | Okdriati S. Handoyo |
- Login to post comments