Klik x untuk menutup hasil pencarian. Cari di situs Remaja Kristen
Yusuf, Ayah Yesus Di Bumi
Allah memilih Yusuf untuk menjadi ayah Yesus. Alkitab menyatakan kepada kita dalam Injil Matius bahwa Yusuf adalah seorang yang jujur. Perlakuannya terhadap Maria, tunangannya, menyingkapkan bahwa ia adalah seorang pria yang baik dan peka. Ketika Maria mengatakan kepada Yusuf bahwa ia sedang mengandung, Yusuf memiliki semua alasan untuk merasa terhina. Ia tahu bahwa Anak itu bukanlah anaknya, dan ketidaksetiaan Maria jelas membawa stigma sosial buruk. Yusuf tidak hanya berhak untuk menceraikan Maria, di bawah hukum Yahudi, Maria dapat dihukum sampai mati dengan dilempari batu.
Walau reaksi awal Yusuf adalah berniat untuk memutuskan pertunangannya, tetapi ia melakukan hal yang tepat sebagai seorang pria yang jujur, di mana ia memperlakukan Maria dengan kelembutan hatinya. Ia tidak ingin menyebabkan Maria menjadi malu. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk melakukannya secara diam-diam. Akan tetapi, Allah mengirim malaikat kepada Yusuf untuk membuktikan cerita Maria dan meyakinkannya bahwa Allah berkehendak agar ia menikahi Maria. Yusuf lebih memilih patuh kepada Allah dibanding menghindar dari penghinaan masyarakat yang akan dihadapinya.
Alkitab tidak menjelaskan banyak detail tentang peranan Yusuf sebagai ayah bagi Yesus Kristus. Namun, kita tahu dari Injil Matius dalam pasal 1 bahwa ia adalah contoh manusia yang memiliki integritas dan kejujuran. Nama Yusuf terakhir kali disebutkan ketika Yesus berusia 12 tahun. Kita tahu bahwa ia meninggalkan usaha pertukangan kayu kepada Anaknya dan membesarkannya dalam tradisi Yahudi serta ketaatan spiritual.
Keberhasilan Yusuf
Yusuf adalah ayah Yesus di dunia, orang yang dipercaya untuk membesarkan Anak Allah. Yusuf juga adalah seorang tukang kayu, seorang pembuat kerajinan yang terampil. Ia taat kepada Allah dengan risiko menghadapi penghinaan. Ia melakukan hal yang benar di hadapan Allah melalui perilaku yang tepat.
Kekuatan Yusuf
Yusuf adalah seorang berkeyakinan kuat yang berani meninggalkan keyakinan tersebut dalam tindakannya. Dia digambarkan dalam Alkitab sebagai orang benar. Bahkan, ketika pribadinya dirugikan, ia memiliki kualitas sebagai seorang yang memiliki kepekaan terhadap perasaan malu orang lain. Dia menanggapi Allah dalam ketaatan, dan dia mempraktikkan pengendalian diri. Yusuf adalah contoh alkitabiah yang indah mengenai integritas dan karakter yang saleh.
Pelajaran Hidup
Allah menghargai integritas Yusuf dengan memercayakan kepadanya sebuah tanggung jawab yang besar. Tidaklah mudah memercayakan anak sendiri kepada orang lain. Dapatkah Anda bayangkan Allah melihat ke bawah untuk memilih seorang manusia untuk membesarkan Anak-Nya sendiri? Yusuf memiliki kepercayaan dari Allah.
Belas kasih selalu berhasil. Yusuf dapat saja bersikap tegas terhadap ketidaksetiaan Maria, tetapi ia tetap memilih untuk menawarkan kasih dan kemurahan, bahkan pada saat ia berpikir bahwa dirinya telah dirugikan.
Hidup dalam ketaatan pada Allah dapat menyebabkan penghinaan dan cela di hadapan manusia. Namun, ketika kita mematuhi Allah, bahkan dalam menghadapi kesengsaraan dan rasa malu di hadapan umum, Ia akan memimpin dan menuntun kita.
Tempat Asal: Nazaret di wilayah Galilea
Referensi dalam Alkitab: Matius 1:16-2:23; Lukas 1:22-2:52
Pekerjaan: Tukang kayu, pembuat kerajinan
Riwayat keluarga:
Istri: Maria
Anak: Yesus, Yakobus, Yoses, Yudas, Simon, dan anak-anak perempuan
Silsilah Yusuf disebutkan dalam Matius 1:1-17 dan Lukas 3:23-37
Ayat Kunci
"Namun, karena Yusuf, suaminya, adalah orang yang benar dan tidak mau mempermalukan Maria di muka umum, Yusuf bermaksud untuk membebaskan Maria secara diam-diam. Akan tetapi, ketika Yusuf sedang mempertimbangkan hal ini, lihatlah, malaikat Tuhan tampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, "Yusuf, anak Daud, jangan takut untuk mengambil Maria sebagai istrimu karena Anak yang dikandungnya adalah dari Roh Kudus." (Matius 1:19-20)
"Setelah Yusuf dan Maria melakukan segala sesuatu sesuai hukum Tuhan, mereka kembali ke Galilea, ke kota asal mereka, yaitu Nazaret. Anak itu pun bertumbuh semakin besar, kuat, penuh dengan hikmat, dan Allah memberkati-Nya." (Lukas 2:39-40) (t/N. Risanti)
Sumber asli: | ||
Nama situs | : | Situs Natal Indonesia |
Alamat situs | : | http://natal.sabda.org/yusuf_ayah_yesus_di_bumi |
Judul artikel | : | Yusuf, Ayah Yesus di Bumi |
Penulis artikel | : | Mary Fairchild |
Tanggal akses | : | 2 November 2016 |
Diambil dari: | ||
Nama situs | : | Bio-Kristi |
Alamat situs | : | http://biokristi.sabda.org/yusuf_ayah_yesus_di_bumi |
Tanggal akses | : | 27 September 2017 |
- Login to post comments